Finlandia Tiru `Tut Wuri Handayani` Ki Hajar Dewantara

Reporter : Syahid Latif
Senin, 1 Desember 2014 13:31
Finlandia Tiru `Tut Wuri Handayani` Ki Hajar Dewantara
"Seperti negara Finlandia melakukan perubahan dunia pendidikan selama 20 tahun sejak awal tahun 1980 sampai tahun 2000. Filosofi Ki Hajar Dewantara di sana di praktikan," kata Anies.

Dream - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan, mengatakan Finlandia mempraktikkan filosofi yang pernah diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara untuk mereformasi pendidikan 20 tahun silam. Sehingga, Indonesia juga harus menerapkan filosofi itu untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Tanah Air.

" Negeri lain pun menengok masalahnya kita, jadi kita pun harus melakukan perubahan," kata Anies saat memberikan penjelasan kepada Kepala Dinas Pendidikan se-Indonesia di Kantor Kemdikbud, Senayan, Jakarta, Senin 1 Desember 2014.

" Seperti negara Finlandia, melakukan perubahan dunia pendidikan selama 20 tahun sejak awal tahun 1980 sampai tahun 2000. Filosofi Ki Hajar Dewantara di sana dipraktikkan," imbuh dia.

Ki Hajar Dewantara terkenal dengan filosofi Taman Siswa. Yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo (menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan bagi orang-orang di sekitarnya ), Ing Madyo Mangun Karso (seseorang di tengah kesibukannya harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat), dan Tut Wuri Handayani (seseorang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang).

Anies sangat menyayangkan buku-buku Ki Hajar Dewantara di Sekolah Taman Siswa, Yogyakarta, telah habis. Padahal Sekolah Taman Siswa merupakan awal dunia pendidikan diperkenalkan di negara Indonesia.

" Buku ajaran Ki Hajar Dewantara habis di Taman Siswa, saya mencari dimana-mana cuma hanya 30 buku. Dalam buku Ki Hajar Dewantara negara Finlandia belajar dari sini (Buku)," kata Anies sambil memegang buku Ki Hajar Dewantara.

Menurut dia, dunia pendidikan di Finlandia mempunyai filosofi taman siswa yang pernah dipraktikan oleh Bapak Pendidikan Indonesia itu. Oleh sebab itu, Anies mengajak para Kepala Dinas Pendidikan untuk mengubah pendidikan di sekolah-sekolah menjadi taman siswa.

" Kita harus mengembalikan sekolahan menjadi taman tempat belajar yang menyenangkan. Jangan sampai anak takut kembali ke sekolah," jelas dia.

Dia berharap kepada seluruh pihak terkait untuk mengubah dunia pendidikan dengan lebih baik. Meski perubahan tersebut perlu waktu yang lama. " Mengubah itu dijalani dengan kesabaran bukan yang instan. Jadi nggak langsung," terang dia.

Anies juga mengkritik penerapan kurikulum tahun 2013 yang ingin mengubah ajaran dunia pendidikan Indonesia. Dia menilai kurikulum itu terlalu terburu-buru.

" Ini saya katakan terus terang kepada kalian semua, kalau tidak, mana bisa kita mengubah dunia pendidikan kita. Makanya saya gemas dengan kurikulum tahun 2013," tandas Anies. (Ism, Sumber: Merdeka.com)

Beri Komentar