(Foto: Instagram Misswheelchairworld)
Dream - Seorang mahasiswi psikologi dari Belarus, Aleksandra Chichikova, dinobatkan sebagai Miss Wheelchair World pertama di dunia. Ia berhasil memenangkan penghargaan itu dalam kontes kecantikan pertama bagi penyandang disablilitas pada Sabtu, 7 Oktober 2017 di Warsaw, Polandia.
" Lawan ketakutan dan kecemasanmu," ujar Aleksandra sesaat setelah mendapat gelarnya.
Wanita yang masih berusia 23 tahun ini tampil memakai balutan kostum nasional Belarus. Busana evening dress dengan kursi rodanya.
Peringkat nomor dua jatuh kepada wanita asal Afrika Selatan bernama Lebohang Monyatsi, disusul dengan Adrianna Zawadzinska dari Polandia.
Seluruh peserta kontestan menari lewat koreografi yang memang sudah dirancang bagi para penyandang disabilitas. Selain itu, mereka juga menginap selama delapan hari di ibukota Polandia untuk mengikuti konferensi, sesi foto,
Menurut laporan Euronews, mereka merupakan perwakilan dari negara Angola, Belarus, Brazil, Kanada, Chile, Finlandia, Perancis, Guatemala, India, Italia, Meksiko, Moldova, Belanda, Polandia, Rusia, Africa Selatan, Ukrania, dan Amerika Serikat yang sebelumnya telah dipilih oleh organisasi non-pemerintahan.
Contest Co-founder dan Jury President Katarzyna Wojtaszek-Ginalska menyatakan, tujuan dari diadakannya kontes kecantikan ini adalah untuk merubah image perempuan dengan kursi roda. Mereka diberi kesempatan untuk menunjukan bakatnyam sehingga tidak lagi dinilai hanya karena kondisi fisiknya saja.
Selain itu, ini adalah kesempatan untuk menunjukan kepada dunia bahwa memakai kursi roda merupakan keistimewaan tersendiri.
Dalam kontes ini, penampilan bukanlah segalanya. Paras cantik memang merupakan nilai plus. Namun, fokus dari kontes ini adalah pada bagaimana personaliti dan keterlibatan para wanita dalam kehidupan sehari-hari dan sosial mereka.
(ism, Laporan: Annisa Mutiara Asharini)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah