Ilustrasi Lansia (Foto: Shutterstock)
Dream - Masalah yang banyak dialami oleh lansia adalah demensia. Kondisi ini merupakan sindrom penurunan fungsi otak, seperti berkurangnya daya ingat dan kemampuan berpikir.
Pemicu utama demensia adalah pertambahan usia. Di usia lanjut, terjadi kerusakan pada sel saraf otak di bagian tertentu.
Kerusakan itu menimbulkan efek yang berbeda. Tergantung di bagian mana kerusakan terjadi. Namun pada umumnya, penderita demensia mengalami perubahan suasana dan perilaku.
Jika lansia hanya pikun masih tidak berbahaya. Namun jika disertai gangguan perilaku, bisa jadi masalah.
" Tanda seperti suka menuduh orang, tidak cocok dengan menantu. Hati-hati dia sudah ada gangguan perilaku," kata Siti Setiati, dokter spesialis geriatri di gedung Kemenkes RI, Jakarta, kemarin.
Gejala demensia ditunjukkan dengan gangguan kognitif seperti sulit mengingat, konsentrasi menurun dan kesulitan berkata-kata.
Sementara gangguan psikologis meliputi gelisah, merasa ketakutan, gangguan perilaku dan emosi hingga berhalusinasi.
Pada kasus akut, kondisi tubuh penderita demensia sudah kesulitan melakukan aktivitas (renta) atau menurunnya fungsi anggota tubuh. Seperti mengompol, napsu makan berkurang hingga kelumpuhan di salah satu sisi tubuh.
Demensia tak lepas dari penyakit degeneratif yang kerap dialami oleh lansia atau orang berumur 60 tahun ke atas.
" Penyakit seperti kencing manis dan hipertensi bisa berujung pada demensia. Sekarang trennya lebih kepada penyakit kronik dan degeneratif," ujarnya.
Aktivitas fisik dan asupan nutrisi merupakan upaya yang dapat dilakukan guna mencegah demensia. Lansia tetap dianjurkan rutin berolahraga, misalnya dengan jalan kaki atau berenang.
Jangan lewatkan asupan protein dan kalsium untuk mencegah pengeroposan tulang dan pengurangan massa otot.
" Penglihatan dan pendengaran harus dijaga agar mereka tetap dapat membaca, mendengar dan berpikir. Hati-hati kalau lansia sudah tidak mau ngapa-ngapain, bisa jadi dia sudah demensia," kata Siti.
Dream - Wajar jika berat badan naik turun dalam setahun. Saat suasana lebaran seperti sekarang misalnya. Bobot kamu mendadak naik drastis karena terlalu banyak makan kue kering sisa Lebaran kemarin.
Saat berat badan turun kita biasnaya akan langsung lompat kegirangan. Apalagi jika turunnya sangat drastis, bisa sampai 5 hingga 10 kg dalam enam bulan.
Namun Sahabat Dream sebaiknya jangan sedang dulu saat berat badan turun cepat. Sebaliknya, kamu harus waspada. Bisa jadi ini adalah tanda yang harus diwaspadai.
" Justru berat badan yang turun drastis tanpa diet atau olahraga jadi pertanda kalau harus segera memeriksakan diri ke dokter," kata Anne Cappola, MD, seorang ahli endokrinologi dan profesor kedokteran di University of Pennsylvania.
Berat badan yang turun drastis dalam waktu singkat bisa jadi gejala awal dari kondisi kesehatan yang serius.
Nah berikut 4 masalah kesehatan serius yang bisa jadi pemicu penurunan berat badan secara drastis.
Penurunan berat badan adalah gejala umum hipertiroidisme — atau tiroid yang terlalu aktif. Ini berarti tiroid, kelenjar berbentuk kupu-kupu di leher yang membantu mengatur metabolisme, memompa terlalu banyak hormon dan mengakibatkan perubahan tubuh.
Biasanya akan disertai kondisi jantung berdebar, sulit tidur dan merasa panas sepanjang waktu. Harus segera berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Mereka yang sedang mengalami depresi biasanya tak menyadari. Sampai orang di sekelilingnya melihat perubahan fisik siginifikan, salah satunya tubuh yang semakin kurus, bawah mata yang menghitam dan kulit yang kering.
" Pada banyak kasus orang depresi mereka kehilangan semangat hidup, tak nafsu makan, insomnia. Kondisi psikologisnya menggerogoti kesehatan fisiknya," ungkap Cappola.
Selalu haus, buang air kecil sepanjang malam dan berat badan turun drastis. Ini merupakan gejala diabetes terutama pada tahap dini.
Diabetes menyebabkan tubuh mengisap makanan dari otot-otot, yang memicu penurunan berat badan secara tiba-tiba.
Beberapa jenis kanker, serta tumor atau luka di perut atau usus, dapat menyebabkan masalah peradangan atau malabsorpsi yang dapat menyebabkan penurunan berat badan. Bisa juga pertanda adanya tumor atai kanker kerongkongan.
(Sah, Sumber: Prevention)
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati