Ashraf Sinclair (Foto: Instagram Ashraf Sinclair)
Dream - Meninggalnya Ashraf Sinclair pada 18 Februari 2020 kemarin, membuat terkejut banyak orang. Pasalnya, suami Bunga Citra Lestari ini dikenal sebagai orang yang sangat suka berolahraga dan menjaga pola makannya selalu sehat.
Pihak keluarga mengungkap kalau Ashraf meninggal karena serangan jantung. Sebelumnya, lima hari lalu Ashraf mengunggah video dirinya menjalani prosedur EMSCULPT, di salah satu klinik kecantikan di Jakarta.
" Can you do 20,000 sit-ups in 30 minutes?you can! I compliment my work out & healthy diet with #EMSCULPT #MUSCLE building treatment!#SIXPACK perfection!," tulisnya.
Dalam keterangan ia menuliskan kalau prosedur tersebut bisa menguatkan otot perut dan mengurangi lemak perut. Komentar bermunculan, banyak yang mengira prosedur tersebut berdampak buruk pada jantung.
Terkait hal tersebut, dr. Siska Suridanda Danny, Sp.JP(K) memberi penjelasan. Menurutnya prosedur tersebut tidak berbahaya bagi jantung.
" Prosedur yang dilakukan almarhum di klinik kecantikan, saya tidak terlampau jelas persisnya seperti apa. Tapi yang saya tangkap hanya berupa stimulasi otot rangka dengan metoda getaran/vibrasi. Setahu saya metode ini tidak berbahaya untuk jantung. Kalaupun ada efek samping gangguan jantung, umumnya akan timbul segera setelah prosedur, tidak beberapa hari setelahnya," ungkap dr. Siska kepada Dream.co.id.
Ashraf yang meninggal secara tiba-tiba di usia 40 dan memiliki gaya hidup sehat, membuat banyak orang bertanya-tanya. Mengapa ia bisa terkena serangan jantung. Siska mengungkap, sebenarnya serangan jantung masih dugaan bukan kepastian. Bisa jadi kematian mendadak disebabkan faktor lain.
" Karena setahu saya tidak dilakukan autopsi untuk menentukan penyebab kematian. Walaupun memang benar bahwa kemungkinan terbesar penyebab kematian mendadak adalah serangan jantung, ada banyak sebab lain yang mungkin sama sekali tidak terkait jantung," ungkapnya.
Ada faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena serangan jantung. Menurut dr. Siska, risiko spesifik tersebut antara lain hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, merokok dan riwayat keluarga.
" Pada usia 30, jika memiliki faktor risiko, umumnya cukup memeriksakan kesehatan jantung 2-3 tahun sekali. Jika usia sudah di atas 40 thn dan ada faktor risiko, maka dianjurkan 1 tahun sekali," ungkapnya.
Ia pun mengingatkan jika ada keluhan seperti sakit dada atau sesak napas maka periksakan segera. Hal ini untuk memastikan apakah keluhan berasal dari jantung atau bukan.
Dream - Meninggalnya Ashraf Sinclair secara tiba-tiba karena serangan jantung, mengagetkan banyak orang. Apalagi aktor tampan ini dikenal sebagai pria yang menerapkan pola hidup sehat dan rutin berolahraga.
Suami Bunga Citra Lestari ini diketahui meninggal pukul 04.51 WIB, 18 Februari 2020. Dikutip dari KlikDokter, menurut dr. Alvin Nur Salim, Sp.PD serangan jantung pada dasarnya bisa terjadi kapan saja, namun waktu dini hingga pagi hari adalah yang paling berisiko.
“ Ada dugaan bahwa serangan jantung disebabkan karena irama sirkadian tubuh yang memicu tekanan darah tinggi, serta adanya pelepasan protein tertentu di pagi hari,” jelasnya.
Alvin menjelaskan bahwa di dalam tubuh manusia punya protein dalam darah yang kadarnya akan berubah sewaktu pagi. Nah, perubahan kadar protein ini dapat menyebabkan irama jantung di pagi hari jadi berubah cepat. Tak bisa dipungkiri, bahwa hal-hal tersebut dapat memicu serangan jantung pada beberapa orang.
" Stres bisa terjadi karena memikirkan aktivitas atau pekerjaan yang akan dilakukan hari itu. Stres ini meningkatkan senyawa epinefrin, efeknya detak jantung jadi lebih cepat, serangan jantung yang fatal pun bisa terjadi,” ungkap dr. Alvin.
Serangan jantung sebetulnya dapat disebabkan oleh banyak hal, untuk mengetahui pastinya, harus melakukan pemeriksaan ke dokter. Menurut pendapat dr. Alvin, penyebab paling umum dari serangan jantung adalah aterosklerosis, yakni adanya plak lemak yang menyumbat aliran darah ke jantung.
Ketika ada sumbatan pada pembuluh darah, jaringan di jantung tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup. Kurangnya aliran darah tersebut nantinya akan menyebabkan kerusakan jaringan dan akhirnya terjadi gangguan fungsi atau serangan jantung.
Selengkapnya baca di sini.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN