Sayur Brokoli (Foto: Shutterstock)
Dream - Indonesia termasuk negara tropis dengan jenis buah dan sayur yang sangat beragam. Di berbagai daerah, harga buah dan sayur pun sangat terjangkau. Sayangnya, hal ini tidak dibarengi dengan tingkat konsumsinya.
Faktanya, tingkat konsumsi sayur dan buah masyarakat Indonesia masih terbilang rendah. Rendahnya tingkat konsumsi buah dan sayur, menimbulkan sebuah masalah baru yaitu kekurangan gizi bagi generasi penerus bangsa.
“ Konsumsi sayur dan buah di Indonesia masih sangat kurang. Kita harus konsumsi 400 gram buah dan sayur sehari, sedangkan rata-rata orang Indonesia hanya konsumsi 30 gram perhari. Masih sangat jauh,” kata dr. Hera Nurlita, seorang ahli gizi di acara Peluncuran Serial Web #EkspedisiSegaris di Jakarta, Selasa 10 September 2019.
Badan Kesehatan Dunia (WHO), menyarankan untuk mengonsumsi sayur dan buah sebesar 400 gram per hari. Lalu, menurut Kementrian Kesehatan Indonesia, buah-buahan lebih baik dikonsumsi sebesar dua sampai tiga porsi perhari.
Konsumsi sayur dan buah yang tinggi bisa memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral serta serat yang dibutuhkan tubuh. Saat tubuh kekurangan zat gizi tersebut tentu akan sangat berpengaruh pada kesehatan, dan pada anak-anak akan mengalami masalah pertumbuhan.
“ Solusi agar sehat? Ya, makanan makanan sehat dan bergizi, buah dan sayur. Pola konsumsi masyarakat Indonesia itu sukanya jajan yang gurih. Sangat disayangkan,” kata Hera.
Menurut Kementerian Pertanian, terdapat 22 jenis buah yang di produksi di Indonesia. Jumlah ini belum termasuk buah lokal musiman. Untuk sayuran, terdapat 22 jenis sayuran yang jadi komoditas sayur Indonesia, 17 jenis diantaranya menjadi sayuran utama yang mudah ditemukan.
Kurangnya konsumsi buah dan sayur dapat memicu berbagai masalah Kesehatan. Ada banyak penyakit yang sering terjadi akibat kurangnya konsumsi sayur dan buah, yaitu obesitas, jantung dan diabetes.
Laporan: Razdkanya Ramadhanty
Dream - Mengonsumsi sayur bagi banyak orang jadi hal yang sulit dilakukan. Rasanya memang tak senikmat olahan hewani yang gurih, tapi kandungan nutrisinya sangat dibutuhkan tubuh.
Salah satu yang membuat sayur tak menarik adalah olahannya yang membosankan. Biasanya hanya direbus, dikukus atau ditumis.
Sebenarnya beberapa sayuran bisa diolah dengan cara digoreng garing dan menjadi keripik camilan.
Sahabat Dream ingin membuat keripik sayur di rumah? Sayuran-sayuran ini bisa diolah.
Sayuran hijau yang bisa disulap menjadi keripik lezat dan menggugah selera adalah sayur bayam. Sayur yang kaya akan zat besi dan vitaminnya ini memiliki rasa yang gurih dan super menggugah selera ketika diolah menjadi keripik.
Di beberapa daerah di Indonesia, keripik bayam bahkan menjadi camilan khas yang sangat digemari.
Pilih bayam yang agak tua dan berdaun lebar. Pastikan juga konsistensi tepungnya tak terlalu tebal.
Sayur peria, atau lazim disebut pare, yang pahit juga bisa disulap menjadi keripik yang super lezat dan menggugah selera.
Melalui cara pengolahan yang tepat, sayur pare yang identik dengan rasa pahit akan berubah menjadi sangat gurih setelah menjadi keripik.
Wortel rupanya juga bisa disulap menjadi keripik yang gurih, renyah dan menggugah selera.
Bahkan, keripik wortel akan memiliki cita rasa manis yang unik dan disukai semua orang khususnya anak-anak.
Laporan Mimi Rohmitriasih/ Sumber: Fimela.com
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan