Cara Mengurus STNK dan BPKB yang Rusak atau Hilang Karena Banjir

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 6 Januari 2020 13:13
Cara Mengurus STNK dan BPKB yang Rusak atau Hilang Karena Banjir
Bukan tak mungkin dokumen kendaraan bermotor hilang terbawa arus banjir.

Dream - Tak hanya kartu keluarga atau kata kelahiran, pemilik kendaraan bermotor yang menjadi korban banjir juga bisa kehilangan surat berharga seperti STNK atau BPKB. Kalaupun masih bisa selamat, dua dokumen penting kendaraan itu bisa jadi sudah dalam kondisi rusak. 

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyebut dokumen-dokumen tersebut masih bisa diperbaiki. Direktorat ini membuka posko pelayanan STNK bagi korban banjir. 

“ Kami menyikapi kondisi DKI Jakarta yang terkena musibah banjir yang mengakibatkan sejumlah kerusakan, termasuk dokumen kendaraan, sehingga pelayanan akan lebih cepat,” kata Kasie STNK Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol Arif Fazlurahman, di Jakarta, dikutip dari Liputan6.com melansir Antara, Senin 6 Januari 2020. 

Arif mengatakan Polda Metro Jaya khusus membuat posko pelayanan STNK khusus untuk masyarakat yang dokumen kendaraannya rusak akibat banjir. Posko ini dibuka di Samsat Polda Metro Jaya.

Bagi masyarakat yang ingin memperbaiki dokumen kendaraan tersebut, Arif mengimbau agar mereka melampirkan dokumen yang rusak, yaitu STNK/BPKB serta KTP asli dari pemilik kendaraan.

Bagaimana jika dokumennya hilang? Jika hilang, masyarakat diminta melaporkan ke Polres atau Polsek terdekat untuk mendapatkan surat keterangan hilang. Kemudian, masyarakat melampirkan surat kehilangan untuk mengurus penerbitan STNK hilang dan dilengkapi dengan KTP pemilik kendaraan, fotokopi STNK yang hilang dan BPKB asli.

(Sumber: Liputan6.com/Arief Aszhari)

1 dari 6 halaman

Dream – Hujan deras yang melanda Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi membuat sejumlah wilayah terendam banjir. Tak hanya tempat tinggal, banyak kendaraan yang diparkir atau melintas juga turut terkena imbasnya.

Kendaraan-kendaraan itu bisa saja rusak atau mogok.

Bagi pemilik sepeda motor seperti Yamaha Nmax atau Honda PCX, yang baru punya roda dua ini tentu ada rasa was-was tunggangannya terdampak banjir. Alasannya, jenis skuter matic ini tak dilengkapi kick starter.

Tenang, motor Skutic ini ternyata masih bisa dihidupkan meskipun tak dilengkapi kick starter.

Technical Service PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Slamet Kasianom, menyatakan pemilik NMAX tak perlu khawatir air masuk ke mesin atau ruang bakar jika motor atau komponennya masih bagus.

" Paling, air masuk ke knalpot, filter udara, atau transmisi (CVT). Karena saat kondisi mesin motor mati, semua klep kondisinya tertutup," kata Slamet kepada Liputan6.com, dikutip Senin, 6 Januari 2020.

2 dari 6 halaman

Begini Cara Penanganannya

Penanganan motor terendam atau melintasi banjir bisa dilakukan dengan memastikan air yang ada di knalpot dibuang terlebih dahulu. Caranya, bisa diangkat ban depannya atau jika membawa perkakas atau kunci-kunci lengkap bisa mecopot knalpot terlebih dahulu.

" Sedangkan yang di boks filter, jika masih standar ada lapisan minyak di filternya. Jadi, kalau ada air tidak mungkin menyatu atau masuk ke dalam. Biasanya, filter tinggal dibuka dan dikeringkan," kata dia.

 

 

Sementara itu, untuk air yang di CVT, bisa saja cukup didiamkan hingga mengering atau menguap sendiri. Biasanya, saat mesin nyala, dan panas, air bakal kering sendiri di CVT.

" Sebenarnya kalau ada air di CVT, pengaruhnya hanya tidak bisa jalan saja karena ada yang selip. Jika air di CVT sudah kering, maka roda akan berputar kembali dan bisa jalan seperti biasa. Dari mesin nyala hingga CVT kering dan motor bisa jalan lagi, paling sekitar tiga menit," kata dia.

3 dari 6 halaman

Jangan Sampai Air ke Ruang Bakar

Saat mengeringkan knalpot, cara yang paling sederhana adalah dengan memutar gas terus menerus. Biasanya, gas sepeda motor sekitar 3.000 sampai 5.000 rpm agar air di knalpot mengering.

" Tapi, jangan tutup gas agar air tidak masuk ke ruang bakar. Jika ada semprotan air dari knalpot, teruskan saja hingga air kering," kata Slamet.

Waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan motor, tergantung seberapa banyak air masuk ke knalpot. Saat mengeringkan knalpot, rasakan juga apakah CVT sudah kering, dan ditandai dengan mulai berputarnya roda belakang.

(Sumber: Liputan6.com/Arief Aszhari)

4 dari 6 halaman

Cara Klaim Asuransi Mobil yang Terendam Banjir

Dream – Banjir besar yang melanda Jabodetabek tak hanya membuat rumah terendam dan memicu arus pengungsian. Warga yang memiliki kendaraan juga harus pusing dua kali karena mobil atau sepeda motor mereka terendam air banjir. 

Air yang merendam sampai ke bagian mesin bisa membuat mobil menjadi soak. Mereka yang terdaftar sebagai peserta asuransi kendaraan tentu bisa sedikit lega. Namun apakah peserta polis ini bisa langsung mendapatkan klaim asuransi?

Chief Executive Officer PT Asuransi Adira Dinamika Tbk (Adira Insurance), Julian Noor, mengatakan pelanggan bisa mengalihkan risiko banjir kepada pihak asuransi. Asalkan, pelanggan memperluas manfaat asuransi dengan jaminan perluasan banjir.

 

 

“ Berkaitan dengan musibah kali ini, Adira Insurance memiliki produk yang dapat dilindungi dari risiko banjir seperti asuransi kendaraan baik mobil (Autocillin) maupun motor (Motopro), lalu asuransi properti seperti rumah tinggal (Home Insurance) maupun ruko (Arthacillin),” kata Julian di Jakarta dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Jumat 3 Januari 2020.

Dia mengatakan pelanggan bisa mengajukan klaim mobil yang kebanjiran dengan mudah. Untuk pelanggan Autocilin, klaim bisa dilakukan melalui Autocilin Mobile Claim Application.

Pelanggan cukup memotret kerusakan kendaraan dan melaporkan kerusakan mobilnya melalui aplikasi di mana saja dan kapan saja.

“ Sementara untuk produk lain, bisa menghubungi contact center Adira Care 1500 456,” kata dia.

5 dari 6 halaman

Cuma Berlaku Bagi yang Punya Coverage Banjir

Dia mengatakan klaim berlaku bagi pemegang polis yang sudah memperluas jaminan risiko banjir. Tak semua asuransi kendaran dan properti diperluas dengan cover risiko banjir. Pelanggan juga harus memastikan membeli perluasan jaminan yang diakibatkan oleh banjir.

“ Pelanggan harus memahami isi dari polis asuransi agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam berasuransi,” kata dia.

Apalagi, lanjut Julian, dalam banjir kali ini, banyak mobil yang diparkir di rumah dan ternyata kebanjiran. Ini bisa saja dicover oleh asuransi. “ Tapi, tetap haru ada perluasan banjir,” kata dia.

Julian juga menegaskan klaim asuransi bisa saja ditolak. Hal ini disebabkan oleh pengemudi yang nekat mengendarai kendaraan saat banjir.

“ Sudah tahu ada banjir, pelanggan tetap nekat menerobos banjir. Tentunya pihak asuransi akan menolak klaim ini,” kata dia.

6 dari 6 halaman

Siap Bantu Pelanggan

Julian menyiapkan call center Adira Care di nomor 1500 456 bagi pelanggan yang ingin melapor klaim asuransi atau permintaan bantuan evakuasi kendaraan selama 24 jam. Pihaknya juga menyediakan fasilitas mobil derek, emergency road assistance, dan ambulans bagi pelanggan yang berada dalam kondisi darurat di jalan.

“ Kami selalu membentuk tim tanggap bencana di Adira Insurance, terutama menjelang musim penghujan. Tim tanggap bencana Adira Insurance akan siap 24 jam untuk memberikan pertolongan kepada pelanggan yang terkena bencana, khususnya bencana banjir yang sedang dihadapi saat ini,” kata dia.

Bantuan utama dari tim tanggap bencana Adira Insurance adalah mengevakuasi kendaraan pelanggan ke lokasi yang lebih aman serta perbaikan kendaraan atas kerusakan akibat banjir sesuai jaminan yang tercatat di dalam polis. Selain itu, tim tanggap bencana Adira Insurance juga memberikan bantuan logistik bagi para korban banjir melalui posko-posko banjir yang ada.

Beri Komentar