(Foto: Kapanlagi.com/Bayu Herdianto)
Dream - Asmara Abigail, model dan bintang film memiliki pengalaman tak menyenangkan saat masih berstatus pelajar. Wanita yang juga menekuni dunia tari ini pernah menjadi korban perundungan (bully) karena warna kulit gelapnya.
" Dulu juga waktu aku kecil sering banget di bully, kalau aku tuh hitam banget," ujar Asmara di Lucy In The Sky, Jakarta, baru-baru ini.
Namun cibiran teman-temannya itu tak membuat Asmara menyerah. Sebaliknya, pemain film Pengabdi Setan ini malah terpacu untuk membuktikan dirinya lebih unggul meski memiliki kulit lebih gelap dari teman-temannya.
Asmara beruntung memiliki keluarga yang selau mendukungnya. Wanita berusia 27 tahun itu sering diingatkan jika warna kulitnya eksotis dan dia terlihat lebih keren dan cantik.
Semangat Asmara semakin terpacu setelah dia sering menonton program pemilihan supermodel di televisi. Pemikiran perempuan berkelahiran 92 ini semakin terbuka jika setiap perempuan memiliki keunikan tersendiri.
Hal inilah yang membuatnya menyadari sekaligua menghargai keunikan warna kulit gelap yang dimilikinya.
" Aku dulu sering banget nonton America's Next Top Model Tyra Banks, itu tuh semua perempuannya beragam. Dari yang botak, segala macem ada," ungkap Asmara.

Diceritakan Asmara, perundungan semasa kecil hingga duduk di bangku SMA membuatnya tidak memiliki banyak teman. Tapi kondisi itu tak lantas membuatnya murung. Sebaliknya, Asmara menganggap jia keputusan itu dibuat karena dia ingin menghindari teman yang memberikan pengaruh buruk kepadanya.
" Jadi aku bukannya mau mingle untuk diterima sama mereka tapi malah aku meninggalkan mereka karena menurut aku toxic banget," papar pemeran Perempuan Tanah Jahanam itu.
Perubahan terjadi saat Asmara menginjak bangku kuliah. Dia mengaku berteman dengan orang-orang yang membawa aura positif. Pengaruh itu membuatnya belajar cara menghargai diri sendiri dan orang lain.
Berkaca dari pengalamannya, Asmara menilai sikap saling menghargai itu seharusnya dikembangkan di masyarakat Indonesia yang beragam. Semasa kecil, Asmara mengaku selalu diajarkan Indonesia yang menganut prinsip Bhinneka Tunggal Ika.

" Kita jarang banget diajarkan untuk menerima satu sama lain apa adanya. Padahal, itu ada di Bhinneka Tunggal Ika, maksudnya tinggal diperagakan," ujarnya.
Kini, Asmara berhasil menunjukkan kesuksesan dirinya dari berakting, menari, sekaligus menjadi model. Kesuksesnnya ini membuktikan bahwa warna kulit bukanlah penghalang dirinya berkarya.
(Sah, Laporan: Keisha Ritzska Salsabila)
Advertisement
Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap