Orang Gemuk Jadi Model, Tarifnya Rp260 Ribu per Jam

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 9 Juni 2021 08:12
Orang Gemuk Jadi Model, Tarifnya Rp260 Ribu per Jam
Biasanya orang-orang gemuk direkrut untuk ini.

Dream – Suatu layanan di Jepang menyedot perhatian publik. Layanan ini menawarkan jasa orang gemuk senilai 2 ribu yen (Rp260.150) per jam.

Dikutip dari Oddity Central, Selasa 8 Juni 2021, layanan ini dinamakan Debucari. Semacam agen jasa untuk orang gemuk secara virtual per jam.

Orang gemuk dengan berat di atas 100 kg memang jarang di Jepang. Jadi, wirausahawan di balik usaha ini berpikir untuk membuat layanan ini nyata melalui online dan menjadi kesempatan bisnis yang bagus.

Debucari ini dioperasikan oleh Mr Bliss, orang yang sama yang menemukan brand fesyen plus size, Qzilla. Pria ini kesulitan mencari model yang cocok untuk brand fesyennya.

Kemudian, dia menemukan agensi untuk menemukan orang-orang yang obesitas pada 2017 sekitar 45 orang. Mayoritas di antaranya adalah pelanggan Qzilla.

Pada April 2021, Debucari mengumumkan akan menyediakan jasa orang-orang gemuk kepada individu atau bisnis yang memerlukannya. Tarifnya 2 ribu yen per jam.

1 dari 4 halaman

Lalu, Buat Apa?

Orang-orang ini akan membantu perusahaan untuk menjadi model atau menolong orang yang hanya butuh seseorang yang lebih gemuk agar membuatnya merasa lebih baik.

Misalnya, untuk perusahaan, orang gemuk diperlukan untuk iklan komersial atau mempromosikan rencana diet.

Debucari menegaskan kata “ gemuk” tidak digunakan untuk merendahkan layanannya. Seharusnya, layanan itu harus dianggap positif dan memberdayakan.

2 dari 4 halaman

Syarat Lowongan Kerja

Debucari juga membuka lowongan bagi siapa pun yang berminat. Pelamar yang berminat seharusnya tak bermasalah saat disebut gemuk. Kemudian, berat badannya harus lebih dari 100 kg.

Lowongan ini berlaku bagi pria dan wanita berusia 18 tahun ke atas. Perusahaan juga menegaskan biaya 2 ribu yen ini akan diberikan sepenuhnya kepada orang yang merekrut. Debucari hanya mendapatkan komisi yang dinegosiasikan dari klien korporat.

Debucari ini sudah punya daftar orang yang kelebihan berat badan yang tersedia di beberapa kota besar, seperti Tokyo, Osaka, dan Aichi. (mut)

3 dari 4 halaman

Duit Pas-pasan, Sandiaga Uno Pernah Sewa Bekas Salon untuk Rintis Usaha

Dream – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga S. Uno, berbagi cerita menarik saat merintis bisnis. Sandiaga pernah menyewa bekas salon untuk dijadikan kantor saat mulai merintis usaha.

Dikutip dari Merdeka.com, Selasa 11 Mei 2021, Sandiaga hanya mampu menyewa tempat berukuran 8x10 meter di Kuningan, Jakarta Pusat. Meskipun alamatnya di Kuningan, lokasi bisnisnya ini jauh dari kemegahan kawasan elit perusahaan besar.

“ Kami sewa satu tempat di dekat Kuningan, tapi bagian ujungnya. Ruangannya 8 x 10 meter, banyak kaca-kacanya,” kata dia dalam “ Webinar Cara Baru Bekerja di Era New Normal”, Jakarta.

Saat itu, Rosan Roeslani (Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri), sahabat Sandiaga mempertanyakan tempat yang dijadikan kantor. Sandiaga hanya bisa menjawab, uang yang dimilikinya hanya mampu menyewa tempat di bekas salon.

“ Pak Rosan waktu itu tanya,'Kok gini tampilannya?'. Nah, kita baru sanggup untuk bayar tempat sewa bekas salon itu,” kata dia.

4 dari 4 halaman

Masih Mahal

Sandiaga mengatakan harga sewa kantor masih terbilang mahal. Perusahaan yang bisa menyewa tempat hanya yang sudah punya “ nama” dan bonafit. Perusahaan rintisan hanya bisa menyewa tempat ala kadarnya.

“ Zaman saya dulu, mulai usaha dapat ruang kantor kalau bukan perusahaan besar dan bonafit saja,” kata dia.

Namun kata Sandiaga, saat ini, perusahaan rintisan tidak perlu mengalami hal yang sama dengan dirinya. Sudah ada tempat sewa kantor dengan harga terjangkau di pusat kota yang bisa digunakan pengusaha baru.

“ Ini sekarang bisa didiskusikan. Perusahaan rintisan bisa punya kantor di Sudirman karena ada Co-working space di sana,” kata dia.(Sah)

Beri Komentar