Misteri Tapak Kaki Raksasa di Aceh Selatan

Reporter : Puri Yuanita
Minggu, 1 November 2015 09:01
Misteri Tapak Kaki Raksasa di Aceh Selatan
Di atas batu karang yang menghadap ke laut Aceh terdapat tapak kaki raksasa yang tidak diketahui dari mana asalnya.

Dream - Kisah tentang keberadaan makhluk-makhluk raksasa selama ini hanya dianggap sebagai dongeng semata. Mereka tidak lebih dari sebuah tokoh mitologi yang tidak nyata.

Namun bagaimana jika ada sebuah situs yang membuktikan bahwa manusia raksasa itu pernah ada? Seperti situs yang ditemukan di Aceh Selatan ini.

Di atas batu karang yang menghadap ke laut Aceh terdapat tapak kaki raksasa yang tidak diketahui dari mana asalnya.

Jejak kaki raksasa ini tepatnya berada di Tapaktuan, sebuah kota setingkat kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Selatan. Tapaktuan mendadak menjadi populer setelah foto situs tapak kaki raksasa tersebut banyak beredar di Instagram. Dalam foto-foto yang beredar di dunia maya, terlihat ukuran tapak kaki itu sangat besar.

Menurut beberapa sumber, Tapaktuan memang sebuah daerah yang dikenal memiliki banyak sejarah menarik berbalut legenda rakyat. Namanya juga tak lepas dari legenda Tuan Tapa dengan dua ekor naga raksasa.

Dikisahkan pada zaman dahulu hidup seorang pertapa sakti bernama Syeikh Tuan Tapa yang sangat taat pada Allah. Dalam kisah ini ada dua versi berbeda.

Sebagian masyarakat percaya bahwa Tuan Tapa ini memiliki tubuh raksasa. Sementara yang lain meyakini, ia adalah manusia biasa dengan ukuran normal tapi memiliki kesaktian untuk mengubah diri menjadi raksasa.

Pada suatu hari ada dua naga raksasa dari China menemukan bayi perempuan hanyut di tengah laut, mereka merawatnya hingga dewasa.

Kemudian orang tua bayi yang kebetulan adalah raja dari kerajaan Asralanoka mengetahui bahwa putrinya masih hidup dan sedang berada di tangan dua naga raksasa. Lantas mereka meminta kembali putrinya yang kemudian ditolak naga. Mereka akhirnya membawa lari putri itu dan memancing kemarahan naga.

Mereka saling berkejaran di tengah laut hingga sampai di tempat pertapaan Tuan Tapa. Merasa terganggu, Tuan Tapa bangun dari semedi dan melompat dari gunung menuju tebing pantai.

Jejak yang ada sekarang ini dipercaya sebagai bekas tapak kaki Tuan Tapa saat melontarkan diri dari gunung.

Singkat cerita Tuan Tapa dapat mengalahkan dua naga raksasa dan tuan putri kembali ke pelukan keluarganya. Dan mereka akhirnya tidak kembali ke kerajaan, melainkan menetap di Aceh.

Tapak kaki raksasa ini kemudian menjadi obyek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Konon tempat ini dianggap keramat oleh warga sekitar. Percaya atau tidak, saat terjadi Tsunami dahsyat tahun 2004 silam, kawasan Tapaktuan tidak terlalu hancur karena ombak tertahan dan 'terpecah' oleh karang tempat tapak kaki tersebut berada.

(Ism, Berbagai sumber)

 

1 dari 5 halaman

Sejumlah Teori yang Menjelaskan `Sangkakala Kiamat`

Sejumlah Teori yang Menjelaskan `Sangkakala Kiamat` © Dream

Dream -  Alam raya ini memang penuh misteri. Bukan hanya bagi kita yang awam terhadap ilmu alam, tapi juga bagi para ilmuwan yang berbilang tahun meneliti soal jagat raya ini. Begitu banyak penemuan baru, tapi masih begitu banyak juga misteri, bahkan sejumlah pertanyaan sederhana yang belum terjawab. 

Sepekan belakangan, misalnya, warga dunia sibuk bertanya tentang suara yang terdengar dari langit. Suara itu terdengar di berbagai negara di benua yang berbeda. Dari Amerika, Kanada, Rusia hingga Eropa Barat. Bom semahakuasa apapun tidak akan terdengar pada rentang yang sejauh itu. 

Beberapa orang di negara-negara itu berhasil merekam suara-suara aneh itu dan mengunggahnya di Youtube. Video paling baru sejauh ini tertanggal 4 April 2015 di salah satu kota di Jerman. Sudah ribuan orang dari seluruh dunia yang menonton video itu. 

