Sosok AR Baswedan di Mata Sang Cucu

Reporter : Ahmad Baiquni
Jumat, 5 Juni 2015 14:00
Sosok AR Baswedan di Mata Sang Cucu
Bagi Anies, AR Baswedan merupakan sosok yang hangat dan suka membantu orang.

Dream - Abdur Rahman (AR) Baswedan merupakan sosok begitu penting dalam catatan sejarah berdirinya Republik Indonesia. Dia merupakan saksi pengakuan Pemerintah Mesir terhadap kemerdekaan Indonesia.

Di hadapan AR Baswedan dan Agus Salim, nota pengakuan itu ditandatangani. Tetapi, sejarah kemudian seakan melupakan nama negarawan ulung ini.

Sang cucu, Anies Baswedan punya kenangan sendiri pada sosok kakeknya. Ketika masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), Anies kerap melihat kakeknya didatangi beberapa orang untuk bercengkerama.

Tetapi, dia tidak tahu siapa mereka. Anies baru mengetahui mereka adalah beberapa tokoh besar Indonesia yaitu Romo Mangunwijaya, WS Rendra, dan Abdurrahman Wahid.

" Sewaktu kecil mereka sering sekali mengobrol dengan kakek," ujar Anies beberapa waktu lalu.

Bagi Anies, AR Baswedan merupakan sosok hangat. Dia kerap diajak sang kakek berjalan-jalan. " Jika jalan-jalan kakek selalu menyapa siapapun yang dia lewati," ungkap Anies.

Anies pun menangkap kesan kakeknya tidak pernah mengenal istilah sungkan. AR Baswedan kerap memberikan bantuan bagi orang yang membutuhkan, sehingga begitu dikenal oleh warga sekitar.

" Bahkan sewaktu pindah ke Jakarta, kakek yang mengontrak di rumah teman, dikenal hampir oleh seluruh warga kampung," jelasnya.

Selain itu, kata Anies, AR Baswedan memiliki pikiran yang terbuka dan suka berdiskusi dengan orang lain. Keramahan itu membuat rumahnya sering didatangi banyak orang hanya untuk berdiskusi, bahkan ada yang sampai membawa alat perekam suara.

" Soalnya kakek kalau sudah berdiskusi itu lama," ungkap Anies.

Satu hal yang paling dikenang Anies adalah ketika AR memintanya mengetik sebuah artikel. Kala itu, Anies masih kelas VI SD.

Anies hanya diperintahkan mengetik perkataan yang diucapkan AR Baswedan. Tetapi, di akhir artikel kakeknya meminta Anies mengetik keterangan bahwa tulisan tersebut adalah hasil ketikannya.

" Artikel ini saya diktekan pada Anies. Jika ada ketikannya, ada yang tebal dan ada yang tipis, itu salah cucu saya," ungkap Anies menirukan ucapan sang kakek.

(Laporan: Maulana Kautsar)

Beri Komentar