Ilustrasi Imunisasi (Shutterstock.com)
Dream – Berbagai cara dilakukan oleh pemerintah di sejumlah negara untuk memberikan imunisasi polio kepada warganya. Namun tak mudah memang, beberapa kalangan bahkan menolak imunisasi dengan berbagai alasan.
Seperti yang terjadi di Nigeria. Banyak warga di negeri yang terletak di Afrika ini menolak untuk diimunisasi polio. Mereka melakukan boikot massal setelah beredar rumor vaksin ini bisa menyebabkan kemandulan.
Dikutip dari laman Coconuts, Rabu 14 November 2018, boikot massal itu terjadi sejak 2003. Sehingga kabar burung ini membuat angka pengidap polio di Nigeria menjadi meroket.
Nigeria sebenarnya telah mencoba untuk menggalakkan vaksin polio. Namun hasilnya sama saja. Muncul lagi rumor tak sedap tentang imunisasi polio di sosial media.
Bahkan muncul kabar yang menyebut tentara menyuntikkan vaksin secara paksa kepada anak-anak. Tapi yang disuntikkan bukanlah vaksin polio, melainkan bibit penyakit monkey pox.
Tapi, salah satu negara bagian Nigeria, Sokoto, punya strategi tersendiri untuk mengajak warganya imunisasi polio. Pemerintah setempat yang bekerja sama dengan UNICEF, punya solusi brilian.
Pemerintah Sokoto menggunakan “ The Power of Indomie”. Bukan menggganti imunisasi dengan makan mie instan. Melainkan paket mie instan ini diberikan kepada warga yang mau diimunisasi polio.
Pemerintah Sokoto dan UNICEF membuat program imunisasi dengan imbalan paket Indomie gratis untuk anak-anak yang divaksin polio. Program ini mendorong orang tua agar anak-anaknya divaksin.
Pejabat imunisasi di daerah Dange-Shuni, Sokoto, Aliyu Abubakar, mengatakan, strategi ini bekerja lebih baik daripada yang direncanakan sebelumnya.
Awalnya, mereka membidik ada 58.813 anak yang diimunisasi. Faktanya, banyak orang tua yang membawa anak-anaknya ke tempat imunisasi agar bisa mendapatkan paket mie instan.
“ Bahkan, kami melebihi target harian,” kata Aliyu dikutip dari The Daily Nigerian.
Karena berhasil, rencananya program ini akan diperluas ke wilayah lain di Nigeria.
Petugas imunisasi lainnya, Isa Aminu, mengaku senang karena program vaksinasi berjalan dengan baik. Program imunisasi tidak ditolak karena para pemimpin agama tradisional dan pemimpin masyarakat mendukunh imunisasi polio.
Sayangnya tak dijelaskan berapa anak yang telah divaksin polio dengan strategi ini.
Ngomong-ngomong, kalau strategi ini diterapkan di Indonesia, apakah akan sukses juga?
Advertisement
Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19
