(c) Shutterstock
Berat badan yang ideal adalah salah satu keinginan banyak orang. Namun, mengkonsumsi minuman bersoda saat menjalani diet adalah salah satu masalah yang susah untuk dihindari. Banyak orang yang diet mengkonsumsi diet coke untuk menjadi salah satu alternatif yang dapat dikonsumsi.
Di klaim rendah kalori, diet coke sering dikira sebagai pilihan minuman yang aman, sehingga dapat membantu penurunan berat badan. Padahal, kamu nggak tau itu berbahaya atau tidak. So, ini dia 4 fakta diet coke bagi kesehatan.
Jika kamu berpikir diet coke dapat membantu menurunkan berat badan, kamu mungkin ingin berpikir dua kali tentang teori itu. Beberapa studi lain menemukan bahwa minuman yang dibuat dengan sucralose atau pemanis tanpa kalori dapat meningkatkan nafsu makan dan peningkatan risiko obesitas.
Penelitian terbaru dari JAMA Network Open mengungkapkan, minuman diet ternyata mengandung pemanis buatan yang bisa meningkatkan keinginan makan, terutama pada wanita dan mereka yang berjuang melawan obesitas. " Ketika tubuh tidak mendapatkan kalori yang diharapkan, anda memiliki rasa manis itu, yang dapat menyebabkan seseorang mengonsumsi lebih banyak untuk mendapatkannya," kata Ahli Diet dari Bite Size Nutrition, Melissa Hooper dilansir dari Very Well Fit.
Selain bikin berat badan naik, diet coke juga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, hipertensi, hingga stroke. Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa diet coke dapat merusak kesehatan jantung kamu. Diambil dari kutipan huffpost.com, “ Diet coke terbuat dari pemanis buatan, yang memiliki efek berbahaya pada kadar gula darah dan sensitivitas insulin. Selain itu, diet coke bersifat asam, yang dapat memicu peradangan dan berkontribusi terhadap penyakit jantung,” jelas Dr. Alice Williams , seorang dokter yang selalu membuat blog tentang hidup sehat.
Nggak hanya itu, Williams juga berkata ada salah satu penelitian yang menemukan, bahwa mengkonsumsi diet coke setiap hari dapat meningkatkan peristiwa vaskular. Yang artinya dapat menyebabkan kematian, stroke, dan infark miokard.
Terlalu sering mengkonsumsi diet coke, akan membuat kamu jadi mudah sakit kepala atau pusing. “ Diet coke mengandung kafein, dan kafein dapat menyebabkan sakit kepala pada beberapa orang karena menyempitkan pembuluh darah,” kata Williams.
Nggak hanya itu, rasa sakit kepala bisa muncul karena kandungan bahan kimia yakni pemanis aspartam dalam diet coke yang mengubah sinyal saraf dan sistem di otak. Kondisi ini juga bisa menyebabkan seseorang jadi lebih cemas, dan insomnia ungkap studi yang diterbitkan dalam European Journal of Clinical Nutrition.
Menurut sebuah penelitian yang ada dalam jurnal ilmiah Clinical Journal of the American Society of Nephrology’ tahun 2016, minum diet coke hingga tujuh gelas per minggu bisa berefek buruk untuk ginjalmu.
Sama seperti soda pada umumnya, diet coke memiliki kandungan fosfor yang tinggi, sehingga membuat muatan asam di ginjal membengkak. Sekali lagi, penelitian tersebut menyalahkan gaya hidup yang tidak sehat dan prasangka masyarakat awam bahwa minum diet soda tidak merusak kesehatan. Alhasil, penyakit ginjal yang timbul.
Meski sebetulnya, minum diet coke tidak benar-benar berbahaya, tapi konsumsinya tidak boleh berlebihan. Daripada minum diet coke atau minuman soda jenis apa pun, lebih baik minum kopi atau teh tanpa gula, susu, atau yang terbaik adalah minumlah air putih.
Penulis: Ayra Sekar Putri
Advertisement
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta