Dream - Haji tahun 2024 diwarnai dengan banyaknya jemaah yang meninggal dunia. Setidaknya 1.081 jemaah dari berbagai negara meninggal dunia. Dari jumlah itu, sebanyak 200 orang berasal dari Indonesia, berdasarkan data Kementerian Agama, pada Jumat 21 Juni 2024.
Melansir BBC, pihak berwenang Saudi mengatakan bahwa sekitar 1,83 juta jemaah mengambil bagian dalam ibadah haji tahun ini.
Dari jumlah itu, sebanyak 1,6 juta jemaah datang dari luar negeri. Jemaah asing dalam jumlah besar berasal dari Indonesia, Pakistan, Yordania, dan Tunisia.
Ada berbagai faktor yang membuat jemaah meninggal dunia. Menurut BBC, berbagai faktornya seperti panas ekstrem, tenda penuh sesak dan masalah sanitasi, masalah transportasi, bantuan medis yang lamban, jemaah yang tidak memiliki dokumen resmi, hingga kaum lanjut usia dan sakit.
Lalu bagaimana jika jemaah haji meninggal dunia?
Menurut BBC, apabila seorang jemaah meninggal dunia ketika menunaikan ibadah haji, maka kematiannya dilaporkan kepada Otorita Haji.
Untuk memastikan identitas mendiang, pihak otorita akan mengidentifikasi gelang atau ID leher. Setelah itu, dokter akan mengeluarkan surat keterangan dan pemerintah Arab Saudi menerbitkan akta kematian.
tulis BBC.
Jenazah lalu dimandikan, dikafani, dan dipindahkan ke dalam lemari pendinngin yang disediakan oleh pemerintah Saudi. Semua biaya ditanggung pemerintah Saudi.
Pemakaman dilakukan secara sederhana, tanpa penanda, terkadang dengan banyak jenazah di satu tempat.
Buku pemakaman mencantumkan siapa yang dimakamkan dan di mana, sehingga keluarga dapat mengunjungi kuburan jika mereka mau.
tulis BBC.