(c) Shutterstock
Mengeong merupakan cara kucing untuk berkomunikasi, termasuk setelah makan untuk menunjukkan kepuasannya, bahkan meminta lebih banyak makanan saat mulai berputar-putar di sekitar mangkuknya. Apa hanya itu saja alasannya? Ternyata, ada beberapa penyebab kucing terus bersuara setelah jam makannya.
Kucing sangat lihai menyembunyikan luka dan rasa sakitnya, termasuk saat terjatuh atau permainan yang cukup agresif dengan anabul lainnya. Jika terjadi di area perut, maka akan terasa menyakitkan saat menelan makanan.
Begitu juga saat hewan peliharaanmu mengalami gangguan kesehatan di area mulut hingga gigi yang membuatnya kesakitan saat mengunyah makanan. Coba amati jika kucing terus mengeong dan memeriksa adanya cedera, atau mengawasi perilakunya setelah merasakan area perutnya.
Jika memiliki banyak kucing di rumah, pemiliknya harus memahami pentingnya memberi makan di mangkuk terpisah. Bagi beberapa anabul, berada di sekitar yang lain saat makan membuatnya merasa kurang nyaman. Selain itu, terkadang kucing mengeong satu sama lain setelah makan untuk mengecek apakah hewan peliaraan lain sudah selesai makan dan siap bermain.
Kucing selalu memusatkan perhatian pada makanan hingga terkadang kurang fokus pada hal-hal di sekitarnya, termasuk saat pemiliknya meninggalkan ruangan. Terkadang kucing akan mengeong dengan panik setelah makan dan berkeliling rumah untuk mencari tahu kemana pemiliknya pergi.
Hal ini banyak terjadi pada kucing yang baru diadopsi dan akan hilang setelah terbiasa dengan rutinitasnya. Perilaku yang sama juga sering ditunjukkan pada anak kucing yang baru mengenal lingkungan sekitarnya, dan akan menghilang seiring bertambahnya usia anabul.
Walau tampak cuek, kucing sebenarnya menginginkan perhatian dari pemiliknya sebanyak mungkin. Meskipun waktu makan merupakan kesempatan untuk beristirahat dari anabulmu, sebaiknya simpan harapanmu untuk mengambil jeda untuk diri sendiri. Sesaat setelah makan, kucing akan berkomunikasi dengan pemiliknya dan siap melanjutkan sesi bermainnya. Perilaku ini tergolong normal, terutama jika dilakukan oleh anak kucing.
Secara alami, jika makanan kucing terasa kurang enak atau punya bentuk dan ukuran yang tidak sesuai dengan lidahnya, anabul nggak akan segan memberitahu pemiliknya. hal ini mungkin dapat membuatmu bingung, terutama jika makanan yang diberikan tidak berubah. Namun seiring bertambahnya usia hewan peliharaanmu, seleranya bisa berubah.
Pertimbangkan untuk mencoba memberikan makanan baru yang dapat menggugah selera makannya, seperti Muezza. Memiliki 4 varian rasa, brand makanan kucing kering ini bukan hanya memiliki aroma, tekstur, dan citarasa yang lezat, tapi juga mengandung nutrisi yang penting bagi kesehatan anabul.
Dibuat dari bahan alami yang diolah dengan teknologi modern, Muezza pun sudah tersertifikasi halal dari The Central Islamic Committee of Thailand. Kini tak perlu ragu memegangnya, mencari lokasi penyimpanan di dalam lemari, membersihkan peralatan makan, hingga saat terjilat oleh kucing peliharaanmu. Tunggu apalagi, sediakan Muezza untuk kucing kesayangan dengan memesannya di Shopee dan Tokopedia. (*/eth)