Manusia Pertama Pembawa Virus Herpes Genital

Reporter : Ratih Wulan
Kamis, 5 Oktober 2017 11:15
Manusia Pertama Pembawa Virus Herpes Genital
Penelitian menunjukan bahwa herpes dibawa oleh nenek moyang manusia dan bukan dari hewan.

Dream - Sebagian orang mungkin pernah mendengar tentang penyakit herpes genital. Ya, penyakit ini merupakan infeksi alat kelamin yang bisa terjadi pada pria maupun wanita.

Penyakit ini termasuk salah satu infeksi menular seksual (IMS) dan menyebar melalui hubungan seksual. Tetapi, pernahkah kamu terpikir mencari tahu, siapa manusia pertama di dunia ini yang terinfeksi penyakit tersebut?

Sekelompok peneliti Inggris meyakini telah menemukan orang itu, atau paling tidak spesiesnya. Menurut penelitian yang dipublikasikan di Virus Evolution, Paranthropus boisei adalah nenek moyang manusia yang pertama kali menularkan herpes genital hingga tersebar ke seluruh dunia.

Shutterstock

Dilansir Newsweek, P. boisei sendiri adalah manusia purba dari jenis hominin atau kelompok spesies yang terpisah dari garis keturunan simpanse. Tim peneliti menggunakan data fosil yang menunjukkan di mana dan kapan manusia purba kemungkinan mulai muncul di Afrika.

Data fosil itu juga menunjukkan perkiraan leluhur simpanse di hutan hujan tropis dan genetika virus yang menjelaskan sejarah virus. Penelitian itu menyebutkan HSV2, virus penyebab herpes genital, mungkin sudah masuk ke tubuh hominin sebelum mereka meninggalkan Afrika.

Kesimpulan awal itu menyebut kemungkinan penyebaran virus ke mana pun mereka bermigrasi. Tapi tidak ada yang tahu persis kapan atau bagaimana virus tersebut berpindah dari simpanse ke manusia.

1 dari 1 halaman

Terkuak Proses Penyebarannya pada Manusia

Terkuak Proses Penyebarannya pada Manusia © Dream

Peneliti menjelaskan nenek moyang dari kelompok hominin ini kemungkinan sudah memiliki HSV1 - virus penyebab herpes oral - selama berjuta tahun.

Virus HSV1 itu kemudian 'diturunkan' saat manusia pertama terpisah dari simpanse. Tapi herpes genital yang disebabkan oleh HSV2 tidak berpindah begitu saja.

Hasil analisis data yang ekstensif membawa para peneliti kepada P. boisei, hominin yang sekarang punah. Salah satunya mencakup Homo erectus (nenek moyang manusia modern).

Hominin inilah yang menjadi perantara masuknya virus HSV2 ke manusia modern. Infeksi awal ini kemungkinan terjadi antara 3 sampai 1,4 juta tahun yang lalu.

Shutterstock

Simon Underdown, seorang antropolog di Universitas Oxford dan penulis utama penelitian, mengatakan kepada Newsweek, seorang hominin terinfeksi hingga menyebabkan virus ini menyebar ke seluruh spesies.

" Kami tahu spesies ini tidak memiliki ukuran populasi yang besar. Dan dari sudut pandang biologis, hanya butuh satu infeksi untuk menular ke mana-mana," kata Underdown.

Lantas, bagaimana virus itu - yang terjebak pada tubuh simpanse purba - menular kepada manusia? Mengingat saat ini HSV2 selalu ditularkan melalui hubungan seksual.

Underdown menduga memakan daging yang terinfeksi virus HSV2 adalah penyebabnya. Dia dan timnya berargumen P. boisei pasti telah terpapar virus HSV2 dengan cara berburu atau memakan daging simpanse yang terinfeksi.

" Salah satu dari mereka mungkin memiliki luka yang terbuka atau telah digigit simpanse yang terinfeksi," jelas Underdown.

Menurut Underdown, P. boisei hidup di waktu dan lingkungan yang sama dengan Homo erectus, yang muncul sekitar 2 juta tahun yang lalu. Underdown menduga Homo erectus mungkin memburu dan memakan P. boisei yang terinfeksi tersebut.

" Saya tidak yakin infeksi awal ditularkan secara seksual karena sangat tidak mungkin P. boisei 'menarik secara seksual'," katanya.

Underdown menambahkan setelah infeksi awal itu, HSV2 kemudian menyebar dari mulut ke alat kelamin melalui sentuhan, mungkin saat mereka kencing atau menggaruk. 

Begitu virus tersebut menemukan tempat yang nyaman di tubuh manusia, maka virus tetap tinggal di sana dan berkembang biak.

Beri Komentar