Besarnya jumlah perempuan Indonesia dan bisnis kuliner yang meningkat memberikan potensi besar dalam usaha kecil menengah. Ini dampaknya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dream - Perempuan Indonesia bisa membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan berbisnis. Salah satu bisnis yang memiliki potensi besar adalah bisnis kuliner.
Bisnis kuliner merupakan bisnis yang memiliki pertumbuhan tinggi sejalan dengan meningkatnya jumlah populasi dan daya beli masyarakat. Kuliner kini sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia.
Setiap tahun, potensi bisnis ini semakin besar. Kementerian Pariwisata mencatat, pada tahun 2013 sektor kuliner memberikan kontribusi nilai tambah bruto sebesar Rp 208,6 triliun dengan rata-rata pertumbuhan 4,5% pada tahun 2012-2013.
Hal inilah yang menjadi alasan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk meluncurkan program pemberdayaan perempuan bertajuk “ Perempuan Hebat, Perempuan Mandiri”. Melalui program ini, sebanyak 80 perempuan Indonesia akan diberikan serangkaian pelatihan mengenai konsep wirausaha dan edukasi keuangan untuk dapat diaplikasikan di sektor kuliner.
Dalam kegiatan ini Saratoga menggandeng perusahaan penyedia produk dan jasa untuk bisnis kuliner Unilever Food Solutions (UFS) dan Yayasan Sosial Mien R.Uno Foundation (MRUF).
Presiden Direktur PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, Sandiaga S. Uno menjelaskan program “ Perempuan Hebat, Perempuan Mandiri” merupakan inisiatif dari Saratoga untuk meningkatkan pemahaman perempuan mengenai kewirausahaan dan pengelolaan keuangan dalam menjalankan bisnis.
Dengan demikian diharapkan mampu memperkuat posisi perempuan dalam perbaikan kesejahteraan keluarga seiring meningkatnya literasi keuangan perempuan.
Hasil survey Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sebanyak 51 persen keuangan keluarga ditentukan oleh perempuan. Namun masih banyak perempuan Indonesia yang belum paham bagaimana mengelola keuangan rumah tangganya dengan benar.
Bahkan data OJK menyatakan bahwa tingkat melek keuangan perempuan Indonesia hanya 19 persen, masih di bawah pria sebesar 25 persen. Melalui kegiatan ini diharapkan akan semakin banyak perempuan Indonesia yang melek keuangan sebagai fondasi kuat dalam berwirausaha.
Program ini juga untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam perekonomian, khususnya di sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, sekitar 60 persen UMKM di Indonesia dimotori oleh kaum perempuan.
“ Kegiatan ini sejalan dengan pilar perusahaan di bidang Corporate Social Responsibility (CSR) yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi bangsa melalui kewirausahaan dan literasi keuangan," ungkap Sandiaga.