Dream - Kabar meninggalnya dokter internship, Dionisius Giri Samudra mengundang simpati dari banyak pihak. Salah satunya Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI).
" Kami semua berduka, ini menjadi pembelajaran bagi kita semua," tutur Ketua Umum PB IDI, Zaenal Abidin, dalam pesan singkatnya.
PB IDI mengimbau seluruh petugas kesehatan lebih peduli dan mengantisipasi risiko yang akan dihadapinya.
" Siapa saja yang akan dikirim ke daerah endemis penyakit tertentu, harus tahu dan paham bagaimana mengantisipasi jika sewaktu-waktu terserang penyakit ," ujar Zaenal.
Kejadian ini, kata Zaenal, memberikan kesadaran mengenai risiko yang bakal didapat oleh mereka yang menekuni profesi kedokteran.
" Sebab, kejadian serupa pernah dialami banyak dokter yang dengan berani bertugas di daerah dengan medan cukup berat. Dan ditempatkan di daerah endemis penyakit tertertentu," tuturnya.
Kabar meninggalnya Dokter Pegawai Tidak Tetap (PTT) Dionisius Giri Samudra itu menyebar cepat di sosial media. Ini karena proses evakuasi terhambat jalur transportasi yang begitu sulit.
Dokter yang akrab disapa Andra itu bekerja magang di RS Cendrawasih, Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru. Dari hasil pemeriksaan, Dokter Andra menderita penyakit radang otak (ensefalitis) dan campak. (Ism)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN