Bukan Pantau Sosmed, Kesehatan Mental Terjaga Jika Rajin Baca Buku

Reporter : Cynthia Amanda Male
Sabtu, 8 Juni 2019 18:01
Bukan Pantau Sosmed, Kesehatan Mental Terjaga Jika Rajin Baca Buku
Kabar baiknya, kehadiran Sosmed tak membuat minat baca turun.

Dream - Banyak orang yang menganggap media sosial menyebabkan kebiasaan membaca buku menurun. Anggapan itu tak sepenuhnya benar. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa tren membaca buku sebenarnya tetap stabil selama dua dekade terakhir. Setidaknya hal itu terjadi di Amerika Serikat.

Polling Gallup pada 2017 menemukan bahwa 35 persen orang Amerika membaca 10 buku atau lebih per tahun, tingkat yang sama dengan tahun 2002.

Demikian juga, penelitian dari Forum Riset Pew menemukan bahwa kebiasaan membaca buku tetap tidak berubah dari 2012 hingga 2016, dengan rata-rata orang Amerika membaca 4 buku per tahun.

Menariknya, penelitian tersebut membuktikan bahwa 27 persen orang Amerika tidak membaca buku sama sekali pada 2016. Beberapa penelitian juga memeriksa apakah biblioterapi dapat memfasilitasi pemulihan dari penyakit mental.

Sebuah penelitian klasik menemukan penurunan gejala depresi setelah program biblioterapi. Penelitian tersebut merupakan temuan yang diulang dalam meta-analisis yang lebih baru dan ulasan sistematis.

Dengan cara yang sama, terbukti pula bahwa pendekatan berbasis kesadaran dapat meningkatkan pemulihan penyakit mental.

Dalam salah satu penelitian yang sedang berlangsung, para remaja putra dengan permasalahan kesehatan mental mengklaim bahwa mereka kerap membaca buku untuk mengatasi permasalahan kesehatan mental.

Hal tersebut membuktikan bahwa buku merupakan sesuatu yang dapat meningkatkan empati, memulihkan serta menginspirasi mereka yang mengalami kesulitan kesehatan mental. Karena itu, semua orang perlu membiasakan diri untuk membaca buku, khususnya mereka yang memiliki penyakit mental.

(Sah, Sumber: misskyra.com)

Beri Komentar