Dream - Jemaah haji harus menyiapkan sejumlah dokumen untuk melaksanakan wukuf di Arafah. Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Nasrullah Jasam menyampaikan, dokumen yang harus dimiliki oleh jemaah diantaranya paspor dan visa haji.
Selain itu, mulai tahun ini Arab Saudi membagikan Smart Card. Ia menjelaskan, kartu pintar ini berfungsi saat jemaah akan masuk Arafah.
" Jemaah yang akan masuk Arafah harus punya smart card. Dan untuk punya ini, jemaah harus punya visa haji," ucap dia.
Saat ini, Smart Card mulai diaktivasi oleh petugas Maktab secara bertahap, untuk kemudian dibagikan kepada jemaah. Nantinya, Smart Card akan diperiksa ketika jemaah masuk wilayah mashaer (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).
Nasrullah yang juga menjabat sebagai Konsul Haji menegaskan, saat ini sedang ada pengetatan pemeriksaan dokumen jemaah. Pemeriksaan ini dilakukan oleh petugas Saudi di berbagai tempat, bisa jadi termasuk di Masjidil Haram dan Nabawi.
" Pemeriksaan itu untuk memastikan jemaah yang bersangkutan memiliki visa haji atau tidak," ungkap dia.
" Untuk jemaah yang punya dokumen-dokumen yang saya sampaikan tadi, aman," imbuhnya.
Tak hanya itu, pemeriksaan juga dilakukan di check point masuk kota Mekah.
Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi membagikan kartu pintar (smart card) kepada jemaah haji 2024 yang digunakan sebagai akses mengikuti rangkaian ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Jemaah haji Indonesia diminta agar selalu membawa smart card selama berada di Tanah Suci, terutama pada puncak haji di Armuzna. Adapun smart card didominasi warna cokelat dan putih.
Pada bagian depan terdapat foto dan data profil jemaah beserta barcode yang bisa dipindai untuk mengetahui data jemaah. Data tersebut antara lain berisi nama jemaah, foto, tempat tanggal lahir, nomor visa dan provider yang menerbitkannya, serta lokasi pemondokan jemaah di Mekah.
Oleh karena itu, diimbau kepada jemaah agar berhati-hati memastikan kartu tidak hilang dan menjaga sebaik mungkin.