Dream - Setiap anak pasti ingin mewujudkan mimpi orangtuanya, apalagi jika telah berusia renta.
Itu pula yang dilakukan oleh Sukamti (44), yang rela bekerja puluhan tahun di luar negeri demi mewujudkan keinginan ayahnya pergi haji.
Sang ayah, Suroso (84), selalu bilang bahwa keinginannya cuma satu, yaitu naik haji. Sebab, selain pergi ke Tanah Suci, tak ada lagi yang ia harapkan dengan kondisinya yang tunanetra sejak berusia delapan tahun.
Demi mewujudkan impian sang ayah, Sukamti bekerja di Malaysia selama 25 tahun. Sebagian penghasilannya ditabung untuk membayar Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) bapaknya.
Tak hanya itu, ia juga bekerja untuk membiayai keluarga berikut empat adiknya. Sebagai single parent sejak anaknya lahir, Sukamti juga harus bekerja keras untuk membiayai kuliah anak semata wayangnya.
" Sukamti ini memang anak yang selalu berbakti dan memikirkan keluarga termasuk semua adiknya dibiayai sekolah," cerita Suroso lirih.
Menurut Suroso, sejak kecil Sukamti selalu punya tekad yang kuat. Ia rela dititipkan di panti asuhan hanya demi berjuang mendapatkan pendidikan gratis sejak Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Teknik Mesin (STM) jurusan kelistrikan.
Sebab, dengan kondisi serba terbatas, Suroso tidak mampu maksimal mencari nafkah. Ia waktu itu hanya mengandalkan istrinya Mardiyah (75) yang sejak dulu bekerja menggarap di sawah.
Saat ini, Sukamti berhasil mewujudkan impian ayahnya yang tunanetra untuk menunaikan rukun Islam ke lima. Ia dan sang ayah tergabung dalam jemaah haji kelompok terbang (kloter) sembilan Embarkasi Solo (SOC 09).
" Tabarakaallah, saya bisa mendampingi bapak berhaji, meskipun agak sedih karena belum bisa sekalian bersama ibu," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Ia bersyukur mendapatkan kuota prioritas lansia dan pendamping lansia, sehingga tidak menunggu antrian terlalu lama.
Sementara itu, menurut Ketua Kloter, Faozan, kondis Suroso yang harus didorong kursi roda oleh pendampingnya saat ke Masjid Nabawi, sering menginspirasi jemaah lainnya. Sehingga, anggota kloter yang lainnya juga ikut saling membantu, termasuk saat ke Raudhah, untuk mendorong kursi roda Bapak Suroso secara bergantian.
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur