(Foto Ilustrasi: Eremedia)
Dream - Seorang gadis berusia sekitar 20 tahun terpaksa menanggung penderitaan setelah menggunakan satu produk kecantikan yang dibeli di sebuah pasar malam.
Berharap mulus, si gadis malah harus melihat kulit wajahnya terkelupas karena produk kecantikan itu
Kejadian memprihatinkan itu terungkap setelah Dr. Mohd Syamirulah Rahim mengunggah cerita itu di akun Facebooknya. Dia berbagi mengenai pengalaman seorang pasien yang mengalami luka parah di bagian wajah setelah menggunakan produk ilegal.
" Gadis tersebut memakai masker penutup wajah. Aku heran, biasanya penderita Tuberculosis yang diminta memakai masker penutup wajah karena penyakit tersebut menular.
" Atau pasien kanker yang sedang menjalani kimoterapi karena mereka mudah terinfeksi kuman. Namun ketika dibuka, terpampanglah wajah gadis ini. Kulit wajahnya ternyata terkelupas.
Saat diperiksa, sang dokter sampai kaget. Ternyata wajahnya....
© Dream
" Nanah kering sebesar uang logam bertumpuk di pipi. Masih ada bagian kulit mukanya yang kemerahan, berlendir. Ada juga bisul baru muncul, persis jerawat. Tapi bukan jerawat," tulis Dr Syamirulah.
Gadis tersebut mengaku jika dua minggu sebelumnya membeli produk kecantikan di pasar malam. Namun, terjadi perubahan di wajahnya setelah mengenakan produk itu.
" Saya bertemu penjual produk tersebut semalam. Penjual itu bilang muka saya jadi begini karena tubuh sedang mengeluarkan racun sebab sebelum ini banyak pakai pencuci muka yang mengandung bahan kimia," kata gadis itu yang menganggap penjelasan penjual adalah proses penyembuhan.
© Dream
Namun, Dr Syamirulah menjelaskan itu bukanlah proses penyembuhan tetapi efek dari penggunaan produk yang menggunakan bahan kimia bernama tretinoin.
" Tretinoin adalah sejenis bahan yang digunakan untuk mengobati jerawat. Tapi, itu sangat kuat efek sampingnya.
" Efek samping yang saya maksud, adalah jika seseorang itu mengandung, sadar atau tidak, khususnya pada trimester pertama, janin berisiko mengalami cacat!
" Efek tretinoin cukup kuat. Obat ini biasanya hanya diresepkan dokter spesialis kulit. Saya sendiri tidak izinkan beri obat ini kepada pasien, karena saya bukan ahli kulit.
" Ahli kulit sendiri pun, ketika ia ingin memulai pengobatan dengan obat ini, pasien harus menandatangani persetujuan.
" Maksudnya pasien bertanggung jawab mengambil langkah-langkah pencegahan selama menjalani perawatan dengan obat ini!" tulisnya.
© Dream
Lebih mengejutkan lagi ketika kakaknya yang sedang hamil anak pertama turut menggunakan produk yang sama, namun untungnya tidak menderita masalah kulit sepertinya.
" Saya sarankan beri nasihat kepada kakak Anda untuk berhenti menggunakan produk ini, dan beritahukan hal tersebut kepada dokter klinik tempat dia memeriksakan diri.
" Dikhawatirkan dia harus menjalani pemindaian detail untuk mengidentifikasi apakah ada masalah pada janinnya," tulisnya.
Namun, gadis tersebut menolak mengambil tindakan terhadap penjual produk tersebut karena menganggap hal tersebut sudah terjadi dan dia tidak ingin mengganggu pendapatan penjual itu.
Apa yang disampaikan oleh Dr Syamirulah ini sebaiknya dijadikan pelajaran untuk kaum perempuan. Terutama yang menggunakan produk kecantikan yang tidak terdaftar di lembaga resmi pemerintah seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
(Sumber: Mynewshub)
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
