Tidur/ Foto: Shutterstock
Dream - Mendengkur menjadi permasalahan yang dialami oleh banyak orang dan kerap dianggap wajar. Bukan hanya kaum pria, wanita juga kerap mendengkur dan tak menyadarinya.
Ada banyak penyebab seseorang mendengkur. Seperti kelelahan, obesitas, dan penyakit seperti hidung tersumbat. Mendengkur juga bisa menjadi pertanda penyakit serius, lho. Untuk menghilangkan kebiasaan mendengkur ini dibutuhkan pemeriksaan dan perawatan medis khusus.
Selain itu, ada juga asupan yang sangat direkomendasikan. Makanan dan minuman berikut dipercaya jika dikonsumsi secara rutin bisa mengurangi kebiasaan mendengkur.
Madu
Madu memiliki banyak manfaat untuk mengatasi gangguan pernapasan seperti pilek maupun sakit tenggorokan karena memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-mikroba. Kamu cukup mencampurkan satu sendok teh madu ke dalam air hangat ataupun susu, lalu meminumnya sebelum tidur malam.
Kunyit
Mengonsumsi kunyit bermanfaat untuk meningkatkan sirkulasi darah karena memiliki sifat anti-inflamasi yang bisa untuk menyembuhkan masalah tenggorokan dan kebiasaan mendengkur. Sahabat Dream bisa membuat susu hangat dengan campuran bubuk kunyit dan minum sebelum tidur.
Kamu bisa mengonsumsi bawang merah dalam masakan untuk mengatasi kebiasaan mendengkur. Hal ini karena bawang merah memiliki sifat antioksidan yang membantu melawan bakteri penyebab infeksi pernapasan.
Jahe
Kandungan nutrisi seperti magnesium, potasium, dan seng yang terdapat di dalam jahe bermanfaat untuk melancarkan sirkulasi darah. Nah, Sahabat Dream bisa mengonsumsi teh jahe sebelum tidur agar kelelahan dan kebiasaan mendengkurmu bisa mereda.
Apel
Buah satu ini dikenal memiliki kandungan nutrisi yang membuat pembuluh darah bekerja lebih baik. Wah, pantas aja ya kalau apel bisa digunakan untuk mengurangi masalah mendengkur. Konsumsi saja secara teratur terutama jelang tidur.
Laporan Hany Puspita Sari/ Sumber: Times of India
Dream - Pernahkah kamu mendengkur saat tidur? Apakah pasanganmu sering mendengkur saat tidur? Jika ya, tentunya kamu atau pasanganmu pernah atau sering merasa terganggu saat tidur di malam hari.
Mendengkur tidak hanya mengganggu orang lain, hal tersebut juga bisa berdampak buruk pada diri sendiri. Tanpa disadari, mendengkur bisa jadi merupakan kebiasaan yang menandakan seseorang sedang kesulitan bernapas saat tidur.
Internis, RA Adaninggar, mengungkapkan bahwa mendengkur terjadi saat pangkal lidah jatuh ke belakang. Akibatnya, jalan napas menyempit dan tubuh membutuhkan tekanan penghisap udara untuk mendorong udara agar bisa masuk ke paru-paru. Ketika itulah langit-langit mulut pun bergetar dan menyebabkan seseorang mendengkur.
Pada sebagian orang, mendengkur bisa menyumbat total saluran napas atas. Sehingga, napas pun bisa berhenti berulang dan tubuh pun kekurangan oksigen selama tidur. Akhirnya, seseorang akan mengalami Obstructive Sleep Apnea (OSA) yang berujung pada berbagai gangguan kesehatan.
Meski banyak orang yang memiliki kebiasaan mendengkur, namun potensi mengalami OSA meningkat pada penderita obesitas, hidung tersumbat, amandel membesar, sedang hamil, terbiasa tidur terlentang, merokok, minum alkohol, atau sering merasa kelelahan.
Jika tidak segera diatasi, kamu bisa mengalami kekurangan oksigen berulang, peningkatan radikal bebas, peradangan, aktivasi saraf simpatis, serta hipertensi.
Ketika sudah mengalami hipertensi, kamu berpotensi lebih tinggi untuk mengalami komplikasi organ. Apalagi, OSA merupakan penyebab hipertensi yang sulit terkendali meski telah mengonsumsi obat-obatan.
Oleh karena itu, sebaiknya, lakukan deteksi dini dengan menyadari beberapa kebiasaan seperti mendengkur sangat keras tiap malam, bangun karena tersedak, kelelahan berlebihan di siang hari, serta sering tertidur di tengah aktivitas meski cukup tidur malam.
Kamu juga harus berhati-hati jika memiliki kebiasaan mendengkur dan sedang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan, gondok, terbiasa merokok, serta mengonsumsi alkohol. Jika kamu mengalami gejala seperti yang telah disebutkan, segera berkonsultasi pada dokter.
Umumnya, pemeriksaan OSA dilakukan dengan metode polisomnografi, yaitu merekam gelombang otak, kadar oksigen dalam darah, denyut jantung, pernapasan, gerakan tangan dan kaki saat tidur, melihat siklus serta tahap tidur yang terganggu.
Selanjutnya, penderita OSA bisa mengatasinya dengan modifikasi gaya hidup seperti menurunkan berat badan, berhenti merokok, menghindari minuman beralkohol, mencegah kelelahan, dan memiringkan tubuh saat tidur.
Agar lebih efektif, penderita OSA bisa menggunakan alat bantu napas CPAP saat tidur, memakai alat khusus di mulut agar pangkal lidah tidak jatuh ke belakang, atau mengatasi buntu hidung, operasi amandel, serta operasi untuk mengatasi sumbatan saluran napas.
Laporan: Siti Sarah Al Hafiz
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale