Awas, Sinar UV Bisa Sebabkan Kanker Kulit dan Penyakit Lupus

Reporter : Dwi Ratih
Jumat, 21 Agustus 2015 13:16
Awas, Sinar UV Bisa Sebabkan Kanker Kulit dan Penyakit Lupus
Selain itu, bocornya ozon memberi dampak negatif juga untuk kulit. Apalagi di Australia telah ditemukan UV C yang lebih berbahaya dari tipe A dan B.

Dream - Tinggal di negara yang beriklim tropis, membuat perempuan Indonesia tidak bisa abai begitu saja terhadap perawatan wajah. Efek dari paparan sinar matahari dapat menyebabkan penuan datang lebih cepat jika kulit tidak dilindungi dengan cara tepat.

Ditambah pula dengan letak geografis  Indonesia yang tepat berada di lintasan garis khatulistiwa, menjadikan negara ini memiliki kelembaban yang cukup tinggi. Bahkan sebuah riset menunjukan, Indonesia menempati posisi kesepuluh dari skala satu sampai 11 ultraviolet index.

" Sehingga kulit menghadapi resiko terpapar sinar matahari sepanjang tahun. Meskipun bekerja di dalam ruangan, tapi sinar UV A dapat menembus kaca" kata dokter spesialis kulit, Amaranila Lalita Drijono.

Nila menyarankan para perempuan Indonesia untuk rajin mengggunakan sunscreen secara rutin. Hal ini bertujuan untuk melindungi kulit dari panas matahari yang berdampak negatif bagi kelembaban kulit.

" 9 dari 10 wanita di Jakarta ini pasti bilang malas untuk pakai sunscreen karena takut lengket dan ribet. Padahal bahayanya bisa sampai terkena penyakit lupus loh," tambahnya.

Gaya hidup yang mengadopsi budaya Barat menjadi salah satu penyebab kulit menjadi lebih sering terpapar sinar matahari. " Selain itu, bocornya ozon memberi dampak negatif juga untuk kulit. Apalagi di Australia telah ditemukan UV C yang lebih berbahaya dari tipe A dan B," ujar Nila seperti dikutip Dream di Jakarta.

Pemakaian sunscreen menjadi solusi yang sangat tepat karena dapat menghambat penuaan dini hingga 80 persen.  Masalah kulit seperti munculnya garis-garis halus pada dahi, kutil pada wajah dan flek hitam dapat dicegah dengan produk kecantikan yang satu ini. " Tapi harus selektif ya memilih produk tabir surya, karena harus tetap disesuaikan dengan kondisi tempat tinggal Anda juga," pungkas Nila.

Iklim tropis mempengaruhi panas yang bercampur dengan lembab, sehingga pemakaian krim tabir surya harus disesuaikan dengan kondisi itu. Sedangkan produk yang datang dari negara Barat tidak diformulasi untuk kulit yang sesuai dengan orang Indonesia. Sehingga, sangat tidak disarankan untuk memakai krim tabir surya dari luar negeri. 

Beri Komentar