Alami Penyakit Langka, Si Bocah Berubah Jadi Batu

Reporter : Ratih Wulan
Jumat, 14 April 2017 10:02
Alami Penyakit Langka, Si Bocah Berubah Jadi Batu
Kasihan, Ramesh mengalami kulit bersisik hingga tidak bisa berjalan dan berbicara.

Dream - Penyakit aneh diidap seorang bocah bernama Ramesh. Seluruh tubuh anak laki-laki berusia 11 tahun itu perlahan-lahan berubah menjadi batu. Dunia media menyebut penyakit yang diidap anak malang sebagai ichthyosis.

Penyakit tersebut menyebabkan perkembangan kulit berubah menjadi sisik tebal. Menurut dokter, kondisi langka ini terjadi ketika ada kerusakan gen yang diwariskan orangtuanya. Sehingga membuat kulitnya berubah menjadi seperti sisik ikan.

boldsky

Penyakit ichthyosis membuat Ramesh tak bisa berjalan atau bicara. Penyakit aneh itu telah membuat tubuhnya menjadi kaku. Anggota tubuhnya yang lain juga berbentuk bengkok.

" Kulitnya mulai mengelupas 15 hati setelah dilahirkan dan kemudian tumbuh lagi dalam bentuk yang sangat tebal. Kulitnya juga berubah menjadi mengeras dan berubah hitam. Kita tidak tahu harus melakukan apa untuk mengatasinya dan tidak ada yang mebantu kami," ungkap sang ibu.

 

1 dari 3 halaman

Sisik itu Menyakitkan

Sisik itu Menyakitkan © Dream

Dokter menyatakan bahwa tidak ada obat untuk penyakit ini. Saat ini mereka hanya dapat melakukan perawatan kulit sehari-hari dengan bantuan obat-obatan lainnya.

boldsky

" Dia dalam keadaan benar-benar buruk, dan kami harus menghapus sisik dari tubuhnya yang rasanya sangat menyakitkan. Selama dua minggu kami memberinya antibiotik untuk menghindari infeksi dan menerapkan pelembab untuk membuang kulit mati," terang dokter yang menanganinya.

Hingga akhirnya kisah ini menarik perhatian Brit Singer, Joss Stone yang berniat untuk menyelamatkannya. Dia telah menonton video Ramesh yang berjuang untuk berjalan dan ingin membantunya mencari dana pengobatan.

Kemudian ia menggalang donasi dana untuk membantu perawatan medis . Dengan mengadakan konser di ibukota Kathmandu, ia berhasil mengumpulkan sumbangan hingga terkumpul £ 1.375.

Ia juga rela menghabiskan waktu seharian bersama bocah malang itu dan memandikannya serta memberikannya hadiah.

(Sumber: Boldsky)

 

2 dari 3 halaman

Cerita Sebenarnya Heboh Anak di Bogor Dikutuk Ibu Jadi Batu

Cerita Sebenarnya Heboh Anak di Bogor Dikutuk Ibu Jadi Batu © Dream

Dream - Belakangan, publik dihebohkan dengan kasus anak yang dikutuk ibunya menjadi batu. Ini bukan legenda batu Malin Kundang di Sumatera Barat. Peristiwa itu kabarnya terjadi di daerah Gunung Picung, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 

Cerita mengenai anak yang dikutuk jadi batu ini beredar di media sosial Facebook. Tak diketahui pasti siapa yang pertama kali mengunggah, namun postingan tersebut sudah viral hingga membuat banyak netizen penasaran.

Berikut cerita yang menghebohkan itu:

Ini berita nyata dari kk nya teman saya yg mnjadi wartawan IPB. Bagi para anak mohon dicermati Kisah nyata ini jangan sampe kita durhaka pada orangtua kita. Kisah nyata di Kecamatan Tenjolaya, Kab Bogor tepatnya di gunung picung. Terjadi pada hari kamis 2 februari 2017.

Anak dikutuk menjadi batu, anak itu meminta dibelikan motor ninja, namun oleh ibunya dikasih motor matic.

Lalu anak itu marah ke ibunya posisi Ibunya sedang mlaksanakan solat tepatnya dalam keadaan sujud, lalu anak itu menendang kepalanya.

Sekarang si anak menjadi batu dan posisi batunya sudah sampai kepala anak itu. Sebelumnya, pelan2 anak itu berubah jadi batu dari kaki dan skrng sudah sampai ke kepala.
Dan skarang sedang dlm proses penelitian oleh tim peneliti IPB

Mudah2an kita semua bisa mengambil hikmah dr kejadian ini
Dan senantiasa slalu ta’at pada orangtua, agama, nusa dan bangsa
Amiinn.

Banyak orang bertanya-tanya mengenai kebenaran berita tersebut. Dan menanggapi hal ini, Staff Bidang Sosial Kecamatan Pamijahan, Ridwan pun memastikan bahwa berita mengenai anak yang dikutuk jadi batu itu adalah berita hoax alias tidak benar.

" Itu berita hoax yang ramai di Facebook, tapi kenyataannya tidak ada,” kata Ridwan, dikutip dari Pojokjabar, 10 Februari 2017 lalu. 

Ia menegaskan bahwa tidak ada warga Gunung Picung, Kecamatan Pamijahan yang dikutuk. Bahkan, ia menyarankan pada pihak-pihak yang tidak percaya untuk datang langsung ke Pamijahan.

" Kalau tidak percaya, datang saja langsung ke Pamijahan," tandasnya.

(Ism, Sumber: jabar.pojoksatu.id)

 

3 dari 3 halaman

Inilah Kaum yang Pernah Dikutuk Jadi Kera

Inilah Kaum yang Pernah Dikutuk Jadi Kera © Dream

Dream - Pernahkah mendengar tentang kisah manusia yang dikutuk menjadi kera? Ternyata kisah tentang kutukan tidak hanya isapan jempol belaka. Namun benar-benar bisa terjadi atas izin-Nya. Seperti kisah kaum yang pernah dikutuk menjadi kera berikut ini.

Bukan sebuah kisah karangan yang kemudian menjadi buah bibir masyarakat. Namun tertulis dalam Alquran yang tidak ada keraguan di dalamnya. Kutukan ini terjadi karena mereka terlalu sombong atas segala yang diperintahkan Allah SWT.

Kisah ini diceritakan dalam surat Al-A'raf ayat 166. Bahwa mereka dikutuk menjadi kera yang hina. Persitiwa tersebut terjadi sebelum kehidupan Nabi Muhammad SAW. Lantas, bagaimanakah nasib kaum ini? Berikut ulasannya.

Manusia yang dikutuk menjadi kera seperti dikisahkan dalam Alquran ternyata adalah bangsa Bani Israil. Menurut para mufassir ternyata manusia yang dikutuk tersebut ialah kaum dari bangsa Yahudi. Mereka hidup pada masa jauh sebelum lahirnya Nabi Muhammad SAW.

Meski demikian, tidak semua dari kaum itu dikutuk menjadi kera. Mereka yang dikutuk tersebut karena memiliki sifat sombong atas segala perintah yang diberikan oleh Allah SWT dan juga mereka yang melanggar perjanjian. Allah Ta'ala berfirman:

" Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: 'Jadilah kamu kera yang hina'."  (QS. Al-A'raf ayat 166)

Ulasan selengkapnya baca di sini.   (Ism) 

Kirimkan kisah nyata inspiratif di sekitarmu atau yang kamu temui ke komunitas@dream.co.id dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog atau sosmed
3. Foto dengan ukuran high-res
4. Isi di luar tanggung jawab redaksi 

Beri Komentar