Kontemporer Abaya dalam Sentuhan Kain Etnik Indonesia

Reporter : Ratih Wulan
Selasa, 22 Agustus 2017 19:44
Kontemporer Abaya dalam Sentuhan Kain Etnik Indonesia
Vivi berusaha memadukan ciri khas Arab dalam kain etnik Indonesia yang membawa pesan mendalam tentang Islam.

Dream - Vivi Zubedi tak lama lagi bakal melenggang ke panggung 'First Stage' New York Fashion Week (NYFW) 2018 bersama lima desainer lokal lainnya. Menghadapi event besar tersebut, Vivi akan memboyong abaya yang memang telah menjadi signature style-nya selama ini.

Tentu bukan abaya biasa yang dibawanya, Vivid bakal merancang 12 looks yang kental akan nuansa Indonesia. Dirancang dengan menggabungkan beberapa kain etnik dalam satu penampilan.

" Muslim wear berupa abaya dan dress yang dipadupadankan dengan kain-kain khas Indonesia. Saya ingin membawa baju yang menunjukkan keindahan Muslim tapi juga membawa pesan bahwa kita itu Indonesia. Meskipun berbeda-beda tetap satu jua," ungkap Vivi saat dijumpai di Grand Mahakam Hotel, kemarin.

tim muara bagdja

Lebih jauh, perempuan keturunan Arab ini mengatakan ingin menguatkan sosok Muslimah melalui cutting abaya. Desainnya akan diseleraskan antara Arabian Look dengan kekayaan budaya Indonesia, melalui kekuatan kain-kain etniknya.

" Kapan lagi bisa lihat abaya tapi dari tenun. Saya pakai kain sasirangan Kalimantan. Tenun dari Lombok, Bali serta batik Jepara dengan tema Makkah Madinnah, Jannah," tutur Vivi.

Pada koleksi kali ini, Vivi akan menampilkan kontemporer abaya dengan garis desain yang lebih modern. Sehingga menciptakan kesan lebih menarik karena dapat di mix and match dengan palazzo dan outer.

tim muara bagdja

Sedangkan untuk pemilihan warnanya, akan menyesuaikan dengan tone vintage. Sehingga membuatnya lebih banyak bermain pada warna-warna bold yang menonjolkan kekuatan kain tradisional Nusantara itu sendiri.

Seperti misalnya biru elektrik, merah, hijau dengan sentuhan hitam dan gold sebagai penegas karakter anggun dari rancangannya.

" Tema vintage dipalikasikan dalam mood tahun 80-90an. Kontemporer vintage karena kalau mau seutuh-utuhnya abaya kan pasti hanya loose dan black ya. Saya juga nggak melakukan penyesuaian selera masyarakat Amerika karena memang mereka juga tidak melakukan penyesuaian pada kita kan," tegasnya.

(Sah)

Beri Komentar