© MEN
Dream - Elon Musk tengah menyiapkan 'Bahtera Nuh' futuristik untuk menuju ke Mars. Ini akan menjadi hal besar untuk fase eksplorasi antariksa berikutnya setelah Starship milik SpaceX mendarat di Mars dalam lima tahun ke depan.
Musk mendapat ide dari kisah tentang Nabi Nuh, yang Tuhan pilih untuk diselamatkan bersama keluarganya dan semua satwa liar di bumi dari banjir besar.
CEO Tesla ini juga memang memiliki ambisi pergi ke Mars dengan pesawat luar angkasa dan untuk mewujudkannya, ia membangun metropolis mandiri intergalaksi. Miliarder berusia 50 tahun itu percaya bahwa ia juga perlu mengangkut hewan ke luar angkasa dan membiakkannya di Mars untuk mewujudkan visinya.
“ Dan hal besar berikutnya adalah membangun kota mandiri di Mars dan membawa hewan serta makhluk Bumi ke sana. Semacam bahtera Nuh yang futuristik," kata Musk kepada Time Magazine.
Musk telah sejak lama mengharapkan agar manusia bisa pindah dan tinggal di Mars. Menurutnya, sumber daya di bumi semakin berkurang dan juga buruknya perubahan iklim.
" Tujuannya secara keseluruhan adalah menjadikan kehidupan multi-planet dan memungkinkan umat manusia menjadi peradaban luar angkasa," kata Musk.
Rencana Musk untuk mengangkut hewan dan manusia ke Mars secara ilmiah masuk akal. Manusia harus hidup berdampingan dengan makhluk hidup lainnya dalam suatu biosfer.
Namun, mimpi besar Musk ditanggapi skeptis oleh para ahli. Keinginan Musk merupakan tantangan besar untuk memelihara hewan di planet tanpa keberadaan oksigen. Bahkan ada yang mengatakan rencana Musk kemungkinan baru berhasil ratusan tahun lagi.
Ilmuwan asal Los Alamos di New Mexico, Roger Wiens mengatakan ide Musk adalah brilian. Namun itu hanya berlaku untuk menumbuhkan tanaman.
" Mars, dengan atmosfer Co2 (karbon dioksida) mungkin tempat yang bagus untuk menumbuhkan tanaman jika tetap hangat dan disiram. Namun bisa jadi tempat yang buruk untuk hewan yang membutuhkan oksigen untuk bernafas," kata Wiens.
Wiens mengatakan hewan berbeda dengan manusia yang pintar untuk menggunakan sistem pernapasan oksigen. Ada kemungkinan rencana Musk itu bisa mengakibatkan banyak hewan mati.
Jonathan McDowell, astrofisikawan di Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, sama skeptisnya dengan Wiens. Menurutnya butuh waktu ratusan tahun hingga manusia bisa memelihara hewan di Mars.
" Jika suatu hari membangun peradaban manusia di Mars yang mandiri, maka kita harus melakukan Bahtera Nuh pada tingkat tertentu. Apakah Musk hampir melakukan ini? Tidak sama sekali," jelasnya.
Advertisement
Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

VinFast Beri Apreasiasi 7 Figur Inspiratif Indonesia, Ada Anya Geraldine hingga Giorgio Antonio

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari