Zat Besi Kurangi Risiko Autisme

Reporter : Ervina
Kamis, 25 September 2014 11:32
Zat Besi Kurangi Risiko Autisme
Hasil penelitian yang dirilis dalam jurnal HealthDay menunjukkan asupan zat besi yang mencukupi pada ibu hamil mampu menimalisir resiko anak terlahir dengan autisme.

Dream - Asupan gizi yang mencukupi merupakan salah satu syarat mutlak bagi seorang ibu hamil. Zat besi merupakan salah satu yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin dalam kandungan.

Baru-baru ini peneliti menyebut suplemen berupa zat besi yang memadai untuk ibu hamil dapat mengurangi resiko bayi penyandang autisme. Seperti diketahui jika autisme merupakan gangguan perkembangan yang ditandai dengan defisit sosial, gangguan bahasa dan perilaku repetitif.

Laporan HealthDay seperti dilansir Designntrend, Kamis 25 September 2014, wanita hamil berusia 35 tahun ke atas yang tidak mengkonsumsi suplemen zat besi selama kehamilan, lima kali beresiko melahirkan bayi dengan autisme. Selama proses penelitian, peneliti secara rutin memerikan kondisi ibu dan anak dalam kandungan.

Asupan zat besi dari ibu selama tiga bulan sebelum kehamilan dan sampai kelahiran anak dilanjut masa menyusui memberikan pengaruh yang cukup signifikan. Ibu hamil yang memiliki asupan zat besi mencukupi kecil kemungkinan melahirkan anak dengan autisme.

Selain asupan suplemen zat besi, para peneliti juga menyebut ada faktor lain yang meningkatkan resiko bayi terlahir dengan autisme. Faktor tersebut diantaranya obesitas, tekanan darah tinggi dan diabetes yang diderita sang ibu.

" Hasil penelitian ini itu memperkuat praktek saat mengkonsumsi zat besi dengan dosis yang dianjurkan, serta vitamin kehamilan dan asam folat saat hamil," kata Rebecca Schmidt, salah satu tim peneliti.

Penelitian terdahulu menunjukkan anak-anak yang terlahir dengan autisme sering memiliki kekurangan zat besi. Hasil penelitian ini menunjukkan jika pola hidup dan asupan gizi ibu saat mengandung ternyata berpengaruh besar akan kondisi sang anak kelak.

" Zat besi sangat penting untuk perkembangan otak di awal kehamilan, karena memberi kontribusi untuk produksi neurotransmitter, mielinisasi (pengembangan selubung di sekitar sel-sel saraf) dan fungsi kekebalan tubuh," jelas Schmidt.

Ketiga fungsi-fungsi ini disebut Schmidt telah dikaitkan dengan autisme dalam penelitian lain. Ibu hamil yang kekurangan zat besi berkontribusi sekitar 40 sampai 50 persen dari perkembangan anak-anak mereka. Sumber zat besi dapat diperoleh dari bayam, susu, hati ayam, dan sumber lainnya.

Hal ini juga dikaitkan dengan gangguan berpikir, perkembangan motorik, keterlibatan sosial dan perkembangan bahasa anak. Para peneliti juga tengah mempelajari penelitian lanjutan mengenai hubungan asupan zat besi pada ibu hamil dengan kondisi kelahiran anak. (Ism)

Beri Komentar