Dimulai Januari 2021, Ini Tahapan Vaksinasi Covid-19

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 30 Desember 2020 12:13
Dimulai Januari 2021, Ini Tahapan Vaksinasi Covid-19
ada tiga tahapan yang dirancang untuk pelaksanaan vaksinasi.

Dream - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan vaksinasi Covid-19 mulai diselenggarakan pada Januari 2021. Pelaksanaannya akan dibagi dalam beberapa tahap.

Budi mengatakan tahap pertama dijalankan dalam periode Januari-April 2021. Untuk tahap ini, vaksinasi diberikan kepada 1,3 juta tenaga keseharan dan 17,4 petugas pelayanan publik di seluruh provinsi.

" Jadi tahap pertama dilakukan adalah vaksinasi ke tenaga atau petugas kesehatan, health workers," ujar Budi dalam konferensi pers disiarkan Sekretariat Kabinet.

Tahap kedua dilaksanakan mulai April 2021 hingga Maret 2022. Di tahapan ini, vaksinasi diberikan kepada 63,9 juta masyarakat rentan dan 77,4 juta masyarakat lainnya sesuai pendekatan klaster.

Kemudian tahap selanjutnya diberikan kepada golongan lanjut usia di atas 60 tahun. Jumlahnya sekitar 21,5 juta jiwa.

 

1 dari 5 halaman

Tenaga Medis Diprioritaskan

Budi mengatakan setiap negara punya cara yang berbeda dalam pemberian vaksin. Meski demikian, tenaga medis menjadi pihak yang diprioritaskan karena mereka adalah garda terdepan dalam penanganan Covid-19.

" Orang-orang paling penting di masa pandemi krisis Covid-19. Jadi apa yang kita lakukan pertama konsisten dengan yang dilakukan di Inggris, Amerika, semua negara bahwa tenaga kesehatan merupakan prioritas pertama yang kita vaksin," kata dia.

Lebih lanjut, Budi mengatakan vaksin diberikan kepada tenaga medis di 34 provinsi setelah dinyatakan lolos uji klinis dan mendapatkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Dia juga menjamin vaksinasi dijalankan dengan menerapkan prinsip kehati-hatian. Dia yakin dengan keputusan yang diambil BPOM.

" Kita percaya sekali bahwa data science itu yang akan menjadi pegangan kita, dan BPOM sudah bekerjasama dengan baik dengan Kemenkes dan telah berkoordinasi dengan otoritas di Brasil, Turki dan China. Saya percaya BPOM bisa mengambil keputusan yang independen," ucap dia.


Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

2 dari 5 halaman

Menkes Libatkan Lab Dalam dan Luar Negeri Deteksi Varian Baru Covid-19

Dream - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, memastikan belum ditemukan kasus pasien Covid-19 yang terinfeksi varian baru virus Sars-CoV-2 di Indonesia. Sebagai upaya antisipasi, kementeriannya akan menggelar deteksi dini dengan melibatkan laboratorian baik di dalam maupun luar negeri.

" Untuk bisa mendeteksi strain virus ini harus dilakukan whole genome sequencing, harus di-sequence genetic information dari virus ini," ujar Budi dalam konferensi pers disiarkan channel YouTube Sekretariat Presiden.

Budi menyatakan Indonesia memiliki sekitar 11 dari 12 laboratorium yang memiliki kemampuan genome sequencing. Kepada belasan laboratorium ini Kemenkes akan segera melakukan koorinasi. 

" Mungkin ada sekitar 11 dari 12 lab di Indonesia bersama Menteri BRIN yang memiliki kemampuan untuk genome sequencing untuk bekerjasama, bertukar informasi dan proses kerja," kata Budi.

Selain itu, Budi memastikan rumah sakit rujukan mengirimkan sampel secara rutin kepada jaringan laboratorium yang sudah ditunjuk. Dengan begitu, strain baru dapat segera diketahui.

" Kami memastikan kita akan melakukan rutin genome sequency untuk melihat ada strain baru dan kita selalu bekerja sama dengan lab internasional yang rutin melakukan genome sequency ini untuk melihat, mengetahui pola penyebarannya di mana," ucap dia.

3 dari 5 halaman

Sebelumnya, Budi mengatakan ditemukan adanya mutasi aparigine pada pos 501 yang kemudian diberi kode N5001Y yang menjadi tirosin pada protein spike. Kondisi ini tejradi pada salah satu komponen protein virus corona.

" Strain yang dinamai N5001Y ini adalah mutasi dari virus SARS-CoV-2, mutasinya terjadi di mana? Mutasinya terjadi di salah satu komponen protein yang namanya spike protein yang memang merupakan salah satu komponen protein utama dari virus ini," ucap dia.

Para ahli menyatakan varian baru tersebut lebih cepat menular. Tetapi, tingkat keparahan dari virus tersebut belum terbukti.

" Virus ini tidak terbukti lebih parah atau lebih fatal. Virus ini sudah terbukti bisa dideteksi dengan alat deteksi yang ada, swab atas RT-PCR," kata Budi.

 

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

 

 

4 dari 5 halaman

RS di Jabar Tak Terima Lagi Pasien Covid-19 Tanpa Gejala

Dream - Jawa Barat tidak lagi memberlakukan perawatan di rumah sakit untuk pasien Covid-19 tanpa gejala. Kebijakan itu diambil karena tingginya tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit seluruh Jabar.

" Keputusan Jabar, mereka yang (terkonfirmasi Covid-19) dengan komorbid ringan, tidak usah lagi dirawat di RS, tapi digeser ke gedung-gedung non rumah sakit dan sudah ada enam fasilitas, mayoritas fasilitas TNI AD dengan 1.000 bed yang disiapkan," ujar Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, dikutip dari Merdeka.com.

Ridwan menginstruksikan pemerintah daerah menyiapkan tempat isolasi di luar rumah sakit. Juga menambah tenaga kesehatan sesuai aturan yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.

" Perekrutan SDM sehingga bisa menambah kebutuhan Jabar," ucap dia.

Berdasarkan hasil evaluasi pekan ini, Jabar memiliki empat daerah yang ditetapkan dalam zona merah Covid-19. Keempatnya yaitu Depok, Karawang, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Tasikmalaya.

5 dari 5 halaman

Okupansi Rumah Sakit Tinggi

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo, menyoroti penambahan kasus di Jabar. Menurut dia, terjadi penurunan tingkat kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan.

Doni mengatakan okupansi rumah sakit di Jabar sudah di atas 78 persen. Ini perlu menjadi perhatian semua pemerintah daerah.

" Presiden dalam arahannya mengingatkan daerah dan (pemerintah pusat) memberikan dukungan, jangan ada daerah yang kesulitan menyiapkan fasilitas kesehatan," ucap dia.

Kodam III/Siliwangi telah meminjamkan fasilitasnya untuk perawatan pasien Covid-19 tanpa gejala. Sehingga beban rumah sakit dalam menangani pasien positif dapat berkurang dan bisa fokus merawat mereka yang bergejala sedang maupun berat.

Sumber: Merdeka.com/Aksara Bebey

Beri Komentar