Menyantap Buah Kiwi/ Foto: Shutterstock
Dream - Menghentikan kebiasaan merokok memang bukan hal mudah. Banyak sekali metode yang bisa dicoba. Mulai dari menggunakan patch, terapi, dan banyak cara lain.
Ada lagi satu cara yang bisa dilakukan untuk berhenti merokok, yaitu dengan mengonsumsi makanan atau minuman tertentu. Ada beberapa asupan yang bisa membantu menekan rasa kecanduan akan rokok. Bisa dicoba untuk mereka yang sedang mencoba berhenti merokok. Apa saja?
Susu
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal Nicotine & Tobacco Research, pada 209 perokok tentang makanan yang berinteraksi dengan rasa rokok dan membuat merokok enak. Produk susu menduduki puncak daftar. Jadi, lain kali muncul keinginan untuk merokok, segera ambil segelas susu atau produk susu lain.
Kayu manis
© MEN
Batang kayu manis membantu menekan keinginan merokok dengan memberikan rasa yang kuat dan aroma pedas. Caranya seperti membuat " mabuk" dua indra terpenting penciuman dan perasa. Tidak hanya itu, orang-orang juga merekomendasikan mengunyah permen karet yang dibumbui dengan kayu manis untuk menghindari rokok.
Popcorn
Disarankan untuk mencari camilan yang mengenyangkan setiap kali ingin merokok. Seseorang cenderung lebih ingin rokok ketika perut kosong. Popcorn membantu menekan hasrat merokok dan merupakan camilan rendah kalori.
© MEN
Kiwi
Merokok sering menyebabkan kekurangan vitamin C dalam tubuh yang selanjutnya dapat mempengaruhi kekebalan. Kiwi tidak hanya menyimpan kadar vitamin C tetapi juga membantu menghilangkan nikotin dari tubuh. Coba makan kiwi sebagai camilan atau minum smoothie kiwi untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik.
Sumber: Times of India
Dream - Ketika ingin mendapatkan berat tubuh ideal, mungkin kamu akan mencari berbagai tips di internet. Dari sekian banyak sumber yang dicari pasti kamu akan menemukan beberapa tips instan untuk menurunkan berat badan secara drastis dalam waktu singkat.
Ada yang menggunakan obat pelangsing, minuman pencahar, atau pola diet dengan mengonsumsi maupun menghindari jenis makanan tertentu. Cara tersebut tak mustahil bisa membantu menurunkan berat badan secara drastis.
Bahkan, beberapa orang berhasil menurunkan berat badan sebanyak 7-10 kilogram dalam seminggu. Namun, apakah cara tersebut aman dan bisa mempertahankan bentuk tubuh ideal?
Dokter Gizi, Shiela Stefani menjelaskan pola diet setiap orang bisa berbeda-beda. Pasalnya, kebutuhan tubuh seseorang pun berbeda.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa pola makan merupakan salah satu kunci untuk mendapatkan berat badan ideal. Dia sendiri menyarankan untuk menerapkan tiga tips dasar untuk menurunkan berat badan, yaitu mengontrol stres, menerapkan pola makan sehat dan teratur, serta berolahraga secara rutin.
© Shutterstock
Foto: Shutterstock
Dalam mengatur pola makan sendiri, Shiela menganjurkan untuk memperhatikan 3J, yaitu jadwal, jenis, serta jumlah makanan.
" Jadwal makan sebisa mungkin teratur setiap hari. Jadi, 2 kali makan besar dan 2-3 kali makanan selingan. Jenis makanannya juga harus lengkap. Makronutrien, vitamin, mineral, dan sumber antioksidan," ujarnya dalam acara HaloDiet dari Halodoc, Selasa 14 Juni 2022.
Jika seseorang tidak sempat memenuhi kebutuhan nutrisi harian, dia memperbolehkan untuk mengonsumsi suplemen. Namun, konsumsi suplemen tidak diwajibkan bagi setiap orang.
Hal terakhir yang harus diperhatikan adalah jumlah makanan. " Orang bisa gemuk karena makan dalam jumlah banyak dalam sekali makan. Nantinya, porsi bisa dikurangi pelan-pelan dan berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui porsi terbaik" .
Selain berkonsultasi pada ahli gizi, kamu juga bisa menghitung jumlah kalori harian ideal menggunakan calorie counter di situs tertentu atau mengikuti aturan 'Isi Piringku' dari Kemenkes.
© Shutterstock
Foto: Shutterstock
Terlepas dari pola diet yang disarankan, Shiela mengungkapkan bahwa wajar atau tidaknya penurunan berat badan ekstrim bergantung pada kondisi tubuh masing-masing orang.
" Tiap orang beda-beda starting point-nya. Orang yang beratnya hampir 200 kilogram, wajar turun 10-15 kilogram dalam seminggu. Tapi kalau beratnya 60-70 kilogram bisa turun 10-15 kilo dalam seminggu, nggak wajar," imbuhnya.
© Shutterstock
Foto: Shutterstock
Lebih lanjut, dia mengklaim bahwa diet ekstrim yang dilakukan dengan mengonsumsi kalori dalam jumlah sangat sedikit sangat berbahaya untuk kesehatan tubuh. Pasalnya, diet ekstrim dapat menurunkan massa otot.
Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya nutrisi yang didapat saat diet ekstrim. Akhirnya, tubuh mengambil sumber nutrisi seperti protein dari otot dan membuat massanya berkurang.
Berkurangnya massa otot bisa menyebabkan berbagai dampak buruk, seperti menurunkan daya tahan tubuh dan meningkatkan potensi sarkopenia. Sarkopenia sendiri merupakan kelainan otot yang menyebabkan penurunan kemampuan fisik.
" Sarkopenia sering dialami orangtua karena massa otot akan menurun seiring dengan bertambahnya usia. Secara penelitian, sarkopenia bisa memperberat penyakit lain yang diderita. Terutama, penyakit infeksi pada orangtua" .
Itulah mengapa dia menyarankan untuk " menabung massa otot" sejak dini. Selain mendapatkan berat badan serta postur tubuh ideal, kamu juga bisa mengurangi potensi mengalami sarkopenia di masa tua.
Latar Belakang Sosok Pesulap Merah yang Berani Bongkar Trik Dukun
Potret Rumah Barry Prima `Si Jaka Sembung`, Ternyata Luas Banget!
Transformasi Dekorasi Pernikahan di Gang Sempit, Hasilnya Bikin Melongo!
10 Potret Rumah Komjen Agus Andrianto, Sosok Pemimpin Disorot di Tengah Kasus Kematian Brigadir J
Doa Menghilangkan Kecanduan, Lengkap dengan Penjelasan tentang Penyebab dan Tanda Orang Kecanduan