Vaksin Covid-19
Dream - Selurun dunia kembali menghadapi ancaman varian baru virus Covid-19, yaitu Omicron. Terkait hal ini rupanya vaksin dari AstraZeneca menurut studi yang dilakukan tim Oxford bisa meningkatkat antibodi terhadap Omicron.
Menurut studi, dikutip dari rilis yang diterima Dream, 27 Desember 2021, titer netralisasi untuk Omicron meningkat setelah booster dosis ketiga dengan AZD1222 dibandingkan titer setelah dosis kedua.
Studi dari Oxford ini menganalisis sampel darah yang diambil dari individu yang telah terinfeksi COVID-19; mereka yang telah divaksinasi dengan jadwal dua dosis dan booster dosis ketiga; dan mereka yang telah melaporkan infeksi sebelumnya dari varian COVID-19 lainnya yang menjadi perhatian.
Penelitian melibatkan sampel dari 41 orang yang telah menerima tiga dosis AZD1222. Studi ini dilakukan secara independen oleh para peneliti di Universitas Oxford dan temuan-temuan tersebut telah diunggah online di bioRxiv pre print server.
" Sangat menggembirakan melihat bahwa AZD1222 memiliki potensi perlindungan terhadap Omicron setelah booster dosis ketiga. Hasil ini mendukung penggunaan booster dosis ketiga sebagai bagian dari strategi vaksinasi nasional, terutama untuk membatasi penyebaran varian yang menyebabkan kekhawatiran, termasuk Omicron," ujar Sir John Bell, Profesor Regius Ilmu Kedokteran di Universitas Oxford, Inggris dan salah satu peneliti yang terlibat dalam studi.
Data studi laboratorium lain juga mendukung efek AZD1222 terhadap Omicron. Individu yang divaksinasi dengan dua dosis AZD1222 ternyata masih dapat mempertahankan aktivitas penetral terhadap Omicron, meski terllihat penurunan dibandingkan dengan strain asli.
Dalam studi lainnya, AZD1222 telah terbukti memberikan respon sel T yang luas dan bertahan lama terhadap berbagai varian disamping respon antibodi, sehingga dapat memberikan perlindungan terhadap COVID-19.
" Penting juga untuk melihat faktor di luar antibodi agar lebih memahami bagaimana vaksin ini memberikan perlindungan terhadap Omicron. Semakin kita memahami varian Omicron ini, kita semakin yakin bahwa respon sel T memberikan perlindungan jangka panjang terhadap rawat inap dan penyakit yang parah," kata Sir Mene Pangalos, Executive Vice President, R&D BioPharmaceuticals, AstraZeneca.
Sebuah sub analisis dari penelitian COV001 dan COV002 menunjukkan bahwa dosis ketiga AZD1222 yang diberikan setidaknya enam bulan setelah dosis kedua dapat meningkatkan tingkat antibodi enam kali lipat dan mempertahankan respon sel T. Dosis ketiga juga menghasilkan aktivitas penetralan yang lebih tinggi terhadap varian Alpha, Beta dan Delta.
Dream - Penemuan virus Covid-19 varian Omicron pada November lalu kembali memicu kekhawatiran. Awalnya varian ini dilaporkan di negara di kawasan Afrika Selatan.
Varian ini memiliki kode B.1.1.529 yang secara langsung dilaporkan pada 24 November 2021. Rupanya varian itu juga diiringi dengan peningkatan kasus positif secara masif di lokasi setempat.
World Health Organization (WHO) dengan memberi label variant of concern (VOC) pada Omicron. WHO pun memberi penjelasan mengenai indikator kasus positif yang dapat diamati melalui PCR Test.
Analis Lewat PCR Test

Omicron merupakan bentuk mutasi dari Covid-19 yang dianggap cukup mengkhawatirkan. WHO mengklaim, Omicron disebut jauh lebih memiliki risiko untuk menginfeksi penyintas kembali dibandingkan dengan jenis varian Covid-19 lainnya.
Melonjaknya Omicron di kawasan Afrika Selatan ditandai dengan salah satu indikator pada tes PCR. Di beberapa laboratorium menunjukkan, Omicron dapat ditandai dengan adanya satu di antara tiga gen target yang sama sekali tidak terdeteksi.
" Beberapa laboratorium telah menunjukkan bahwa untuk satu tes PCR yang banyak digunakan, salah satu dari tiga gen target tidak terdeteksi (disebut dropout gen S atau kegagalan target gen S)," penjelasan WHO dikutip dari laman Satgas Covid-19.

" Dengan menggunakan pendekatan ini, varian ini telah terdeteksi pada tingkat yang lebih cepat daripada lonjakan infeksi sebelumnya, menunjukkan bahwa varian ini mungkin memiliki keunggulan pertumbuhan," ungkap WHO.
WHO memberi peringatan untuk melakukan langkah pencegahan dan kebijakan yang pro aktif. Hal ini harus dilakukan semua negara. Tetap mengenakan masker, selalu menjaga kebersihan tangan, menjaga jarak fisik, mengupayakan ventilasi, serta melakukan vaksinasi.
" Individu diingatkan untuk mengurangi risiko COVID-19, termasuk kesehatan masyarakat dan tindakan sosial yang terbukti seperti mengenakan masker yang pas, kebersihan tangan, menjaga jarak fisik, meningkatkan ventilasi ruang dalam ruangan, menghindari ruang ramai, dan mendapatkan vaksinasi," ungkap WHO.
Sumber: Merdeka.com
Advertisement
Upgrade Gaya Hidup Digitalmu dengan eSIM XL PRIORITAS, Pilihan Premium Masa Kini

Ibadah Lancar, Komunikasi Aman: Tips Itinerary Umroh & Internet Hemat


Bencana di Sumatera Sebabkan Krisis Air Bersih bagi Warga Terdampak

Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera


Bencana di Sumatera Sebabkan Krisis Air Bersih bagi Warga Terdampak


Ibadah Lancar, Komunikasi Aman: Tips Itinerary Umroh & Internet Hemat

Upgrade Gaya Hidup Digitalmu dengan eSIM XL PRIORITAS, Pilihan Premium Masa Kini

Upgrade Gaya Hidup Digitalmu dengan eSIM XL PRIORITAS, Pilihan Premium Masa Kini

Ibadah Lancar, Komunikasi Aman: Tips Itinerary Umroh & Internet Hemat
