© MEN
Dream – Mencuci tangan dengan sabun atau handsanitizer belakangan jadi kebiasaan baru yang harus dilakukan masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Kebersihan tangan mampu mencegah penularan virus yang mulai merebak sejak Maret ini.
Anjuran Badan Kesehatan Dunia (WHO) ini dikuatkan oleh sebuah penelitian yang dilakukan Kyoto Prefectural University of Medicine. Para peneliti bahkan memperingatkan bahwa virus corona Covid-19 dapat bertahan hidup di kulit hingga sembilan jam. Hal ini berbeda jauh dengan virus influenza A (IAV) yang hanya mampu bertahan sekitar dua jam.
" Studi ini menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 mempunyai risiko penularan kontak langsung yang jauh lebih tinggi disbanding virus IAV. Virus ini mampu bertahan dan cukup stabil saat di kulit manusia," ungkap pimpinan peneliti, Ryohei Hirose.
Studi yang diterbitkan dalam Clinical Infectious Diseases ini semakin mempertegas anjuran yang menyebut bahwa kebersihan tangan sangat penting untuk pencegahan penyebaran SARS-CoV-2.
Penelitian dilakukan dengan membuat model kulit dari sampel kulit manusia yang sebelumnya diberi virus corona dan IAV.
Hasilnya SARS-CoV-2 bertahan pada sampel selama 9,04 jam, sedangkan IAV hanya bertahan dalam waktu 1,82 jam. Bahkan SARS-CoV-2 yang bercampur dengan lendir (dari batuk atau bersin) bisa bertahan hingga 11 jam lamanya.
Penelitian yang dilakukan juga melakukan uji coba aplikasi handsanitizer pada sampel yang sudah terinfeksi dua jenis virus. Hasilnya, keduanya langsung bisa dimusnahkan dalam 15 detik.
" Mencuci tangan atau membersihkannya dengan disinfektan berbasis etanol ampuh menyebabkan inaktivasi virus. Selain itu, risiko tinggi infeksi melalui kontak langsung dapat dikurangi,” tambah peneliti.
Studi yang dipimpin oleh Hirose langsung dilakukan menyusul penelitian lain yang mengklaim bahwa virus corona tidak dapat menyebar melalui permukaan yang tersentuh, seperti gagang pintu dan sakelar lampu.
“ Virus ini tidak menyebar melalui permukaan. Ada banyak ketakutan di awal pandemi tentang penularan fomite,”ujar Monica Gandhi, Profesor Kedokteran di University of California, San Francisco.
Temuan ini menambah kejelasan bahwa akar penularan COVID-19 bukan dari menyentuh permukaan benda, namun dari penularan hidung atau mulut.
Sumber Mirror
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
Cucu Mahfud MD Jadi Korban Keracunan MBG di Yogyakarta
Alasan Orang Korea Sangat Percaya MBTI Bisa Ungkap Kepribadian
Presiden Prabowo Bertemu Marc Marquez dan Pebalap Tanah Air Bahas Sport Tourism
Ponpes Al-Khoziny Ambruk, Menag Tanggapi Isu Pelibatan Santri dalam Pengecoran Gedung
Cara Mudah Bikin Parfum Bareng Casablanca di Campus Beauty Fair