Dream - Beberapa kelompok terbang (kloter) jemaah haji Embarkasi Donohudan mengalami keterlambatan sebagai efek domino tertundanya penerbangan salah satu kloter. Penerbangan salah satu kloter bahkan harus delay hingga 17 jam.
Keterlambatan beruntun itu bermula ketika keberangkatan jemaah haji kloter 41 Embarkasi Donohudan (SOC-41) tertunda karena kerusakan mesin pesawat Garuda Indonesia. Penundaan keberangkatan itu berlangsung hingga empat jam.
Jemaah SOC 41 yang sudah berada di lokasi fastrack Bandara Solo seharusnya berangkat jam 07.40 WIB. Karena diperkirakan perbaikan mesin pesawat yang lama, jemaah dikembalikan ke asrama haji.
Hingga akhirnya, jemaah SOC 41 diberangkatkan dengan pesawat yang seharusnya dipakai oleh SOC-42, pukul 12.17 WIB. Menurut Ali, ini solusi instan yang diberikan pihak maskapai namun menyebabkan masalah baru terhadap keberangkatan selanjutnya.
“Delay ini memunculkan efek domino. Karena, SOC-41 terbang dengan pesawat yang seharus memberangkatkan SOC 42, maka keberangkatan SOC-42 juga tertunda, bahkan hingga sampai tujuh jam,” ucap dia.
“Seharusnya SOC-42 berangkat pukul 17.30 sore ini (Kamis 23 Mei 2024) juga tertunda hingga tujuh jam kemudian baru terbang,” sambung M Ali.
Pria yang akrab disapa Kang Dhani itu menambahkan, keterlambatan juga dirasakan oleh jemaah SOC-43. Kloter ini bahkan harus tertunda hingga 17 jam.
“Belum lagi keberangkatan SOC-43 yang saat ini sudah ada di Asrama Haji Donohudan, mereka juga menunggu kepastian berangkat dari jadwal semula jam 24.00 malam ini (Kamis, 23 Mei 2024). Saya mendapat laporan keterlambatan keberangkatan SOC-43 sampai 17 jam,” ujar M Ali.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief menegaskan, pihaknya akan melayangkan Surat Pernyataan Kecewa dan Protes Keras kepada Garuda.
Kemenag meminta Garuda Indonesia memberikan akomodasi karena masa tinggal jemaah SOC-43 di asrama haji sudah habis. Jemaah kloter berikutnya juga akan masuk asrama haji.
" Apabila tidak dipindahkan, maka kami meminta kompensasi biaya akomodasi per jemaah sebagai akibat tidak diberikan oleh Garuda Indonesia," ucap Hilman.
Hilman mengatakan, Kemenag juga meminta Garuda Indonesia sebagai maskapai yang digunakan jemaah haji untuk bertindak profesional melakukan perbaikan kinerja agar masalah penerbangan jemaah haji Indonesia tidak terulang lagi.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN