Warga Sekampung di NTB Naik Haji Bareng, 1 Keluarga 20 Orang

Reporter : Dinda Permata Sari
Rabu, 2 Agustus 2023 12:46
Warga Sekampung di NTB Naik Haji Bareng, 1 Keluarga 20 Orang
Mereka mendaftar haji setelah panen raya. Fenomena ini baru pertama kali terjadi di NTB.

Dream - Jika biasanya kita sering melihat warga sekampung turut mengantar maupun menjemput jemaah haji, hal sebaliknya dialami oleh Ahmad, warga Dusun Landah, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Pria itu datang ke Asrama Haji Lombok untuk menjemput 20 orang anggota keluarganya yang baru saja pulang menunaikan ibadah haji dan tiba dari Tanah Suci pada Senin, 31 Juli 2023.

“ Alhamdulillah, saya hari ini menjemput 20 keluarga saya yang pulang menunaikan ibadah haji. Ada anak saya, kakak, adik, ada ipar juga, misan dan paling banyak ada ponakan saya dan kesemuanya ada 20 orang," ungkap Ahmad.

1 dari 5 halaman

Rupanya, seluruh keluarga Ahmad ini tinggal di kampung yang sama dengannya. Anggota keluarga Ahmad adalah sebagian dari 55 jemaah haji asal Dusun Landah yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 10 embarkasi Lombok (LOP 10).

Menariknya, berdasarkan data SISKOHAT Kemenag, Tahun ini ada 118 penduduk Dusun Landah yang menjadi jemaah haji. Selain tergabung di kloter LOP 10, warga Dusun Landah, yang berangkat tahun ini tergabung dalam kloter LOP 2 dan LOP 9.

Menurut Kasie Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kankemenag Lombok Tengah Lalu Samsul Haji, fenomena ini baru pertama kali terjadi di NTB.

2 dari 5 halaman

Sekampung Berangkat Haji, Warga NTB Kompak Daftar Usai Panen Raya

“ Ini baru pertama kali sekampung berangkat haji di Lombok Tengah. Tahun ini ada 118 warga Dusun Landah yang berangkat haji. Tahun depan ada 120 warga yang berangkat dari dusun ini,” ungkap Lalu Samsul Haji dikutip dari Kemenag.go.id.

Salah satu jemaah haji asal Dusun Landah, Nusaid mengisahkan bahwa masyarakat di dusunnya mayoritas berprofesi sebagai petani tembakau. Mereka disebut kompak mendaftar haji saat mendapatkan keuntungan pada masa panen.

“ Ketika musim panen tembakau kami kompak untuk sama sama mendaftar haji, termasuk mendaftarkan seluruh anggota keluarga,” tutur Nursaid.

3 dari 5 halaman

Kisah Mbah Barodin, Berangkat Haji Gandeng Dua Istri ke Tanah Suci

Dream - Menunaikan ibadah haji bagi kalangan Lanjut Usia (Lansia) tentu membutuhkan fisik dan mental yang lebih besar dibandingkan jemaah haji yang masih berusia muda. Para jemaah ini harus menyesuaikan diri dengan iklim yang berbeda dari Indonesia serta jadwal ibadah yang sangat banyak. 

Namun semua kelelahan itu terbayar ketika bisa menunaikan berbagai ibadah wajib dan sunnah langsung di depan kabah. Kedamaian juga dirasakan ketika menginjakkan kaki di masjid Nabawi yang didalamnya berbaring sang manusia pilihan, Muhammad SAW. 

Ibadah haji yang semakin mahal serta antreannya yang panjang memang tak membuat banyak jemaah haji Indonesia patah semangat ketika menjawab panggilan berhaja meski usia sudah senja.

Seperti yang dirasakan oleh Ahmad Barodin, kakek berusia 83 tahun yang berangkat ke tanah suci bersama dengan rombongan jemaah haji tahun 2023 kemarin.

4 dari 5 halaman

Di usianya yang sudah senja, semangat kakek ini tak kalah dengan yang masih muda. Bahkan, soal penampilan kakek ini juga tampak nyentrik saat berangkat ke tanah suci dengan menggunakan kacamata hitamnya.

Jemaah haji asal Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo yang tergabung di kelompok terbang (Kloter) 96 Embarkasi Solo ini juga masih sangat lantang saat berbincang.

Kepada petugas, ia mengaku senang bisa berangkat ke tanah suci bersama dengan wanita-wanita yang ia sayangi. Tak lain adalah istrinya yang berjumlah dua orang.

Hal tersebut tentu akan membuat siapapun yang mendengarnya tertegun sebentar seakan tak percaya. Meski begitu, hal tersebut benar terjadi adanya.

5 dari 5 halaman

“ Ini dua-duanya istri saya. Yang pertama Jumarini usianya 73 tahun. Dan di sebelahnya, Sumarni istri kedua. Usianya 71 tahun," jelas Mbah Barodin.

Ia hanya tersenyum, ketika diberikan pertanyaan, kami seolah tidak percaya. " Jumarini saya nikahi tahun 1961. Sedangkan menikah dengan Sumarni tahun 1968," ujarnya.

Dari kedua istrinya, Mbah Barodin dikaruniai 10 orang anak. Jumarini membernya lima orang anak, begitu juga dengan Sumarni

" Cucu ada 14 dan cicit baru 7," ungkap pensiunan kepala sekolah ini.
" Pokoknya senang sekali bisa naik haji bareng kedua istri," ucap pensiunan kepala sekolah ini,” pungkasnya.

sumber: Kemenag.go.id.

Beri Komentar