Ilustrasi Pengantin/Shutterstock
Dream - Satu hal yang ditakutkan setiap calon pengantin adalah terjadi kesalahan pada pesta pernikahannya.
Jadi bayangkan, perasaan para calon pengantin ketika hari pernikahannya terpaksa dibatalkan karena wabah virus corona.
Hal itu jelas bukan sesuatu yang bisa diprediksi siapapun, tetapi hal tersebut dilakukan semata-mata agar masyarakar untuk tetap aman.
Semua calon pengantin mungkin merasa cemas dan stres, karena menghadapi tragedi tersebut.
Dilansir dari Miss Kyra, berikut beberapa tips yang akan membantu para calon pengantin untuk menenangkan diri di saat situasi seperti ini.
Jangan dengarkan orang-orang yang terus-menerus memberi tahu untuk tersenyum saat melalui semua kesulitan.
Jika merasa ingin menangis atau marah, maka lakukanlah, karena ketika emosi tidak dilepaskan, akan menjadi terpendam dan membuat merasa lebih cemas atau tertekan.
Pernikahan harus ditunda, jadi tentu saja, perasaan tidak enak adalah hal yang wajar, jangan biarkan orang lain mengontrol apa yang kita ingin rasakan.
2. Bicaralah dengan orang yang dicintai
Kemungkinannya adalah orang calon pasangan dan keluarga, sama gugupnya, jadi berbicara dengan mereka tidak hanya akan membantu, tetapi juga membantu mereka merasa lebuh baik.
Plus, inilah saatnya bagi kamu orang tersayang tetap saling membantu dan mendukung satu sama lain agar merasa tenang.
Lakukan latihan pernapasan atau meditasi setiap kali mulai merasa cemas. Hal ini akan membantu menenangkan diri secara signifikan dan juga akan membuat rileks.
Salah satu latihan termudah adalah menghirup saat hitungan ke 5, menahan nafas sampai hitungan ke 5 dan kemudian menghembuskannya saat di hitungan ke 5.
4. Lakukan hobi
Karena sekarang kita hanya berdiam diri di rumah, dan memiliki banyak waktu luang, ada begitu banyak hal yang dapat dipilih, mulai dari membaca, menulis, menggambar, melukis, atau bahkan memasak.
Bahkan, jika berada di rumah bersama keluarga, memasak adalah ide yang bagus untuk membantu mengalihkan pikiran dari situasi tersebut.
(Laporan: Raissa Anjanique)
Dream - Wabah virus corona terus menyebar tanpa henti di seluruh dunia. Hingga kini sudah menjalar ke 180 negara.
Hingga saat ini sudah lebih 2,5 juta kasus positif di sekujur dunia. Lebih dari 160.000 orang telah kehilangan nyawa akibat pandemi ini.
Lonjakan jumlah kasus positif juga menimbulkan kepanikan dan mitos di antara orang-orang. Sehingga banyak beredar mitos-mitos yang diyakini oleh masyarakat terkait virus penyebab Covid-19 ini.
© © Shutterstock
Menurut Times of India, salah satu mitos yang beredar adalah jika dapat menahan napas selama 10 detik tanpa batuk atau mengalami ketidaknyamanan, berarti aman dari infeksi karena tidak ada kerusakan terkait fibrosis di paru-paru.
Klaim tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa pada saat pasien Covid-19 mengalami demam atau batuk, paru-paru mereka biasanya dipenuhi dengan 50 persen fibrosis yang menyebabkan kesulitan bernapas.
Menahan nafas menunjukkan apakah paru-paru kamu rusak atau tidak.
Tidak seperti mitos lain yang terkait dengan Covid-19, tidak ada kebenaran untuk klaim ini.
Gejala virus corona yang paling umum adalah batuk kering, kelelahan, dan demam. Beberapa orang mengalami gejala parah seperti pneumonia.
Menahan napas hanya bisa memberi gambaran apakah akan batuk atau tidak. Hanya tes khusus yang dilakukan para ahli di laboratorium yang dapat mengetahui apakah kita positif terinfeksi atau tidak.
Pilihan yang terbaik adalah mengunjungi rumah sakit terdekat jika merasa terinfeksi virus, atau mengalami gejala Covid-19 belakangan ini.
Keterlambatan dalam perawatan dapat membuat kondisi semakin parah.
Laporan: Raissa Anjanique
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN