Tangis Haru Tuna Rungu Saat Mendengar

Reporter : Syahid Latif
Minggu, 24 Mei 2015 13:00
Tangis Haru Tuna Rungu Saat Mendengar
"Mimpi saya hanya satu, mendengarkan alunan instrumen musik dari tiga orang putranya,"

Dream - Tak ada hal paling diinginkan para penderita tuna rungu selain bisa mendengarkan suara. Momen berharga inilah yang menghampiri tiga orang penderita tuna rungu.

Untuk pertama kali sepanjang hidupnya, ketiga orang ini bisa mendengarkan suara anggota keluarganya. Tangis haru membuncah di momen menggembirakan ini.

Sebuah video yang diunggah perusahaan streaming Spotify dan pembuat alat bantu dengar Starkey Hearing Foundation menangkap momen mengharukan pria dan wanita penderita tuna rungu dari Puerto Princesa, Filipina.

Daerah ini memang terkenal sebagai kawasan yang penuh keluarga miskin.

Dalam video berdurasi empat menit tersebut, menggambarkan keseharian para penderita tuna rungu. Mereka menjelaskan bagaimana ketidakmampuan mendengar mereka berpengaruh pada kehidupan dan keluarganya.

Eugene, seorang sopir berusia 28 tahun, mengaku kehilangan pendengarannya ketika terserang panas tinggi ketika kecil. Tak ingin kehilangan anaknya, sang ibu memutuskan memasukan anaknya ke dalam bak berisi air dingin kala kecil. Tak disangka, tindakannya ini justru membuat Eugene kehilangan kemampuan mendengar.

" Eugene adalah pemberian dari Tuhan," ujar sang ibu seperti dikutip laman Dailymail.co.uk, Minggu, 24 Mei 2015. " Dia selalu berusaha menolong orang lain."

Sementara itu, Isagani seorang ayah dari tiga anak berharap alat bantu dengat bisa mewujudkan mimpinya mendengarkan alunan musik dari anaknya yang berprofesi sebagai musisi. Tak ada yang diinginkannya selain mendengarkan anaknya memainkan instrumen musik.

Penderita lain adalah Jessa Mae, putri nelayan berusia 16 tahun. Selama hidupnya hanya keheningan yang dilihatnya.

Kini impian mereka terwujud. Keinginan mendengarkan suara alam menjadi kenyataan.

Ketika alat bantu dengar terpasang di telinganya, mereka begitu takjub dengan cara alat tersebut bekerja.

Titik air mata tak kuasa ditahan Jessa. Untuk pertama kalinya dia bisa mendengar suara sang ibu memanggilnya. Sementara Eugene dan Isagani tak bisa menyembunyikan senyum bahagia dari wajahnya. (ism) 

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More