Dari rekaman-rekaman yang diposting di jejaring sosial dan jejaring berbagi video Youtube, suara dari langit itu datang dalam beberapa bentuk bunyi. Kadang mendesis, gemuruh, tapi lebih kerap terdengar melengking seperti bunyi sangkakala, kata yang sesungguhnya hampir lenyap dari bahasa lisan kita saban hari. Kemiripan dengan bunyi sangkakala itulah kemudian yang mendorong spekulasi bahwa suara itu adalah " tanda kiamat."  

Sejumlah orang menyebutkan bahwa suara misterius itu mirip dengan tanda serangan alien dalam film War of the World yang dibintangi Tom Cruise. Bergemuruh, melengking, dan memekakkan telinga. Dan seperti halnya suara dari langit itu, alien adalah juga sesuatu yang hingga kini masih misterius. 

Lalu apa sesungguhnya bunyi itu? Para ilmuwan sejatinya sudah melakukan penelitian. Sejak kapan? Ya, semenjak bunyi itu terdengar pertama kali beberapa dekade lalu. Jadi, suara dari langit itu bukan baru pertama kali terdengar, tapi sudah lama. Yang membuatnya kini ramai adalah suara itu terdengar di banyak negara dan kemudahan memposting video di Youtube, menyebabkan suara itu gampang di dengar dari mana pun di sekujur dunia. 

Seorang ahli geologi, David Deming dari University of Oklahoma, telah merangkum hasil penelitiannya tentang bunyi yang disebut The Hum --suara misterius dan tidak bisa dilacak, hanya terdengar di lokasi tertentu di seluruh dunia oleh 2 hingga 10 persen penduduk dunia.

Dalam Journal of Scientific Exploration, Deming menulis bahwa sumber dari The Hum bisa saja bersumber dari suara transmisi telepon dan pesawat udara yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat untuk tujuan komunikasi kapal selam.

Tapi NASA punya kesimpulan yang lain soal suara itu, dan versi inilah yang dipercaya oleh banyak kalangan. Bumi ini, begitu NASA menjelaskan, memiliki emisi radio. " Jika manusia punya antena, bukan telinga, maka akan mendengar suara-suara aneh yang datang dari planet kita sendiri. Ilmuwan menyebutnya tweeks, whistlers, dan sferics."

" Emisi radio alami Bumi adalah nyata dan meskipun kita sebagian besar tidak menyadari keberadaannya, tapi ada di sekitar kita sepanjang waktu."

Selain pendapat-pendapat itu, masih ada beberapa teori lain yang menjelaskan fenomena aneh ini.

2 dari 5 halaman

Teka-teki Misteri Batu Berjalan di Lembah Kematian Terpecahkan

Teka-teki Misteri Batu Berjalan di Lembah Kematian Terpecahkan © Dream

Dream - Misteri ini sudah berusia ratusan tahun. Sejumlah batu bisa berjalan, dalam arti yang paling harafiah, di hamparan gurun yang kemudian sohor dengan sebutan Lembah Kematian (Death Valley) di California, Amerika Serikat. Misterius, sebab yang kita tahu, batu itu senantiasa berdiam di tempat, jika tidak dipindahkan manusia. Lha, di situ, batu-batu itu bisa bergerak dan meninggalkan jejak yang panjang. 

Jangankan orang awam seperti kita, para ilmuwan juga tercenggang dengan femonea ini. Sejumlah ilmuwan kemudian melakukan penelitian. Ternyata " si batu yang berjalan" itu bukan hanya terjadi di negeri Obama itu, tapi juga terjadi di Laguna Altillo Chica, Spanyol dan sejumlah negara lain. 

Dan para ilmuwan Spanyol juga sudah berbilang tahun meneliti fenomena ini. Dan teka-teka yang berusia hampir seabad itu tampaknya bakal terjawab dari negeri itu. Para ilmuwan itu menyimpulkan bahwa batu-batu itu bisa berjalan lantaran ada bakteri super kecil di bawahnya. Batu itu bisa bergerak atas kerjasama angin yang berhembus dan bakteri di hamparan tanah itu.  

Para peneliti, yang datang dari Universitas Complutense di Madrid itu, memastikan bahwa angin yang berhembus saat badai musim dingin, menghasilkan arus yang dapat mendorong batu berjalan di atas permukaan tanah yang dipenuhi oleh mikroba.

Kemudian setelah air surut, jejak misterius akan tercipta di bagian bawah dasar laguna yang kering. Jejak dengan ujung depan sebuah batu itulah yang dipotret para ilmuwan dengan menyebar ke seluruh dunia. 

Sebelum kesimpulan dari Spanyol itu, sejumlah ilmuwan di Amerika Serikat percaya bahwa selama musim dingin, lapisan es telah membungkus bagian bawah batu-batu di Death Valley dan ini membantu pergerakannya saat didorong oleh angin ketika musim kemarau datang. 

Tetapi para ilmuwan Spanyol menemukan hipotesis yang berbeda.

Sebuah tim ahli geologi dari Universitas Complutense di Madrid (UCM) telah menemukan bahwa batu-batu yang beratnya mencapai 7 kg juga bergerak di bagian dasar kering Laguna Altillo Chica di Lillo, Toledo, Spanyol).

Hasil penelitian tim yang dipublikasikan dalam jurnal 'Earth Surface Processes and Landforms' itu menyebut jejak yang ditinggalkan batu-batu di Laguna Altillo Chica sama dengan yang terdapat di Death Valley. Jejak bekas batu bergeser tersebut panjangnya bisa mencapai lebih dari 100 meter.

" Hipotesis kami, batu-batu itu bergerak selama musim dingin, ketika badai menghasilkan arus angin yang kencang. Angin tersebut mampu menciptakan arus air dengan kecepatan dua meter per detik. Inilah yang penyebab sebenarnya batu-batu itu bergerak," kata María Esther Sanz, salah satu peneliti kepada SINC.

Namun pergerakan batu karena dorongan angin itu juga mendapat 'bantuan' dari mikroba.

Sebuah kumpulan mikroba dari jenis cyanobacteria, ganggang bersel tunggal dan organisme kecil lainnya hidup di bawah laguna dan mengeluarkan zat yang bersifat licin. Sedimen licin yang dihasilkan mikroba tersebut bertindak seperti arena skating untuk batu.

Namun para ilmuwan Spanyol mengesampingkan kemungkinan bahwa lapisan es yang menyelimuti batu yang menggerakkan batu-batu, setidaknya dalam kasus Altillo Chica.

" Tempat ini dan laguna lain di daerah yang sama sangat asin dan jarang membeku (garam menurunkan titik beku air)," kata Sanz. (Ism)

3 dari 5 halaman

Misteri Suara Dengungan Bumi Terungkap!

Misteri Suara Dengungan Bumi Terungkap! © Dream

Dream - Misteri soal Bumi mendengung akhirnya terkuak. Peneliti berhasil menemukan penyebab mengapa Bumi selalu bergetar dan mendengung setiap saat. Biasanya manusia baru merasakan getaran Bumi jika terjadi gempa pada skala tertentu.

Akan tetapi sejak akhir tahun 1990-an, para peneliti baru mengetahui bahwa Bumi sebenarnya terus bergetar dan mendengung dalam frekuensi sangat rendah meski tidak terjadi gempa.

Dikutip Dream dari laman Live Science, Sabtu 18 April 2015, getaran dalam frekuensi sangat rendah yang tak terasa oleh manusia itu disebut dengan mikroseismik.

Dengan meneliti mikroseismik, peneliti kini tahu bahwa penyebab getaran dan dengungan Bumi yang terus terjadi adalah gelombang laut.

Sebelumnya, banyak ahli yang mengungkap teori kenapa Bumi bergetar dan mendengung. Salah satu teori menyebut, Bumi bergetar dan mendengung jika gelombang laut besar menghantam pegunungan dasar laut dan dasar benua bawah air.

Sementara teori lain menyebut tabrakan gelombang laut memicu getaran hingga menjadi gempa.

Namun tidak satu pun dari kedua teori itu yang mengindikasikan tentang getaran yang terlihat pada sensor gempa.

Setelah menggabungkan dua studi tersebut menjadi satu model, peneliti mendapat kesimpulan tentang sinyal mikroseismik.

Dengan menggunakan model komputer untuk laut, angin dan dasar laut, peneliti menemukan tabrakan gelombang laut bisa menghasilkan gelombang seismik. Gelombang tersebut butuh waktu 13 detik atau kurang dari itu untuk menghasilkan satu gemuruh.

Jika gelombang yang muncul lebih lambat, peneliti menemukan gelombang laut bergerak di atas dasar laut mampu menghasilkan gelombang seismik dengan frekuensi antara 13 sampai 300 detik.

Peneliti mengatakan gelombang laut panjang itulah yang menjadi pemicu dengungan Bumi. Tekanan gelombang laut yang lebih lama di dasar laut menyebabkan sebagian besar dengungan Bumi.

" Penelitian lebih dalam tentang dengungan ini bisa membantu peneliti menghasilkan peta interior Bumi yang lebih baik," kata Fabrice Ardhuin, pakar kelautan Perancis di French Research Institute for Exploitation of the Sea.

Masalahnya, gelombang seismik ini dapat menembus mantel Bumi dan berpotensi hingga mencapai inti Bumi. Dengan demikian, dengan menganalisis gelombang seismik ini, manusia bisa membuat struktur detail dari planet Bumi. (Ism) 

4 dari 5 halaman

Misteri Batu Berjalan di Lembah Kematian Terpecahkan

Misteri Batu Berjalan di Lembah Kematian Terpecahkan © Dream

Dream - Di lembah itu, matahari baru bersinar. Cahaya emas kekuningan berpendar di antara awan yang berarak. Bukit-bukit batu di bawahnya terlihat berdiri kokoh.

Namun, ketika matahari bersinar penuh, ada yang aneh di gambar itu. Sebuah batu, berukuran besar, berdiri terpisah cukup jauh dari bukti-bukit batu itu. 

Anehnya lagi, batu itu seolah bergerak sendiri. Soalnya di belakang batu itu ada sebuah jejak panjang. Jejak di tanah itu membekas dalam, membentang jauh dari bukit-bukit batu itu sampai tempat batu itu berdiri tegak. Aneh.

Misteri ini sudah berumur lama. Sejumlah batu bisa berjalan, dalam arti yang paling harafiah, di hamparan gurun yang kemudian sohor dengan sebutan Lembah Kematian (Death Valley) di California, Amerika Serikat. 

Misterius, sebab yang kita tahu, batu itu senantiasa berdiam di tempat. Ia hanya bergerak jika dipindahkan manusia. Namun, di sana, batu-batu itu bisa bergerak sendiri, dan meninggalkan jejak yang cukup panjang. 

Ternyata fenomena " batu berjalan" itu tidak hanya terjadi di negeri Paman Sam itu, tetapi juga terjadi di Laguna Altillo Chica, Spanyol, dan sejumlah negara lain. 

Jangankan orang awam seperti kita, para ilmuwan pun tercengang dengan femonena alam ini. Sejumlah ilmuwan kemudian melakukan penelitian untuk menjawab misteri itu. Begitu banyak spekulasi terkait hal ini.

Namun, misteri yang menggantung sejak berabad lalu itu mulai memperlihatkan titik cerah. Bukan jin atau angin mahluk halus yang menggerakkan ratusan batu di atas permukaan danau kering atau playa di Lembah Kematian, California, Amerika Serikat. Tetapi suatu proses kimia alami sederhana yang terjadi di kawasan itu.

5 dari 5 halaman

Misteri Batu Terbelah Sempurna

Misteri Batu Terbelah Sempurna © Dream

Dream - Batuan unik terdapat di padang pasir Tayma, Arab Saudi. Al Nasla, begitu formasi batu berukuran raksasa itu disebut.

Terdapat dua batu dalam formasi ini. Di mana di antara dua batu tersebut terdapat celah yang seolah teriris sempurna di bagian tengah. Sementara, permukaan salah satu sisi batu itu sangat datar.

Berbagai pertanyaan pun muncul, bagaimana batu tersebut bisa terbelah? Atau, sampai kapan kedua batu tersebut bisa berdiri berdampingan di tempat itu.

Misteri Batu Terbelah Sempurna

Menurut para ahli, celah di antara batu itu bisa terjadi oleh beberapa kemungkinan. Antara lain bergesernya tanah. Sehingga, salah satu sisi dari batu itu tertarik dan kemudian terbelah.

Misteri Batu Terbelah Sempurna

Kemungkinan itu bisa saja terjadi. Di mana sebagian mineral yang menyusun batu itu belum padat semuanya. Sehingga masih lemah dan membentuk celah karena pergeseran tanah itu.

Atau juga, batu itu terbelah karena memang sudah terjadi retakan sebelumnya. Dan retakan itu terkikis karena bagian itu lebih lemah dari bagian di sekitarnya.

Yang tak kalah menarik dari batu ini adalah, pada sisi yang datar terdapat lukisan kuda dan juga manusia. Penemuan arkeologi terbaru menunjukkan bahwa Tayma telah dihuni sejak zaman kuno. (Sumber: www.unusualplaces.org

Beri Komentar