Foto; Catatanbackpacker.tumblr.com
Dream - Terletak di penghujung timur Indonesia, membuat keindahan pantai-pantai di pulau Alor kurang dikenal masyarakat luas. Kenyataannya, potensi alam yang tersembunyi di pulau ini telah berhasil menarik kunjungan wisatawan dari berbagai negara di Eropa.
Selain berbatasan dengan Austalia dan Timor Leste, pulau yang masuk dalam rangkaian cincin api, gunung Api Sabuk Pasifik ini ternyata menyimpan kekayaan geoheritage yang luar biasa.
" Laut Alor sangat terkenal di kalangan para pecinta diving. Sehingga disamakan dengan keindahan pantai-pantai di kepulauan Karibia," ungkap Bupati Alor, Amon Djobo saat ditemui di gedung Sapta Pesona, Jakarta.
Tak hanya indah, pantai pulau Alor menyimpan keunikan tersendiri. Pada bulan-bulan tertentu, suhu arus bawah air laut Alor turun hingga minus 5 derajat celcius. Kejadian yang terjadi selama dua hingga tiga hari ini mengakibatkan ribuan ikan di perairan Alor menjadi mati secara mendadak dan mengapung di lautan dangkal.
" Biasanya setahun terjadi dua kali, antara Agustus dan Oktober. Manusia juga tidak bisa turun ke laut karena saking dinginnya air laut," jelas Amon.
Selain keindahan alam, budaya dan kearifan lokal masyarakat Alor sangat menarik untuk dikembangkan menjadi tujuan wisata. Bahkan pulau yang memiliki segudang keunikan alam dan budaya ini mendapat julukan sebagai pulau seribu moko (perunggu).
Julukan ini berawal dari kebiasaan masyarakat pulau Alor yang terbiasa merawat ribuan gendang moko. Selain sebagai pusaka, gendang-gendang ini digunakan juga sebagai mahar perkawinan adat setempat.
Kerukunan antar umat bergama menjadi salah satu daya tarik di pulau ini. Salah satunya dengan kepemilikan Al Quran tertua yang dibuat pada lembaran kulit kayu di tahun 1519 silam.
" Hampir semua wisatawan yang datang ke Alor tertarik untuk melihat keunikan Al Quran ini. Tapi tidak bisa kami museumkan karena itu milik warga lokal yang dijaga secara turun temurun," ujar Bupati.
Masyarakat Alor juga dikenal sangat memegang teguh adat istiadat dari para leluhur. Hal itu dimanfaat pemerintah Pulau Alor sebagai salah satu produk wisata untuk menarik kunjungan wisatawan dari luar negeri.
Salah satunya dengan menghidupkan Gala Soro sebagai tradisi pesta sehabis perang. " Atraksi budaya, berupa tarian, nyanyian dan pantun yang dilakukan di atas kapal berlayar hingga bersandar ke pantai sebanjar," tutup Amon.
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini



IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Nikita Willy Bagikan Pola Makan Issa yang Bisa Tingkatkan Berat Badan

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh