Foto: Kemenag.go.id
Dream - Menunaikan ibadah haji bagi kalangan Lanjut Usia (Lansia) tentu membutuhkan fisik dan mental yang lebih besar dibandingkan jemaah haji yang masih berusia muda. Para jemaah ini harus menyesuaikan diri dengan iklim yang berbeda dari Indonesia serta jadwal ibadah yang sangat banyak.
Namun semua kelelahan itu terbayar ketika bisa menunaikan berbagai ibadah wajib dan sunnah langsung di depan kabah. Kedamaian juga dirasakan ketika menginjakkan kaki di masjid Nabawi yang didalamnya berbaring sang manusia pilihan, Muhammad SAW.
Ibadah haji yang semakin mahal serta antreannya yang panjang memang tak membuat banyak jemaah haji Indonesia patah semangat ketika menjawab panggilan berhaja meski usia sudah senja.
Seperti yang dirasakan oleh Ahmad Barodin, kakek berusia 83 tahun yang berangkat ke tanah suci bersama dengan rombongan jemaah haji tahun 2023 kemarin.
Di usianya yang sudah senja, semangat kakek ini tak kalah dengan yang masih muda. Bahkan, soal penampilan kakek ini juga tampak nyentrik saat berangkat ke tanah suci dengan menggunakan kacamata hitamnya.
Jemaah haji asal Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo yang tergabung di kelompok terbang (Kloter) 96 Embarkasi Solo ini juga masih sangat lantang saat berbincang.
Kepada petugas, ia mengaku senang bisa berangkat ke tanah suci bersama dengan wanita-wanita yang ia sayangi. Tak lain adalah istrinya yang berjumlah dua orang.
Hal tersebut tentu akan membuat siapapun yang mendengarnya tertegun sebentar seakan tak percaya. Meski begitu, hal tersebut benar terjadi adanya.
“ Ini dua-duanya istri saya. Yang pertama Jumarini usianya 73 tahun. Dan di sebelahnya, Sumarni istri kedua. Usianya 71 tahun," jelas Mbah Barodin.
Ia hanya tersenyum, ketika diberikan pertanyaan, kami seolah tidak percaya. " Jumarini saya nikahi tahun 1961. Sedangkan menikah dengan Sumarni tahun 1968," ujarnya.
Dari kedua istrinya, Mbah Barodin dikaruniai 10 orang anak. Jumarini membernya lima orang anak, begitu juga dengan Sumarni
" Cucu ada 14 dan cicit baru 7," ungkap pensiunan kepala sekolah ini.
" Pokoknya senang sekali bisa naik haji bareng kedua istri," ucap pensiunan kepala sekolah ini,” pungkasnya.
sumber: Kemenag.go.id.
Dream - Mbah Harun (119), jemaah haji tertua Indonesia, akhirnya mendarat dengan selamat di Bandara Juanda Surabaya, Kamis 6 Juli 2023 dini hari.
Mbah Harun mengungkapkan rasa syukur karena telah menyempurnakan rukun Islam kelima. Kakek enam anak dan enam cucu asal Dusun Karang Duak, Desa Pangbatok, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, itu tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 6 Debarkasi Surabaya.
" Alhamdulillah, saya telah menyempurnakan rukun Islam kelima," katanya.
Mbah Harun yang kesehariannya berdagang hewan ternak itu menceritakan fisiknya yang terasa begitu lemah di hadapan kakbah.
Semula, saat berangkat dari rumah, Mbah Harun berniat menunaikan ibadah haji dengan berjalan kaki.
Namun usianya yang sudah sepuh merasa tak berdaya ketika harus berdesak-desakan dengan para jemaah.
Akhirnya ia terpaksa menggunakan kursi roda saat menyelesaikan tawaf pada tiga putaran terakhir.
" Saya merasa, karena dulu terlalu sibuk bekerja, akhirnya sekarang bisa sampai ke Tanah Suci dan itu tak lain karena panggilan dari Allah," ujarnya, dilansir dari liputan6.com
Diketahui, Harun tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah pada Jumat, 26 Mei 2023. Dia tergabung dalam kelompok terbang (kloter) SUB-6 bersama 449 jemaah lainnya.
Di usianya yang sudah senja, Mbah Harun tetap terlihat sehat. Tak ada raut kelelahan di wajahnya. Ia juga menjawab pertanyaan petugas dengan baik.
Bahkan, ketika ditanya petugas mengenai kondisi kesehatannya, Mbah Harun langsung berdiri untuk menunjukkan bahwa dirinya masih kuat dan bisa berjalan.
Meskipun Mbah Harun dalam kondisi kesehatan yang baik, setibanya di Bandara AMAA Madinah, petugas tetap memberikan kursi roda.
Selain karena menjadi bagian dari layanan Haji Ramah Lansia, fasilitas ini bertujuan untuk mengantisipasi bila Mbah Harun lelah setelah perjalanan panjang.
Mbah Harun juga sempat diperiksa kesehatannya oleh petugas medis untuk memastikan kondisi jemaah haji tertua se-Indonesia ini.
Petugas ingin memastikan kondisi Mbah Harun sebelum naik bus untuk selanjutnya diantar ke hotel di dekat Masjid Nabawi.
Dalam daftar tunggu, Mbah Harun yang mendaftar haji tahun 2017, semula baru akan berangkat tahun 2046 mendatang.
Namun karena tahun ini terdapat kuota prioritas lansia, ia pun berkesempatan ke Tanah Suci setelah melunasi Bipih dengan menjual tanah miliknya.
Advertisement
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib
Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5 Persen, Prabowo: Masih Tinggi Dibandingkan Seluruh Dunia