Kaligrafi Nabi Muhammad
Dream - Penggambaran Nabi Muhammad SAW seperti dalam kartun yang diterbitkan oleh media, seperti Charlie Hebdo di Perancis baru-baru ini, sangat dilarang dalam Islam. Bahkan penggambaran Nabi bisa menimbulkan kemarahan muslim.
Meskipun gambar bernada menghina Nabi Muhammad telah berulang kali memicu kemarahan dunia Islam, pemimpin dan ulama Arab dan Muslim mengutuk serangan terhadap Charlie Hebdo. Pusat studi Islam Sunni, Al-Azhar di Kairo, Mesir bahkan mengatakan Islam mengecam segala bentuk kekerasan.
Kontroversi ini telah berkobar selama satu dekade, sejak surat kabar Denmark Jyllands-Posten pertama kali menerbitkan 12 kartun editorial yang menggambarkan Nabi Muhammad pada 2005.
Charlie Hebdo dan publikasi Eropa lainnya kemudian mencetak ulang kartun itu di tahun-tahun berikutnya. Salah satu kartun bahkan menggambarkan Rasulullah memakai turban yang menyerupai bom.
Kantor Charlie Hebdo sempat dibom pada November 2011 lalu, setelah mengganti publikasi dengan nama Syariah Hebdo dan karikatur Rasulullah menjadi sampulnya.
Mayoritas ulama Islam melarang penggambaran dari semua nabi yang dihormati oleh Islam. Mereka bahkan menolak penggambaran para sahabat Nabi Muhammad meski hanya dalam bentuk cahaya.
" Kita seharusnya tidak membuka pintu bagi orang-orang untuk menggambarkan Nabi dalam bentuk apa pun yang dapat mempengaruhi statusnya di hati umatnya," kata Al-Kubaisi, ulama asal Irak yang menetap di Dubai, Uni Emirates Arab.
Memang tidak ada teks dari Alquran atau Hadis yang jelas melarang penggambaran itu. Tapi larangan itu merupakan penghormatan dan penghargaan kepada Nabi, Al-Kubaisi menambahkan.
Larangan juga berlaku untuk penggambaran Nabi Muhammad dan para sahabatnya dalam film dan program televisi.
Sebuah film anti-Islam " Innocence of Muslims" yang muncul di YouTube pada 2012 memicu gelombang protes di beberapa negara.
Belum lama ini, sejumlah negara Islam melarang penayangan film Hollywood " Exodus: Gods and Kings" yang menggambarkan Nabi Musa.
" Menggambarkan para Nabi Allah akan meragukan tentang status mereka dan mungkin termasuk kebohongan, karena peran yang dimainkan aktor tidak pernah bisa cocok dengan karakter asli dari para nabi," kata fatwa Dewan Fiqih Islam di Mekah.
(Ism, Sumber: Arab News)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN