Ulama Malaysia: Alat Bacaan Alquran di Pemakaman Menyesatkan

Reporter : Sandy Mahaputra
Minggu, 8 Maret 2015 15:05
Ulama Malaysia: Alat Bacaan Alquran di Pemakaman Menyesatkan
Sebaik-baik doa untuk orangtua yang sudah meninggal adalah datangnya dari anak-anak mereka sendiri, bukan dari rekaman.

Dream - Penjualan alat yang mengeluarkan bacaan ayat-ayat suci Alquran, yang banyak digunakan saat mengunjungi makam mendapat reaksi negatif dari kalangan tokoh agama Malaysia.

Dua mufti negeri berpendapat, alat bacaan surah Yasin serta tahlil otomatis di pemakaman yang menggunakan tenaga surya itu menjurus kepada perbuatan yang tidak dianjurkan dalam Islam.

Mufti-mufti tersebut menegaskan, sebaik-baik doa untuk orangtua yang sudah meninggal adalah datangnya dari anak-anak mereka sendiri, terutama setelah selesai menunaikan salat.

Mufti Negeri Perak, Tan Sri Harussani Zakaria menggambarkan alat semacam itu sebagai 'sesat' serta bidah dan meminta mereka yang menjalankan bisnis tersebut di situs-situs sosial supaya menghentikan penjualannya.

" Orang juga janganlah terpengaruh dengan alat-alat seperti ini karena sangat jelas menjurus ke praktik bidah," kata Harussani dikutip Dream.co.id dari laman Utusan Online, Minggu 8 Maret 2015.

Dia mengomentari penjualan alat 'Player MP3 Bacaan Quran 24 Jam' di situs Facebook yang dapat digunakan pada tujuh hari pertama.

Setelah itu player tersebut akan membaca tahlil otomatis pada hari ke-40 dan hari ke-100 serta pada setiap tahun tanggal kematian seseorang.

Menurut salah seorang penjual alat itu di Facebook, Muntazir Masrallah, dengan menggunakan alat tersebut, akan 'menghemat uang, tidak perlu membayar orang membaca Alquran dan tahlil serta tidak perlu membuat kenduri'.

Sementara itu, Mufti Selangor, Datuk Mohd. Tamyes Abd. Wahid berpendapat, penjualan alat semacam itu dengan alasan untuk 'meramaikan' kuburan almarhum sebagai 'tidak sesuai dalam Islam'.

Menurutnya, alat seperti itu juga tidak sejalan dengan firman Allah yaitu: " Berdoalah kamu kepada-Ku niscaya Aku perkenankan doa permohonan kamu" .

" Kalau hanya menggantungkan doa kepada kaset atau rekaman, apalagi melibatkan kematian, memang ini tidak sesuai dengan Islam," kata dia.

Beri Komentar