(Foto: Shutterstock)
Dream - Banyak pertanyaan telah diajukan tentang virus corona Wuhan atau 2019-nCoV, terutama soal kecepatan penularannya dari orang ke orang.
Menurut laporan Sin Chew Daily dan China Press, penularan virus 2019-nCoV ternyata sangat cepat sekali. Jangka waktunya tidak sampai hitungan menit.
Dalam laporan tersebut disebutkan virus corona membutuhkan waktu sekitar 15 detik saja untuk menginfeksi orang sehat. Infeksi itu terjadi hanya dengan berdekatan dengan pembawa virus (orang yang terinfeksi, red).
Waktu yang sangat singkat ini dihitung merujuk insiden seorang pria yang baru-baru ini terinfeksi virus corona Wuhan dari Provinsi Zhejiang, China.
Meskipun tidak melakukan perjalanan ke Provinsi Hubei yang merupakan pusat penyebaran virus, atau berada di dekat satwa liar eksotis (seperti kelelawar), pria itu tetap tertular penyakit tersebut.
Menurut studi epidemiologis, ilmu yang mempelajari tentang distribusi dan pengendalian penyakit, pasien berusia 56 tahun yang berada di daerah Jiangbei di Chongquing, itu tertular virus setelah belanja di beberapa pasar yang berbeda.
Pria itu berdiri di dekat seorang wanita 61 tahun yang sudah menunjukkan gejala penyakit virus corona selama kurang dari 15 detik. Ketika itu mereka sedang menyaksikan perayaan, sebelum akhirnya berpisah.
Tak satu pun dari mereka mengenakan masker, yang diduga jadi alasan utama bagaimana virus itu sendiri berhasil menular ke pria tersebut.
Sebagai hasil dari penemuan ini, 19 orang yang terlihat melakukan kontak dekat dengan wanita 61 tahun itu juga telah dikarantina dan dipantau secara ketat.
Hanya dalam 15 detik, orang yang sehat dapat dengan mudah tertular virus. Ini semua karena dia tidak mengenakan masker saat berada di tempat umum.
Kabar ini tentu jadi pengingat bagi orang-orang untuk selalu menjaga kebersihan diri. Seperti selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh benda atau permukaan yang mungkin terkontaminasi virus corona.
Sumber: World of Buzz
Dream - Wabah virus Corona jenis baru terus menghadirkan kengerian bagi masyarakat di seluruh dunia. Di balik penyakit yang membuat banyak negara waspada, terungkap pula kebiasaan makan warga Wuhan, Tiongkok yang menggegerkan publik.
Menjadi lokasi sumber pertama virus bernama 2019-nCoV terdeteksi, laman sosial digegerkan dengan kabar warga Wuhan yang menyantap berbagai jenis hewan liar. Binatang-binatang ini diduga diperjualbelikan di pasar di Wuhan.
Setelah viral sup kelelewar, warga Wuhan juga diduga menyantap binatang liar seperti ular, koala, hingga tikus.
Hewan yang terakhir inilah yang tengah menjadi viral di sosial media. Beredar sebuah video di Twitter yang memperlihatkan 'kerakusan' warga Wuhan.
Di video yang diposting oleh akun Free With HongKong itu tampak seorang pria makan beberapa ekor bayi tikus atau cindil hidup-hidup dengan lahapnya.
@BBCWorld @CNN @shujamtaro @SolomonYue @HawleyMO @BorisJohnson @lukedepulford @DanGarrett97 @SenRickScott @swsjoerdsma @aaronMCN @tommycheungsy I can't believe these pictures. In this civilized society, we eat newborn mouse Scared me intolerable. #chinazi #WuhanCoronavirus ???????? pic.twitter.com/89Gc3fJafP
— Free With HongKong (@sauwingso)January 22, 2020
Dalam postingan itu disertakan keterangan, " Saya tidak percaya gambar-gambar ini. Dalam masyarakat beradab ini, ada yang makan tikus yang baru lahir. Membuat saya takut. Tak tertahankan."
Selain video tersebut, thread Twitter Free With HongKong itu juga memuat foto-foto gadis Wuhan makan sup kelelawar.
Tapi yang paling menjijikkan adalah aksi pria yang makan cindil hidup-hidup seolah menyantap camilan.
Pria itu mengambil seekor cindil dan mencelupkannya di saus sebelum memasukkan ke dalam mulutnya.
Dia kemudian mengangguk-angguk, menunjukkan bahwa dia sangat menikmati sajian bayi tikus tersebut.
Sumber: World of Buzz
Dream - Seperti kita semua tahu, virus corona baru atau 2019-nCoV bisa menular dari manusia ke manusia melalui cairan yang keluar dari penderitanya atau benda yang terpapar virus mematikan itu.
Namun perkembangan terbaru tentang cara penularan virus 2019-nCoV yang pusat penyebarannya di Wuhan, Provinsi Hubei, China, ini mengejutkan banyak pihak.
Menurut stasiun TV Pemerintah China, CCTV, dokter di Wuhan dari Rumah Sakit Anak Wuhan telah mengkonfirmasi bahwa seorang bayi yang baru lahir dari ibu yang terinfeksi positif terjangkit virus corona baru.
Bayi malang tersebut tertular virus berbahaya itu 30 jam setelah dilahirkan oleh ibunya. Laporan mengatakan bayi itu lahir pada 2 Februari 2020.
Meskipun bayi tersebut tampak stabil dan tidak menunjukkan gejala batuk atau flu, dia terlihat susah bernapas.
Pemeriksaan X-Ray pada bayi juga mengungkapkan bahwa dadanya mengalami infeksi dan ada sedikit kelainan pada jantungnya.
Namun, hingga saat ini, mekanisme penularan virus melalui ibu ke anak tersebut masih belum bisa dipastikan.
Seorang ahli medis di Universitas East Anglia di Inggris mengatakan masih belum ada bukti kuat bahwa bayi itu positif terkena virus corona karena terinfeksi oleh ibunya selama dalam kandungan atau proses kelahiran.
Jadi, untuk ibu-ibu yang hamil di luar sana, jaga kesehatan dengan baik. Yang terpenting adalah memprioritaskan kebersihan dan selalu memakai masker saat bepergian. Bahaya virus corona ini sangat nyata dirasakan penderita dan orang-orang di sekitarnya.
Sumber: Lobak Merah
Advertisement