Foto: Instagram.com/cottonink
Dream - Industri fashion Tanah Air terus mengalami perkembangan pesat dari tahun ke tahun. Ada banyak hal yang memengaruhi perkembangan industri ini. Di tahun penuh tantangan ini, pelaku industri kreatif ini harus bisa beradaptasi dengan pandemi COVID-19.
Pandemi yang mempengaruhi kebiasaan aktivitas seluruh masyarakat di dunia termasuk Indonesia, juga berpengaruh terhadap perkembangan fesyen.
Di saat masyarakat Indonesia diharuskan beraktivitas dan bekerja dari rumah, kebanyakan masyarakat memilih mengenakan pakaian yang nyaman namun tetap rapi.
Dengan tingginya permintaan masyarakat terhadap jenis pakaian tersebut, para brand yang sudah berdiri harus peka akan hal tersebut.
Cotton Ink adalah salah satu brand lokal yang hadir sejak 2008 mengaku mampu bertahan hingga detik ini karena dapat beradaptasi dengan pasar yang saat ini masih tidak bisa diprediksi 'titik amannya'.
“ Kita sebagai brand juga terus melihat market yang kita miliki. Cepat beradaptasi adalah salah satu cara yang bisa membuat CottonInk tetap bertahan dari 2008,” ujar Ria Sarwono, Founder dan Brand Marketing CottonInk, dalam acara webinar JFH ‘Why Creativity Matters’,baru-baru ini.
Walau harus beradaptasi dengan para konsumennya, Cotton Ink menganggap sudah memiliki brand DNA yang jelas.
Meski tren dari pasar terus berkembang dan berubah, mereka akan melihat dan mempelajari hal itu tanpa menghilangkan brand DNA yang dimiliki.
Menurut Ria, sebagai brand lokal yang bisa bertahan cukup lama di Indonesia, kuncinya ada dua. Yaitu, produk yang mereka miliki, dan juga konsumennya.
Dream - Kementerian Perindustrian akan menggelar Indonesia Industrial Moslem Exhibition (ii-Motion) pada 3-5 Juni 2021. Dalam konsep eksibisi yang dilakukan secara virtual, berbagai kreasi dari industri halal dan fesyen muslim akan dikedepankan penyelenggara.
Itang Yunasz salah satu desainer busana muslim yang ikut terlibat dalam acara ini mengapresiasi langkah pemerintah yang terus berupaya meningkatkan industri fesyen busana muslim di Indonesia.
" Saya memprediksi Ii-Motion akan menjadi salah satu kunci ekonomi syariah dan industri halal Indonesia. Pada gilirannya, Ii-Motion menjadi pintu menuju kesuksesan industri muslim," kata Itang Yunasz dalam keterangannya.
Itang meyakinii Ii-Motion akan menjadi salah satu kunci ekonomi syariah dan industri halal Indonesia di masa mendatang.
Selain busana muslim, ii-Motion 2021 juga menyediakan 152 gerai bagi para pelaku IKM (Industri Kecil Menengah), seperti tas, sepatu, perhiasan, kosmetik, makanan dan minuman halal, serta peralatan dapur dan rumah tangga.
“ ii-Motion akan menjadi salah satu kunci ekonomi syariah dan industri halal Indonesia. Ini pintu menuju kesuksesan industri muslim. Karena pasca lebaran busana muslim masih tetap menjadi primadona," ucap dia.
(IKMA) mengatakan bahwa pelaku industri kecil dan menengah (IKM) memiliki peranan penting dalam mendukung kemajuan industri halal dan busana muslim di Tanah Air.
" Gelaran ii-Motion, diantaranya akan memfasilitasi kemudahan akses pasar kepada pelaku IKM, khususnya yang bergerak di bidang busana muslim dan produk halal. Kami juga ingin bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri, karena punya banyak potensi besar," ujar Gati.
Selain Itang Yunasz acara ini juga diramaikan oleh perancang busana lainnya seperti Ivan Gunawan, Itang Yunaz, Ida Royani, Jenahara, Khanaan Shamlan, dan Irfan Hakim.
Advertisement
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
Museum Louvre Dibobol Hanya dalam 4 Menit, 8 Perhiasan Raib
Harapan Baru bagi Pasien Kanker Payudara Lewat Terapi Inovatif dari AstraZeneca
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Sentuhan Gotik Modern yang Penuh Karakter di Koleksi Terbaru dari Dr. Martens x Wednesday
Panas Ekstrem, Warga Cianjur Sampai Tuang 2 Karung Es Batu ke Toren
ParagonCorp Sukses Gelar 1’M Star 2025, Ajang Kompetisi para Frontliners
Aksi Kakek 74 Tahun Prank Meninggal Dunia Biar Tahu Siapa yang Layat
Kronologi Pencurian Perhiasan 4 Menit di Museum Louvre yang Bikin Geger Prancis
Waspada! 5 Sayuran yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Penderita Penyakit Ginjal