Body Temperature Diary (Liputan6.com)
Dream - Kali ini beredar pesan berantai melalui jejaring media sosial whatsapp tentang aplikasi bernama Body Temperature Diary, dimana aplikasi tersebut mengklaim dapat mengukur suhu tubuh.
Pesan berantai tersebut mengajak para pengguna smartphone, terutama pengguna Android untuk mengunduh aplikasi tersebut melalui Google Play Store.
" Ada gambar sidik jari, tinggal jari jempol anda tempelkan di gambar itu nanti langsung ada hasil suhu badan kiita. Hasilnya ada di CEL, itu suhu badan kita," isi pesan hoaks tersebut.
Berikut isi pesan menyesatkan yang dikutip dari Liputan6.com:
" Bagi rekan, keluarga alat infrared thermometer untuk mengukur suhu badan kita sekarang harganya melonjak tinggi selama ada wabah Corona untuk itu saya beri solusinya kita pakai saja alat yang kita punya yaitu hp android anda , anda tinggal buka play store dan ketik " " Body temperatur diary " " dan install aplikasi tersebut di hp anda, setelah terinstall di hp anda tinggal buka aplikasi tsb, setelah terbuka klik tulisan strat lalu nanti ada tulisan , ( Diary, Diagram,Analize,SIM ) disini anda tinggal pilih SIM lalu ada gambar sidik jari tinggal jari jempol anda tempelkan digambar itu nanti langsung ada hasilnya suhu badan kita hasilnya di " " " CEL," " " itulah hasil suhu badan kita....sekian dan terima kasih , kiranya postingan saya ini bisa membantu anda untuk mendeteksi suhu badan kita yang berhubungan dengan wabah Corona ini."
Tim tekno liputan6.com menilik Body Temperature Diary di Google Playstore dan mengunduhnya di ponsel, aplikasi tersebut tidak berubah menjadi termometer pengukur suhu tubuh. Apalagi hanya menempelkan sidik jari di layar.
Pada kolom disclaimer yang disediakan Google Playstore, si pembuat aplikasi telah menuliskan sebuah catatan.
" Aplikasi ini dibuat untuk menjadi buku harian yang baik untuk (mencatat) suhu badan dan nadi Anda. (Aplikasi ini) tidak mengukur suhu dan nadi tubuh Anda," demikian diskripsi pengembang aplikasi.
Aplikasi Body Temperature Diary ini sebetulnya dirancang untuk mencatat suhu tubuh yang telah diukur dengan termometer. Pengguna bisa memasukan suhu badan secara manual pada kolom yang telah tersedia.
Selain itu, aplikasi ini menyediakan menu diagram untuk memperlihatkan grafis suhu tubuh pengguna yang telah dimasukan secara manual sebelumnya.
Aplikasi tersebut secara otomatis akan melakukan analisia statistik suhu tubuh melalui catatan pengguna. Melalui analisas tersebut, aplikasi akan memberikan informasi apakah suhu pengguna normal.
Jiki suhu tubuh di bawah 35 derajat, pengguna mengalami hypothermia. Sementara, jika suhu tubuh di atas 37,5 derajat, pengguna mengalami demam atau hyperthermia.
Penelurusan Tekno Liputan6.com tidak berhenti disitu saja. Pada aplikasi tersebut ternyata tidak memiliki menu uku suhu tubuh yang menggunakan sidik jari.
Padahal pada pesan berantai tersebut dijelaskan bagaimana mengukur suhu tubuh dengan menempelkan sidik jari saja.
Smartphone Bukan Termometer
Perlu diketahui, smartphone tidaklah bisa mengukur suhu tubuh manusia jika tidak dilengkapi dengan alat termometer tubuh.
Termometer tubuh berbeda dengan termometer yang dimiliki smartphone, sensor suhu di smartphone hanya berfungsi untuk mengukur suhu komponen dan baterai agar perangkat aman.
Tetapi menurut Phone Arena, ada beberapa smartphone yang mengklaim memiliki fitur termometer suhu tubuh seperti Samsung Galaxy S4 dan Galaxy Note 3.
Namun, berdasarkan instruksi penggunaan, untuk mengukur suhu, pengguna harus membiarkan perangkat menjadi dingin dan terbebas dari panas apapun sebelum ditempelkan ke tangan.
Sumber: Liputan6.com/Agustin Setyo Wardani
Hal ini tetapi dianggap tidak praktis. Akurasinya sangat diragukan, maka dari itu Samsung kini tidak lagi memasang termometer tubuh pada smartphone mereka.