(Foto: Deki Prayoga/Dream)
Dream - Indonesia menyimpan nilai eksotisme di setiap pelosok tempat. Tak terkecuali suku Baduy di pedalaman Banten, Jawa Barat.
Pesona dan adat istiadat Baduy menginspirasi Adrie Basuki, perancang busana yang meluncurkan koleksi di hari pertama Plaza Indonesia Men's Fashion Week 2019 (PIMFW).
Setelah mengangkat kain lurik Klaten pada gelaran PIMFW tahun lalu, kali ini Adrie memakai tenun asli Baduy untuk koleksi bertajuk 'Jejak Langkah Baduy'.
Foto: Deki Prayoga/Dream
" Ini tentang ilustrasi mengenai alam dan budaya, sebagai pengingat jika kita kembali ke alam dan budaya, kita akan mendapat jawaban atas persoalan yang dihadapi. Kali ini saya pakai sulam dan tenun asli Baduy," tutur Adrie dalam konferensi pers PIMFW di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.
Ketertarikan terhadap tenun Baduy bermula dari kurangnya eksplorasi motif kain pada busana saat ini.
Padahal motif tenun Baduy sangat cocok dengan gaya fashion pria, yang didominasi oleh motif roman dan warna alam.
Foto: Deki Prayoga/Dream
Kain tersebut dipadukan dengan bahan natural cotton fabel dan sulaman tangan. Busana dirancang sangat kekinian. Terlihat beberapa model busana streetwear dalam balutan nuansa etnik.
Foto: Deki Prayoga/Dream
Beberapa diantaranya merupakan jaket hoodie, jogger pants, trousers dan kemeja kasual. Adrie turut membubuhkan ornamen etnik seperti tassel, topi dan tas selempang Baduy.
Foto: Deki Prayoga/Dream
Foto: Deki Prayoga/Dream
Koleksi 'Jejak Langkah Baduy' juga merupakan persembahan untuk sang ayah yang selalu mengajarkan Adrie Basuki untuk meraih mimpinya.
Berkolaborasi dengan Blibli.com, koleksi eksklusif Adrie Basuki sudah tersedia mulai 23 September 2019. (ism)
Dream - Gelaran Plaza Indonesia Men's Fashion Week dibuka di The Warehouse Level 5 pada Senin, 23 September 2019.
Sejumlah desainer memamerkan karya mereka di hari pertama pekan. Salah satunya Rama Dauhan yang kini berkolaborasi dengan Alleira Batik.
Foto: Deki Prayoga/Dream
Bertajuk 'Purna', Rama menggabungkan Japanese Street Style untuk tatanan look yang terinspirasi warna khas Jaipur, India seperti mustard, dusty pink, terracotta sampai coklat.
Karyanya tak meleset dari pilar Nusantara, yaitu dengan menggunakan batik sebagai bahan dasar busana pria. Batik dibuat lebih kekinian dengan warna pastel nan lembut.
" Awalnya mereka (Alleira Batik) sempat khawatir karena tidak biasa membuat batik warna muda. Mereka identik dengan warna bold seperti hijau dan oranye. Prosesnya sampai 3 atau 4 bulan lebih," ungkap Rama di Jakarta, Senin 23 September 2019.
Foto: Deki Prayoga/Dream
Rama mengingatkan kembali bahwa batik yang merupakan wastra Nusantara dapat dipakai untuk sehari-hari yang jauh dari kesan kuno dan membosankan.
" Batik dibuat pastel supaya cocok untuk anak muda. Batik gak melulu harus tua dan serius banget. Coraknya disederhanakan dan cuma pakai batik di beberapa bagian tertentu," ujarnya.
Foto: Deki Prayoga/Dream
Foto: Deki Prayoga/Dream
Tetap dengan gaya dan ciri khas, Rama merancang siluet oversized yang nyaman seperti jaket, bowling shirt, drop crotch pants dan long coat.
Berbagai bentuk rompi, detail kantong dan buckle membuat 24 tampilan koleksi jadi lebih muda dan trendy.