Monosodium Glutamat
Dream - Monosodium Glutamat (MSG) atau penyedap rasa seringkali dituding sebagai penyebab penyakit dan kerusakan otak. Padahal, ada juga sejumlah penelitian yang menyanggah hal tersebut. Sebelum mencap jelek MSG, ada baiknya kita mengenal lebih dulu apa itu MSG.
" MSG ditemukan oleh seorang professor di Jerman, menemukan isolasi asam amino dari protein gandum (gluten). Dia namakan glutamat yang artinya asam amino berasal dari gluten," ungkap Hardinsyah, Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa 23 Januari 2018.
Hasil penelitian itu kemudian dilanjutkan oleh Professor Ikeda. Dari glutamat, Ikeda menemukan rasa baru bernama umami, yang kemudian dipresentasikan di Kongres Internasional ke-8 Kimia Terapan di Chicago dan mengusulkan umami sebagai rasa dasar kelima setelah manis, asam, asin, pahit.
Glutamat, sebagai zat besi terbesar di MSG dengan kandungan 78 persen, memiliki beragam fungsi, seperti pembentuk protein di otot, liver, dan organ tubuh lainnya, pendonor gugus amino, pemroduksi glukosa, energi, dan sumber energi pada usus, aktivator neurotransmitter, penyampaian aktivasi pembentuk neuron, dan membentuk sel imun.
" Kalau MSG berbahaya karena mengandung glutamat. Glutamat itu sendiri sudah ada secara alami di apel, kerang, udang, tomat, jagung, susu, bahkan ASI. Paling banyak ada di rumput laut, terasi, kecap ikan cina, kecap kedele cina, makanya mereka ini gurih," lanjut Hardin.
Hardin menuturkan penelitian di Jepang menunjukkan, dengan menggunakan MSG, nafsu makan pada orang usia lanjut justru meningkat dan menunjang keberhasilan diet.
" Penelitian di Jepang, bubur nasi yang menjadi menu makanan di rumah sakit, ditambah 0,5 persen MSG dan dikonsumsi oleh seorang lansia selama 20 hari, tidak menyebabkan berat badan naik, justru meningkatkan limposit (imun membaik). Umami (MSG) sendiri mempercepat proses pencernaan makanan berprotein sehingga bagus untuk orang diet," ungkap Hardin.
MSG, menurut Hardin, diciptakan dari bahan-bahan alami. Di Amerika dibuat dari jagung. Sedangkan, di Indonesia dibuat dari tetesan tebu yang di fermentasi, sehingga kemanannya saat dikonsumsi tidak perlu diragukan.
(Sah)
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Fakta-Fakta di Balik Meninggalnya Nandi Juliawan, Pemeran Encuy Preman Pensiun
Kisah-Kisah Ajaib Pestapora 2025: Dari Hujan Dadakan hingga Vokalis yang Nyaris Hilang di Kerumunan!