Yuk, simak!
Yuk, simak!
Kecemasan adalah gangguan emosional yang memiliki penyebab yang sangat kompleks. Gangguan ini dapat disebabkan oleh kombinasi dari faktor genetik, lingkungan, dan psikologis. Banyak orang dewasa mengalami kecemasan pada suatu titik dalam hidup mereka, di mana perasaan cemas dapat berkembang menjadi lebih intens, berlebihan, dan kronis, mengganggu aktivitas sehari-hari.
Gejala fisik kecemasan, seperti keringat berlebihan, detak jantung cepat, dan sesak napas, juga dapat terjadi. Meskipun sulit untuk mencegah gangguan kecemasan, tetapi ada beberapa strategi yang dapat membantu meredakannya.
Mengubah pola hidup atau menerapkan teknik mindfulness tertentu dapat memberikan bantuan dalam mengurangi gejala kecemasan.
Berbagai saran yang didukung oleh penelitian bisa diaplikasikan untuk membantu meredakan kecemasan dalam aktivitas sehari-hari.
Melakukan aktivitas fisik secara teratur tidak hanya mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan, tetapi juga terbukti mengurangi frekuensi gejala kecemasan.
Bahkan, hanya dengan satu sesi olahraga, gejala tersebut dapat diringankan setidaknya untuk sementara waktu. Penelitian menunjukkan bahwa melakukan aktivitas fisik ringan selama 15 menit setiap hari, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang, dapat mengurangi gejala kecemasan secara singkat.
Gejala kecemasan dan gangguan tidur memiliki keterkaitan yang kompleks. Penelitian menunjukkan bahwa kecemasan dapat mengganggu pola tidur, dan sebaliknya, gangguan tidur dapat memperburuk gejala kecemasan.
Para pakar merekomendasikan beberapa langkah terkait tidur untuk mengurangi gejala kecemasan :
1. Menjaga jadwal tidur yang konsisten untuk membiasakan tubuh dan pikiran dengan rutinitas.
2. Membatasi penggunaan ponsel dan menonton TV sebelum tidur untuk mengurangi aktivitas otak di malam hari.
3. Mengonsumsi secangkir teh herbal hangat untuk membantu relaksasi tubuh.
4. Mendengarkan musik spa untuk menenangkan pikiran dan meningkatkan potensi kualitas tidur.
Zat seperti alkohol dan kafein memiliki kemampuan untuk mempengaruhi fungsi-fungsi tubuh seperti tidur dan suasana hati. Karenanya, tidaklah mengherankan bahwa kedua zat tersebut juga dapat memicu munculnya kecemasan.
Oleh karena itu, disarankan oleh para ahli untuk membatasi konsumsi keduanya guna membantu mencegah kemungkinan gejala kecemasan yang lebih parah. Namun, saat ingin mengurangi asupan kafein, beberapa gejala penarikan mungkin muncul selama proses tersebut. Untuk mengatasi gejala tersebut, disarankan untuk minum air putih lebih banyak sepanjang hari.
Makanan yang dikonsumsi juga bisa berdampak pada suasana hati. Menjaga kadar gula darah tetap stabil dapat memiliki dampak positif yang besar terutama dalam mengatasi gejala kecemasan.
Para ahli telah menemukan bahwa pola makan yang banyak mengandung makanan olahan, lemak, dan gula cenderung lebih memicu kecemasan dibandingkan dengan pola makan yang kaya protein tanpa lemak, karbohidrat kompleks, serta buah-buahan dan sayuran.
Merawat diri bisa membantu mengurangi gejala kecemasan. Cara merawat diri bisa bervariasi antara individu. Ini bisa berarti menghabiskan waktu untuk kegiatan yang menyenangkan dan santai, berbicara dengan teman, atau pergi ke spa untuk pijat.
Meditasi serta pernapasan yang sengaja dilakukan dapat membantu mengurangi gejala kecemasan pada individu yang mengalami gangguan kecemasan. Salah satu bentuk meditasi yang terbukti efektif dalam mengatasi kecemasan adalah guided mental imagery, yang juga dikenal dengan sebutan meditasi terbimbing, visualisasi, latihan mental, atau self-hypnosis terbimbing.
Meditasi ini umumnya melibatkan penciptaan gambaran tentang situasi, tugas, atau peristiwa di masa depan dengan sudut pandang yang positif. Dengan demikian, saat situasi tersebut terjadi pada kenyataannya, individu yang mempraktikkan meditasi ini akan merasa lebih siap dan nyaman menghadapinya.
Grounding adalah metode yang membantu seseorang meredakan kecemasan dengan sementara mengalihkan perhatian. Salah satu teknik grounding yang efektif adalah aturan 333, yang terdiri dari langkah-langkah berikut :
1. Perhatikan sekitar Anda dan sebutkan tiga objek yang terlihat.
2. Dengarkan suara di sekitar Anda dan sebutkan tiga hal yang Anda dengar.
3. Sentuh atau gerakkan tiga benda, baik itu benda di sekitar Anda atau bagian tubuh Anda sendiri.
Ketika gaya hidup tidak cukup untuk meredakan gejala kecemasan, langkah terakhir yang dapat dipilih adalah pengobatan profesional. Ada beberapa jenis perawatan yang mungkin direkomendasikan oleh penyedia layanan kesehatan, seperti psikoterapi dan penggunaan obat-obatan.
Psikoterapi dilakukan melalui percakapan mengenai situasi dan gejala kecemasan saat ini, dengan tujuan untuk mengelola dan mengurangi tingkat kecemasan. Sementara itu, obat-obatan yang mungkin diresepkan termasuk antidepresan, benzodiazepin, dan beta-blocker.
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas