3 Ide Permainan Seru untuk Bantu Si Kecil Menyalurkan Aktivitas Gerak

Reporter : Dwi Ratih
Jumat, 30 Juni 2023 14:48
3 Ide Permainan Seru untuk Bantu Si Kecil Menyalurkan Aktivitas Gerak
Jangan lewatkan masa-masa aktif mereka.

Dream - Momen ketika anak mulai menginjak usia 3-4 tahun menjadi masa-masa menggemaskan sekaligus membuat cemas orangtua. Di usia keemasan ini, kemampuan gerak, bahasa, hingga emosi anak mulai berkembang.

Beberapa orangtua ada yang menjadi lebih protektif dan membatasi ruang gerak anak. Selain khawatir terluka, banyak juga ayah dan bunda yang khawatir buah hatinya dicap sebagai anak nakal. 

Padahal kebutuhan bergerak seorang anak di masa tersebut sangat diperlukan untuk membantu perkembangan dan pertumbuhan motorik, sensorik serta bahasa mereka.

Orangtua sebetulnya bisa mengatasi kecemasan ini dengan memilih cara menyalurkan kebutuhan aktivitas gerak anak yang tepat. Tak hanya media untuk menyalurkan keinginannya, aktivitas anak yang disalurkan dengan baik juga bisa menjadi media pembelajaran mereka. 

Yuk simak beberapa aktivitas anak usia 3 hingga 4 tahun yang bisa orangtua gunakan untuk menyalurkan aktivitas gerak anak.

1 dari 6 halaman

Bermain patuhi jalurnya

Tak butuh banyak biaya, orangtua bisa melakukan aktivitas sederhana ini dengan modal selotip warna. Orangtua bisa membuat pola lurus, zig zag, atau berkelok di lantai tanpa terputus dari pola satu ke pola lainnya. 

Ilustrasi

Setelah pola tersusun dengan baik, ajak anak berjalan menyusuri jalur yang sudah dibuat tersebut.

Permainan patuhi jalur ini dapat membantu motorik anak sekaligus melatih fokus mereka dan tentunya cocok buat orangtua yang memiliki anak dengan gangguan fokus.

 

2 dari 6 halaman

Yuk, cari kembaranku!

Sesuai masa pertumbuhan, anak-anak di usia 3 hingga 4 tahun masih ingin menghabiskan waktunya dengan bermain. Namun inilah momen untuk menyisipkan pengetahuannya tentang huruf alfabet melalui permainan edukatif. 

Ayah dan Bunda bisa bermain flash card, alfabet magnetik, atau media lain untuk mengenalkan huruf-huruf kepada si kecil.

Ilustrasi

Salah satu cara permainannya adalah di kecil diminta mencari alfabet dalam flash card yang sama dengan alfabet magnetik yang ditunjukkan orangtua.

Jangan kecewa ketika anak tak terlalu semangat melakukan permainan ini terlebih jika si kecil tergolong anak dengan aktivitas gerak yang tinggi. Orangtua bisa mengkombinasikan dengan permainan patuhi jalur atau menempelkan flash card beserta alfabet magnetik ke kulkas atau papan tulis magnet. 

 

3 dari 6 halaman

Tekan-tekan, remas-remas!

Permainan edukatif ini membutuhkan playdough sebagai media bermain. Orangtua bisa memberikan contoh dengan membuat berbagai bentuk seperti hati, alfabet, segitiga dan sebagainya.

Minta anak untuk memperhatikan saat orangtua menyontohkan bentuk playdough. 

Ilustrasi

Dari metode ini, anak akan belajar fokus dan menyalurkan kebutuhan geraknya melalui playdough. Permainan ini juga merangsang kemampuan motorik serta membantu anak menghafal dengan mudah dan menyenangkan.

Pola bermain anak usia dini sudah tidak lagi difokuskan kepada mainannya, akan tetapi anak perlu mulai menggunakan gerak dan ruang yang lebih luas. (Hurlock, 1980).

Tulisan ini merupakan kolaborasi Dream.co.id dengan Komunitas Ibu Punya Mimpi (IPM). Untuk tulisan di atas adalah karya Rossa Anggraini.

Kirimkan info kegiatan komunitas kamu ke komunitas.dream@kly.iddengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

1. Lampirkan portofolio/ceritakan tentang komunitas kamu
2. Sertakan link blog/akun media sosial
3. Berikan alasan komunitas kamu ingin berkolaborasi dengan Dream.co.id

4 dari 6 halaman

Manfaat Protein Hewani di Masa MPASI Buat Si Buah Hati

Dream – Orangtua harus memperhatikan pemenuhan protein hewani dalam pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). Protein hewani sangat diperlukan pada 1000 hari pertama kehidupan anak. 

Protein sendiri tersusun atas asam amino yang tak hanya dibutuhkan oleh anak-anak. Orang dewasa membutuhkan sedikitnya 22 asam amino untuk membantu pertumbuhan tulang, rambut dan menjaga kesehatan kulit.

Namun tubuh manusia hanya bisa menghasilkan 12 asam amino dan sisanya diperoleh dari makanan harian yang dikonsumsi.

Bayi yang mengalami kekurangan protein umumnya akan mengalami kondisi tubuh yang rentan mengalami kerusakan jantung dan paru-paru. Bayi juga semakin mudah terserang penyakit yang tentunya menguras energi serta imun tubuhnya.

Manfaat protein, khususnya hewani untuk tubuh yang lain adalah berperan aktif menaikkan berat badan yang dibutuhkan bayi di masa-masa keemasannya. Apa lagi manfaat manfaat protein hewani semasa tumbuh kembang anak? Yuk ikuti ulasan berikut ini.

5 dari 6 halaman

Manfaat Protein Pada MPASI Anak

1. Bantu Cegah Stunting Pada Anak

Mengutip laman Kementerian Kesehatan, protein hewani efektif dalam mencegah stunting. Studi yang dibuat oleh Headey et al (2018) menemukan bukti kuat antara stunting dan konsumsi protein hewani pada bayi usia 6-23 bulan.

Asupan protein hewani dapat dimulai sejak bayi masih dalam kandungan. Ibu hamil yang rajin mengonsumsi protein hewani terbukti dapat mencegah gangguan pertumbuhan janin yang menjadi penyebab awal anak terlahir stunting.

2. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Selain mencegah stunting, protein hewani menjadi zat yang berfungsi dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak karena dapat membangun dan memelihara jaringan tubuh.

Pada masa pemberian MPASI, persentase konsumsi protein hewani berkisar 10-15%. Di sisi lain, konsumsi protein hewani juga sangat dibutuhkan ibu yang baru melahirkan dan menyusui.

Konsumsi hewan protein dapat membuat proses penyembuhan luka sehabis melahirkan. Sementara di masa menyusui, asupan yang mengandung protein hewani dapat membantu produksi Air Susu Ibu (ASI) yang mengandung gizi lebih banyak. 

6 dari 6 halaman

3. Penyimpan Zat Gizi dan Pengangkut ke Seluruh Tubuh

Manfaat lain dari protein hewani adalah menghasilkan hemoglobin yang berfungsi mengangkut oksigen melalui darah. Protein juga membantu mengangkut dan menyebarkan zat gizi yang dikonsumsi ke seluruh tubuh.

Kandungan Ferritin dalam protein juga memiliki fungsi untuk menyimpan zat besi. 

4. Membantu Sistem Kekebalan Tubuh

Selain membantu proses pertumbuhan, manfaat protein yang berperan penting untuk seorang anak adalah menjaga sistem kekebalan tubuh saat terjadi infeksi. Sistem pertahanan dan perlawanan terhadap penyakit biasanya akan terjadi ketika seorang anak sedang sakit. 

Anak yang cukup mengonsumsi protein hewani cenderung memiliki kondisi tubuh yang lebih kuat dan terlindungi dari virus dan bakteri.

5. Sumber Energi Tambahan untuk Anak

Selain karbohidrat yang berperan sebagai zat utama dalam proses pembakaran energi saat anak beraktivitas, protein juga turut membantu sebagai sumber energi tambahan.

Meski manfaat protein hewani untuk anak cukup banyak, pemberiannya pada masa MPASI harus sesuai dengan kebutuhan. Setelah lepas dari masa pemberian ASI eksklusif, seorang anak harus mengonsumsi gizi seimbang yang akan membantunya dalam proses tumbuh kembang agar terhindar dari risiko stunting. (Sah)

Tulisan ini merupakan kolaborasi Dream.co.id dengan Komunitas Ibu Punya Mimpi (IPM). Untuk tulisan di atas adalah karya Putri Nabil.

Kirimkan info kegiatan komunitas kamu ke komunitas.dream@kly.iddengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

1. Lampirkan portofolio/ceritakan tentang komunitas kamu
2. Sertakan link blog/akun media sosial
3. Berikan alasan komunitas kamu ingin berkolaborasi dengan Dream.co.id

Beri Komentar