Dream - Kartika Putri beberapa hari belakangan ini sedang sibuk berobat ke Singapura. Hal tersebut lantar anpenyakit autoimun yang diidapnya lima tahun belakangan memicu masalah kulit yang parah.
Dari unggahannya di Instagram
@kartikaputriworld ia memperlihatkan kondisi wajahnya yang penuh luka melepuh terutama di bagian bibir dan dahi. Kulitnya seperti terbakar kemerahan.
" Beberapa waktu lalu kurang lebih semingguan aku itu minum pain killer dan ternyata reaksi tubuh aku itu malah berbalik, menyerang diri aku sendiri," kata Kartika menjelaskan penyakitnya.
Ia juga mengumumkan kalau hal itu bisa terjadi karena
Sindrom Stevens Johnson yang dialaminya. Sahabat Dream mungkin penasaran detail dan fakta-fakta soal penyakit ini.
Sindrom Stevens Johnson adalah kelainan kulit dan selaput lendir yang langka dan serius. Dikutip dari KlikDokter, kondisi ini biasanya merupakan reaksi terhadap obat-obatan tertentu.
Gejala awalnya mirip dengan flu, dengan ruam dan melepuh menyakitkan yang menyebar. Kemudian lapisan atas kulit yang terkena mati, rontok dan mulai sembuh setelah beberapa hari.
Pada Kartika Putri, awalnya muncul benjolan berair di bibir dahi yang kemudian pecah dan menjadi luka seperti melepuh. Pada bagian bibirnya bawah juga tampak hitam.
Dikutip dari HaloDoc, umumnya perlu waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan untuk pulih. Bentuk yang lebih parah dari kondisi ini bernama nekrolisis epidermal toksik.
penyebab sindrom Stevens-Johnson adalah reaksi sistem imun yang hebat. Kondisi ini paling sering dipicu oleh alergi terhadap jenis obat-obatan tertentu.
" Jadi, obat A bisa saja menimbulkan Sindrom Stevens Johnson di orang tertentu, sementara di orang lain tidak apa-apa,” kata dr. Sara Elise Wijono, Mres, dikutip dari KlikDokter.com.
Penyebab penyakit sindrom Stevens-Johnson adalah obat kelompok antinyeri nonsteroid atau NSAID. Beberapa obat yang termasuk did alamnya yaitu, yaitu piroxicam, nevirapine, dan diklofenak.
Ada beberapa faktor yang membuat seseorang menjadi lebih rentan terhadap sindrom Stevens-Johnson. Antara lain:
- Riwayat keluarga dengan sindrom Stevens-Johnson
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah (penderita HIV)
- Mengonsumsi obat, seperti antikonvulsan, antibiotik, dan OAINS
Bila terdapat gejala dan tanda sindrom Stevens-Johnson, maka segera ke instalasi gawat darurat. Pengobatannya memerlukan kerjasama antara dokter spesialis kulit dan kelamin dengan dokter spesialis lain, seperti spesialis mata, spesialis bedah plastik, dan lain-lain. Hal ini bergantung pada kondisi penderita.
Bila curiga ada gejala Sindrom Stevens-Johnson, maka segera ke IGD untuk segera mendapat pengobatan.
Terapi yang bisa dilakukan untuk meredakan gejalanya antara lain:
- Menghentikan penggunaan obat yang diduga sebagai pencetus
- Penderita dimonitor secara ketat dan sebaiknya dirawat di ruang intensif
- Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
- Mencegah infeksi sekunder
Pemberian nutrisi dan cairan
Sumber: KlikDokter/ Halodoc
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN