Pemodal Selektif Beli Saham, Indeks Syariah Tergelincir Lagi
Dream – Indeks syariah terjerembab ke zona merah ketika perdagangan berakhir pada Jumat 10 November 2017. Aksi beli selektif pemodal di tengah minimnya sentimen positif membuat sejumlah indeks sektoral rontok.
Tekanan semakin mendera setelah pemodal aksi meningkatkan aksi lepas saham syariah mereka.
Papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), menunjukan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) terkoreksi 0,931 poin (0,50%) ke level 184,700. Tanda-tanda pelemahan ISSI terlihat saat pasar saham dibuka. ISSI langsung melemah di level 185,248 meski sempat menembus zona hijau dan menyentuh level tertinggi 185,711.
Kondisi serupa juga terjadi pada indeks bluechip syariah, Jakarta Islamic Index (JII) yang merosot 3,119 poin (0,42%) ke level 731,754.
Di tengah pelemahan, transaksi perdagangan saham memang mencatat kenaikan. Dari 62,19 juta saham yang beralih tangan, pasar saham syariah Indonesia dibanjiri aliran dana sebesar Rp4,64 triliun, bertambah sekitar Rp300 miliar dari perdagangan kemarin.
Namun kenaikan transaksi saham syariah itu dibarengi dengan langkah pemodal asing yang kembali melepas portofolionya. Nett sell asing naik tajam menjadi Rp493 miliar hingga sesi paska penutupan perdagangan.
Aksi jual saham banyak terjadi pada sektor perdagangan, infrastruktur, dan industri dasar. Alhasil yang masing-masing indeksnya terkoreksi 1,19 persen, 0,90 persen, dan 0,90 persen.
Indeks industri aneka yang menguat 0,65 persen, barang konsumsi 0,44 persen, dan manufaktur 0,18 persen tak cukup ampuh menahan gempuran aksi jual investor.
Harga saham TPIA yang naik Rp350, ASII Rp75, INDF Rp75, PTBA Rp75, dan WSKT 40 menjadi saham-saham bluechip syariah pencetak top gainer hari ini.
Sebaliknya, deretan top loser indeks JII dihuni UNTR yang harganya turun Rp1.375, UNVR Rp125, AALI Rp100, LPPF Rp100, dan SMGR Rp100.
Dari pasar uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 3 poin (0,02%) ke level 13.519 per dolar AS.
(Sah)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika Pemilu 2024 Berjalan Satu Putaran, Dampaknya Positif ke Investasi
Pada tanggal 14 Februari 2024, Pemilu tahun 2024 akan dilaksanakan secara serentak.
Baca SelengkapnyaBeli Mobil Bekas Buat Istri, Baru Pakai Sebulan Banyak Kejadian Aneh, Puncaknya Makhluk Seram Berbau Busuk Duduk di Belakang
Setelah sebulan membeli, Syuhada mulai mengeluh kepada suaminya tentang beberapa kejadian aneh yang melibatkan mobil tersebut.
Baca Selengkapnya7 Cara Supaya Jualan Ramai Pembeli dan Makin Cuan, Maksimalkan Medsos & Perkuat Pakai Doa
Penting untuk mengetahui minat pasar dan trend terkini supaya jualan makin ramai pelanggan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BCA Syariah Raih Laba Bersih Rp153,8 Miliar di Tahun 2023
Laba bersih BCA Syariah tumbuh 30,8% dibandingkan tahun sebelumnya
Baca SelengkapnyaPernah Rasakan Pajak Hiburan Mahal, Menteri Bahlil: `Bahaya, Konsumennya (bisa) Sedikit`
Menteri Bahlil mengungkap pajak hiburan bisa ganggu iklim investasi
Baca Selengkapnya