Penampakan Matahari Yang Terlihat 'flawless'. (Foto: Twitter / Rainee Colacurcio)
Dream - Sebagai makhluk yang dikaruniai akal dan pikiran, manusia telah menciptakan berbagai macam benda dalam ukuran yang sangat besar hingga layak disebut raksasa.
Salah satu ciptaan manusia berukuran raksasa itu adalah International Space Station (ISS) atau Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Berbobot 419 ton, ISS ini memiliki ukuran panjang 72,8 meter, lebar 108,5 meter, dan tinggi 20 meter.
Dengan ukuran yang luar biasa, ISS adalah objek berawak terbesar yang pernah dikirim ke orbit Bumi, menurut Popular Mechanics.
Namun, betapa pun besarnya ciptaan manusia tetap kalah dari Sang Pencipta yang sesungguhnya, yaitu Allah SWT.
Sebuah foto luar angkasa terbaru yang beredar baru-baru ini memperlihatkan betapa lemah dan kecilnya manusia.
Dengan latar belakang Matahari yang besar dan bercahaya merah membara, teknologi raksasa ciptaan manusia ini ternyata sangat kecil.
Sebuah foto yang diambil di siang hari bolong oleh fotografer Rainee Colacurcio menunjukkan betapa kecilnya ISS dibandingkan dengan Matahari.
Solar transit from Edmonds Beach edited- small prominences brought out and colorized:) #iss #InternationalSpaceStation #isslive #nasa #science #solaraystem #astronomypicturesdaily pic.twitter.com/Y0Dqw0HRXd
— Rainee Colacurcio (@RaineeLC)19 Juni 2019
Foto yang diposting di Twitter Colacurcio sebelum diterbitkan di situs Astronomi Picture of the Day (APOD) itu baru-baru ini viral di dunia maya.
Dengan menggunakan teleskop surya khusus, Colacurcio dapat memotret ISS yang sedang bergerak di antara Bumi dan Matahari secara bersamaan.
Siluet berbentuk huruf H dari ISS awalnya terlihat seperti titik gelap di depan bintang raksasa yang menyilaukan tersebut.
ISS bahkan hampir tidak dapat dilihat dengan latar belakang yang terang. Sekilas, siluet ISS yang gelap akan dikira bintik Matahari.
Namun berbeda bayangan ISS, bintik Matahari memiliki pusat yang gelap tapi dikelilingi oleh area teduh yang sedikit lebih terang.
Untuk menghasilkan gambar spektakuler itu, Colacurcio menggunakan teknik superimposed dari dua foto berbeda yang diambil pada saat yang sama.
Pertama dia menangkap gambar ISS saat bergerak melintasi Matahari. Setelah itu dia mengambil gambar detail permukaan Matahari.
Alasan mengapa permukaan Matahari itu begitu 'flawless' atau tanpa noda adalah karena pada dasarnya tidak ada area gelap yang terlihat jelas di permukaan bintang kita itu.
Hal itu karena matahari saat ini sedang mengalami masa minimum. Yaitu periode saat matahari menjalani aktivitas yang paling sedikit dalam siklus matahari yang berlangsung selama 11 tahun.
" Sehingga, jumlah bintik matahari yang muncul selama masa minimum sebelumnya dan saat ini sangat rendah," jelas penulis dari APOD.
Sumber: Business Insider
Advertisement
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget