Waspada Penipuan Kerjaan Modus 'Like Dan Follow', Korban Wajib Transfer Deposit (Shutterstock)
Dream - Modus para pelaku kejahatan siber semakin beragam dan kebanyakan mengikuti kondisi masyarakat. Setelah sebelumnya melancarkan aksi dengan iming-iming hadiah, kini penjahat siber ini melancarkan modus lowongan kerja di tengah banyaknya pekerja terkena PHK.
Sama seperti modus hadiah, penipuan online dengan modus lowongan kerja ini juga menawarkan iming-iming gaji besar. Calon korban hanya diminta memberi like, follow, subscribe, atau menulis review merchant pada akun media sosial Instagram, YouTube, hingga Google viral di media sosial.
Mulanya pelaku akan menghubungi korban via WhatsApp, memberi tawaran pekerjaan tanpa modal dan dapat gaji per hari.
Korban diberi tugas untuk memberi like dan follow di Instagram akun-akun yang tertentu, untuk “ membantu merchant untuk meningkatkan popularitas bisnis”.
Pengamat keamanan siber sekaligus pendiri komunitas Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto mengatakan, nomor WhatsApp yang digunakan kadang bukan hanya nomor Indonesia, tapi bisa nomor +1 dari Amerika Serikat, +84 dari Vietnam, dan banyak lagi.
Korban akan dibawa ke grup Telegram untuk diberikan arahan dan bagi-bagi tugas. Setelah melakukan pekerjaan, mereka akan diberikan gaji.
Namun, untuk mendapatkan bonus yang lebih besar, korban diminta deposit dengan jumlah yang sangat besar. Awalnya, korban memang ditransfer uang gaji.
Ini modus penipuan baru. Setelah melakukan tugas yg mereka berikan, nanti benar kamu akan ditransfer. Tapi itu cuma utk memancing calon korbannya.
Setelah ditransfer mereka akan memasukkan kamu ke group telegram & diminta utk deposit dgn iming-iming bonus. Korbannya udah banyak. pic.twitter.com/W3c20AFK8W— Teguh Aprianto (@secgron)May 8, 2023
Namun seiring pekerjaan ditambah, bonus juga ditambah. Ada titik di mana korban diminta untuk deposit, bertahap jumlahnya kepada pelaku, untuk mendapatkan bonus yang lebih besar tadi.
“ Pelakunya adalah sindikat. Mereka beroperasi menggunakan banyak rekening dan nomor WhatsApp,” kata Teguh Aprianto dalam postingan di akun Twitter-nya @secgron.
“ Jika kamu melakukan deposit pertama maka akan ada deposit kedua, ketiga & seterusnya. Hati-hati, jangan sampai kamu atau orang terdekat jadi korban dan kalian sebaiknya kerja," sambungnya.
Salah satu korban, Syifa Giarsyah, mengungkapkan kasus penipuan yang dia alami melalui postingan di akun Twitter @Giarsyahsyifa.
Syifa mengatakan ia memang mendapatkan uang transferan Rp15 ribu sampai Rp30 ribu di awal pekerjaan like, follow, atau subscribe akun media sosial ini.
Tugas tersebut kemudian ditingkatkan ke deposit ke situs kripto, dengan nominal ratusan ribu dan langsung mendapatkan bonus di hari itu juga.
Kemudian, sindikat tersebut meminta korban untuk deposit dengan nominal yang lebih besar, Rp2,5 juta dengan imbalan Rp 1 juta. Syifa mengaku yakin dengan deposit ini karena pelaku benar-benar mengirim bonus sebelumnya.
Ketika sudah ditransfer, imbalan tidak kunjung cair dan korban diminta untuk deposit lagi, dengan nominal yang lebih besar lagi, yakni Rp3,6 juta, dan kemudian Rp 14 juta.
Sayang, tidak ada bonus dari deposit tersebut yang cair, dan pelaku meminta deposit tambahan lagi sebesar Rp30 juta.
Syifa mengatakan sudah melaporkan tindak penipuan ini kepada polisi namun belum ada respons serius. Ia juga mengatakan bahwa di grup Telegram di awal punya 300-an lebih anggota, artinya ada ratusan orang yang juga berpotensi menjadi korban.
AKU KENA SCAM ONLINE HABIS 21 JT.
Sampe sekarang msh acting belum sadar dan msh komunikasi sm komplotan penipunya, udah lapor polisi tp belum ada tindakan apa2 selain hrs nunggu 14 hari.
Please baca! pelakunya msh berkeliaran cari korban.. jangan ada yg kena lagi 🙏
A thread.— Syifa Giarsyah (@Giarsyahsyifa)May 7, 2023
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR